02

44 6 6
                                    

Happy Reading!
💗🌷

Rhea POV :

Jam dinding menunjukkan pukul lima lebih sepuluh menit dan aku baru saja pulang dari sekolah.

Sekarang aku sedang memakan sandwich buatan ku, sembari memikirkan hal tadi di sekolah.

Huhh... Aku tidak bisa mendeskripsikannya.

Oh! Dan tadi aku melihat seseorang, you know? He is the new student in my class. Ia terlihat sedang berjalan kaki di depan jalan rumah ku, sepertinya ke arah rumahnya (?).

Entahlah, karena aku tidak tau dia tinggal dimana. Tetapi kemungkinan besar itu adalah rumahnya.

But, that's kinda sus tho.

Ting!

Notifikasi handphone ku berbunyi, ternyata Daelyn mengirimiku pesan.

Dia mengajakku keluar, tepatnya ke cafe.

Dan tentu saja aku langsung menyetujuinya.

Aku segera bergerak untuk bersiap-siap setelah mengetikkan balasan pesan pada Daelyn.

Setelah selesai, aku langsung menuju ke bawah, tidak lupa membawa kunci mobilku.

Di saat jam seperti ini, orang tua ku belum pulang dan sebaliknya, untuk para ART, mereka sudah pulang, sehingga mengharuskan aku untuk mengunci pintu utama rumah.

Setelah selesai, aku menuju garasi untuk mengeluarkan mobil kesayanganku yaitu Koenigsegg Regera. Tidak lupa mengunci gerbang setelah itu.

Di sepanjang jalan, aku habiskan hanya dengan mendengarkan musik-musik favorit ku.

~~~

Enam belas menit telah aku habiskan di jalan dan aku sudah sampai di cafe tujuan ku.

Saat masuk aku langsung melihat Daelyn sedang duduk di mejanya, berada di samping kaca cafe.

Aku pun langsung menghampirinya.

"Hei, kau sudah lama menunggu?" Tanyaku memulai basa-basi.

"Tidak, aku belum lama disini." Jawab Daelyn.

"Ayo duduk dulu."

"Ahh... Iyaa."

"Aku sudah memesankan minuman itu untukmu." Ucap Daelyn sembari menunjuk minuman yang ada di atas meja.

"Uhhh... makacih~" Ucapku dengan nada yang dibuat lucu.

Tunggu, bukankah itu terdengar alay?

Yaa... Lupakan saja.

"Sama-sama."

"Kau ingin memesan yang lain lagi?" Tawar Daelyn.

"Tidak-tidak, ini cukup kok." Aku menolak, karna aku sedang tidak lapar. Lagipula aku tidak boleh merepotkan Daelyn.

Setelah itu kami menghabiskan waktu dengan membicarakan topik-topik ringan.

"Ehh Rhe." Ujar Daelyn tiba-tiba.

"Hm?"

"Apa... Kamu mempunyai seseorang yang dicintai?" Tanyanya.

"Apa? pertanyaan konyol apa itu." Batinku kesal, ayolah... Selama ini aku selalu malas bila berurusan dengan laki-laki.

"Tentu saja tidak Lyn." Jawabku dengan malas.

"Ah, yang benar?" Tuding Daelyn.

Apakah ia tidak percaya padaku?

"Benar." Jawabku lagi dengan malas.

"Baiklah-baiklah."

"Tapi... Aku curiga." Ucapnya lagi.

"Curiga apa?" Tanyaku penasaran.

"Ehmm... Tidak." Jawabnya menggelengkan kepala.

Aku pun mendelik kesal. Memang seperti itu dia, tidak heran.

Saat membuka handphone, jam menunjukkan pukul 17.46 karena sudah sore, aku langsung saja berpamitan pada Daelyn.

"Lyn, sudah sore, aku pulang duluan yaa."

Aku berpamitan lebih dulu karena orang tua ku menyuruh untuk tidak pulang malam-malam, katanya anak gadis tidak baik pulang malam-malam, and yes i'm agree with that, dan untuk Daelyn dia akan pulang nanti karena harus bertemu seseorang.

Aku tidak tau siapa dia, karena aku tidak menanyakannya, lagipula aku tidak ingin tau.

"Iyaa, hati-hati di jalan yaa." Tuturnya.

"Oke,"

"Karena sekarang akan menjelang malam, kau juga jangan pulang malam-malam Lyn, berhati-hatilah saat menyetir nanti."

"Baiklah-baiklah." Jawab Daelyn dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, sampai jumpa besok!"

Kami pun saling melambaikan tangan dengan tersenyum.

Setelah itu aku berjalan keluar cafe, dan pergi ke parkiran.

~~~

Tepat jam enam pas, aku sudah berada di rumah. Orang tua ku selalu pulang sekitar jam tujuh sampai jam delapan malam.

Pikiranku yang membutuhkan sesuatu untuk menghilangkan rasa lelah ini segera pergi ke lantai bawah di sebelah ruangan kantor ayahku.

Ruangan dimana alat-alat musik disimpan.

Aku duduk di kursi yang sudah disediakan khusus untuk memainkan piano.

Jari jemariku mulai menekan setiap tuts-tuts nya pada papan piano sehingga menghasilkan bunyi yang memanjakan telingaku.

Tales Weaver OST by Reminiscence, itu adalah lagu yang kumainkan.

Dengan durasi kurang lebih dua menit aku telah menyelesaikan kegiatan yang membuat rasa lelahku hilang.

Aku tersenyum, "aku tidak tau, sudah berapa dalam aku jatuh padamu."

Setelah mengatakan hal tersebut, langsung saja aku berdiri dan pergi ke kamarku kembali.

~~~

Sekarang sudah malam dan aku sedang berada di meja makan, memakan malam ku.

Disaat yang bersamaan, di meja makan ada kedua orang tua ku juga.

Mereka sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Setelah selesai berbincang-bincang tentang hari ini, kami pun masuk ke kamar masing-masing.

Di kamar, aku akan mengerjakan tugas PKN yang akan dikumpulkan besok.

Sebenarnya tidak biasanya aku mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan besok, tapi karena akhir-akhir ini aku mempunyai banyak pikiran, aku baru terpikirkan sekarang.

Dan bila sudah, aku akan langsung meluncur ke kasur ku. Uhhh... memikirkannya aku jadi tidak sabar.

Kasur memang tempat yang terbaik.





TBC
🤍🧸

𝐅𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮 • 𝐍𝐢𝐬𝐡𝐢𝐦𝐮𝐫𝐚 𝐑𝐢𝐤𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang