Just...

124 8 1
                                    

"I know ignorance"

Setiap harinya aku selalu senang melihat sesuatu yang bergerak seperti ikan ikan kecil di selokan yang menjadi pemandangan indah setiap pulang sekolah. Aku selalu membawa pulang ikan kecil itu di dalam botol yang setiap harinya aku bawa untuk minum.

Semua anak telah menunggu di bus sekolah yang menjemput dan mengantar mereka pulang, karena aku sibuk dengan pemandangan selokan itu aku lupa mereka menunggu ku. Aku pun terus berlari agar tidak tertinggal.

Akhirnya aku duduk di samping sopir dengan memandangi 3 ikan kecil yang ku tangkap di selokan tadi. Aku turun di depan gerbang rumah susun dimana aku tinggal, dan kemudian dua anjing menghampiri seperti ingin memelukku, aku pun memeluknya kembali dengan hangat dan memberikan segenggam kertas yang ku ambil dari tas ku. Dan inilah kebiasaan ku, 'selalu mengumpulkan barang yang kutemukan di halaman rumah susun'.

"Hi mom, i'm back." Aku membuka pintu dengan sapaan halus.
"Hi Zac, bagaimana dengan harimu?." Mama tersenyum senang. Aku pun tak menjawab, dan langsung masuk ke kamar. Kakak ku pun sudah menyusul ke kamar setelah aku. "Hi mom " sapa kakakku yang sekarang berada di kelas 8. "Bagaimana dengan ulanganmu Alex?." Tanya mama penasaran. "Math, English, Sains, Japan, and etc. Semuanya sempurna, kali ini aku mendapat peringkat 1 untuk semua pelajaran".Sahut abangku bangga tetapi tidak seperti menyombongkan diri."Bagaimana dengan nilai mu Zac, mom belum pernah menanda tangani nilai ulanganmu.". Aku hanya terdiam tidak menghiraukan mom berbicara, dan hanya menyelesaikan puzzle yang tergeletak di bawah kasurku.

Esok harinya, aku memang tidak memiliki seorang pun teman di rumah susun ini kecuali kakakku, tanpa ku sadari, seorang anak laki-laki mungkin umurnya 4 tahun lebih tua dari ku memanggilku, "Hey anak aneh, tolong ambilkan bola itu dan lemparkan kepada ku, cepat!" Aku hanya diam dengan muka datar kemudian aku melempar bola itu, tapi... bola itu tidak seperti di lempar dan seperti di buang begitu saja. Anak laki-laki itu menghampiriku "Dasar anak aneh, disuruh melempar bola saja tidak bisa!" Kami berdua berkelahi sampai-sampai hidungku berdarah, aku kesal... karena diriku tidak membuang bolanya aku hanya melemparnya. Aku lari ke atap tertinggi rumah susun dan menendang beberapa pot tanaman milik anak itu yang berada di samping pintu rumahnya, aku segera lari agar tidak ketahuan. Aku menangis kesal, tak lama ada sebuah layangan putus dan aku mengejarnya, aku hanya mengambil benangnya saja bukan layangnya.

Saat aku turun dari atap rumah susun, aku mendengar seorang wanita berbadan besar sedang marah-marah, aku membuka pintu perlahan, tiba tiba daddy menarikku kencang dan membentakku "LIHAT APA YANG KAU PERBUAT, KAU BERKELAHI DENGAN ANAK IBU INI, DAN MERUSAK TANAMAN YANG BERADA DI DEPAN PINTUNYA, DASAR TIDAK TAHU DIRI!!"pekiknya seperti berbicara dengan anak tiri. Aku terdiam dan menatap benci kepada anak laki-laki tadi yang bersembunyi di balik tubuh ibunya.

Malamnya..
"Daddy, mau kemana, kenapa bajumu kau lipat di dalam koper." Aku panik melihatnya. " Daddy, aku janji tidak akan berkelahi lagi, kumohon jangan pergi, aku janji, aku janji." Air mataku mengembang. "Levin, jangan terus menakuti anakmu" ibu ku menyambar. Mataku menatap kesal kepada daddy.

Sekolah di mulai pukul 8.30 tapi aku masih terlelap saat pukul 8.15, inilah aku setiap harinya. Dengan cepat mom menyiapkan semuanya untukku, tapi aku hanya melamun di atas meja makan, mom mengancingi seragamku dan mengikat sepatu ku. Aku gembira sekaliiii...

Semalam...
Tak lupa aku meminta kakakku untuk menuliskan surat izin untuk tidak masuk pada saat pelajaran matematika, karena aku selalu bingung dengan angka angka itu selalu bergerak dan tidak diam. Aku memaksa kakakku untuk menulisnya.

Lamunanku terputus saat bus sudah membunyikan klakson di depan gerbang, saat sampai di depan sekolah aku berteriak "TERLAMBAT LAGI KAN KALIAN YEAAYYYY" semua anak terlambat karena menunggu Zac dan lamunannya itu.

Saat pelajaran sains aku selalu melamuni orang orang yang lewat melalui jendela. "Zac!, baca halaman 125 paragraf 3 baris 4, CEPAT!" Aku hanya diam dan tidak tahu apa yang ibu guru bicarakan, temanku membantu mencarikan halaman itu dan.. "CEPAT BACA!!"bentak guruku. "Aku tidak bisa membacanya ma'am, hurufnya menari-nari" semua murid di kelas itu tertawa mendengarnya. "DIAAAMMM!!!" teriak guru itu memekik telinga. "Sekarang baca hurud yang menari-nari itu, mencoba melucu ya." Nada guru itu sedikit merendah dari sebelumnya. "Umm..-@&@-@-¥@;*#;......" baca ku dengan lantang. "CEPAT KELUAR DARI KELAS, ANAK TIDAK TAHU DIRI!!"

Math time!!!
Untung saja aku membawa surat izin yang di buat kakakku jadi aku bisa menyerahkannya sekarang. Guru math itu pun menandatangani surat itu dan aku berlari keluar gerbang sekolah dan berjalan-jalan ke sekitar pasar tradisional di dekat rumah.

Tomorrow is Saturday yeayy...
Ibu membangunkanku dan berkata "daddy sudah pulang". Aku tersentak bangun dan berlari ke ruang tamu. "Daddyyyyyy" Teriakku memekik. "Hallo Zac!" Sahut daddyku . Saat itu aku kembali ke meja makan untuk sarapan, seketika daddy memanggil nama panjangku "Zachary Paul Domani Adams!!!" Aku mematung, itu tandanya ia akan marah tapi apa yang menyebabkannya, aku hampir membalikkan badan... "Apa ini?"tanya daddy seperti preman yang ingin memalak. "It-tuu s-surat i-iii-iizin" suaraku nyangkut di tenggorokan. "Apakah kau menulis ini Hayley?" Tanya daddy kepada mom. "Aku tidak menulis itu, Levin" jawab ibuku bingung. "CEPAT KATAKAN PADAKU SIAPA YANG MENULISNYAA? LALU KAU BOLOS? APA YANG KAMU LAKUKAN DI WAKTU YANG TERBUANG ITU, ZAC!" Ayahku membentak. "Aku hanya ingin jalan-jalan dan bebas dari pelajaran matematika, dan aku memaksa Alex untuk menulisnya, maafkan aku mom dad" aku menunduk ketakutan dan mengambil benang layangan yang kutemukan di atap untuk kujadikan pengikat surat itu kemarin, aku lupa membuang suratnya.

LUSA MOM MENANGIS DI RUANG TAMU...
AKU AKAN DIKIRIM?

-------------------------

HAI GUYS INI PERTAMA KALI AKU NULIS CERITA, BARU DIKIT SIH TAPI YA LUMAYANLAH MENUANGKAN IMAJINASIKU DISINI TAPI TENANG GAK CUMA SAMPE SINI AJA, MAAF YA KALO ADA TYPO YA NAMANYA JUGA MANUSIA, KALO ADA SARAN BOLEH KOK LINE AKU AJA YA: KINTANSFHN THANKS GUYS KEEP BE READERS LOVE YOU

Like Stars on EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang