Who are...? (2)

15 5 0
                                    

*********kring kring kring*********

"Sh*t, hari ini pelajaran Mrs.Heina, guru sastra yang menyebalkan dan hanya sayang pada Dom, sebenarnya namaku juga Dom,Domani. Tapi ya bukan aku yang dia maksud." Aku membatin dengan kesal dan lesu.

...................

"Good morning, apakah kalian sudah menghafalkan puisi yang saya kasih?" Tanya Mrs.Heina sambil menarik bangku dan kemudian duduk.

"Sudah Ms" jawab semangat si anak sok di sayang itu, siapa lagi.Dom.

Huh kenapa Mrs.Heina memanggil Dom. Aku juga ikut menengok. Ah sial.

*********************************

Dua jam dalam kelas Mrs.Heina akhirnya berakhir.

Aku menghela nafas ku yang berat dengan lega. Tapi... kali ini pelajaran Mr.Ben aduh sains.

***-*-*---------**-*-**-**--*--*-

Ya. Seperti biasa, aku selalu berdiri di depan pintu ruang kelas. Memang sudah takdir dan nasibku yang merana ini, bagikan sang pembuat legenda yang menanti-nanti pencari impian yang ingin mencoba peruntungan mereka, dan pada akhirnya pembuat legenda itu tidak berhasil membuat mereka putus asa.

**********************

Mr.Ram'S P.O.V

"Ram, apa yang ingin kau taruh di lemari itu?". Tanya Mrs.Daphen

Aku mematung dan kembali menarik.tumpukan kertas yang ingin kusimpan di lemari. "Ini lukisan anak-anak" jawabku sambil duduk dan meletakkan tumpukan kertas di atas meja.

"Kau tak perlu menyimpannya, nilai kemudian kembalikan kepada mereka. Untuk apa kau simpan tak ada gunanya" lanjut Mrs.Daphen dengan muka ledeknya itu.

"Um-m, tak apa lah.."

"Kelas mu itu seperti pasar ya, aku yakin tadi kau yang memainkan suling di kelas dan bernyanyi kan?"

"Ya benar sekali, aku yang memainkan sulingnya"

"Kau tahu, di sekolah ini tidak boleh bermain-main, disini kita berperinsip disiplin"

"Ya aku tahu itu." Jawabku singkat

"Anak-anak disini di latih disiplin, serius, dan tak ada main-main. Karena mereka semua nanti akan berlomba-lomba dan bersaing di luar sana"

Aku terdiam, menyimak dan...

"Si, seriorita. Garcia por informated" aku menjawab tanda mengerti dengan bahasa umm spanyol? Aku tidak terlalu mengerti tapi ahsudahlah..

"Waktunya belajar bahasa Spanyol. Mrs.Daphen." ledek Mr.James

Aku keluar dari ruangan guru, ingin ke toilet dan menuruni satu persatu anak tangga, kemudian........

Ku lihat anak laki-laki berambut dark brown yang sedang setengah berdiri bisa dibilang menekuk lututnya.

Ku perhatikan dan aku mengenalinya dalam satu hari ini.

"Zac? Sedang apa kau?." Tanya ku kemudian dia menengok sebentar. Pertanyaanku yang membuat dirinya semakin menutup dan merapatkan dahinya ke pintu.

Aku paham, dia tak ingin bicara. Kemudian, aku meninggalkannya.

**************

ZAC'S P.O.V

Aku menekuk lututku (setengah bediri) memainkan engsel pintu bagian bawah dan menjedot-jedotkan dahi ku.

Kemudian...

"Zac, sedang apa kau?" Tanya seseorang. Ya, aku kenal suaranya, baru kenal maksudku. Aku menengok dan...

Aku kembali menempelkan dahiku ke pintu tanpa menjawab pertanyaannya.

Dia pergi meninggalkanku.

Aku bosan seperti ini, selalu berada di luar kelas. Aku ingin seperti mereka, belajar dan bisa menjawab pertanyaan.

Apa aku bisa seperti mereka?.

Kau bisa seperti mereka, Domani.

Kau pasti bisa, karena kau anakku, Dom.

Siapa itu? Kenapa dia berbicara melalui bisikan dari hatiku

Siapa itu? Itu bukan aku yang berkata, siapa kau?

Kau tak ingat aku? Aku yang telah meninggalkan mu di usia mu yang ke 4 tahun.

Suara itu? Aku mengenalinya tapi aku belum akrab dengan suara itu.

Ayolah pasti kau tahu.

Tidak. Pergi.

******************

Mr.Ram's P.O.V

Aku mencari sosok anak itu.

"Hey, kau temannya Zac, right?" Aku menyapa dan memulai perbincangan sambil berjalan.

"Hey, Mr.Ram, ya betul sekali"

"Namamu siapa, nak?"

"Namaku, Luke"

"Luke, kau tahu apa yang terjadi dengan your dude itu maksudku Zac.

"Ya. Dia baru pindah pada pertengahan bulan ini, entah aku tidak tahu apa yang dia rasakan tapi... matanya seakan-akan menjerit meminta tolong, dia ketakutan, tapi entah apa yang telah menakutinya." Luke memberiku informasi banyak.

Aku bingung, aku terdiam sampai-sampai aku tertinggal di belakangnya.

"Terima kasih, Luke."

***********

Flashback on

Apa aku pernah bilang, dad?

Apa kau pernah ingin tahu?

Apa kau tau?

Kau pasti tau semuanya, mom.

Kenapa kau buang aku, terlalu jauh sampai aku tidak bisa melihat dari ketinggian.

Kau melemparku... kenapa?

Seburuk itu kah, aku?

Seburuk itu kah?

Kau pernah tau kah, dad?

Pasti kau tau semuanya.

Tapi.. kali ini aku tenggelam.

Mataku seakan-akan meng-geleng, dan mengisyaratkan aku-tidak-mau-pergi.

Seburuk itu kah, aku?

Seburuk itu kah?

Semuanya selalu salah ku...

Yang ku lakukan tidak pernah berarti, dan hanyalah lelucon bahkan omong kosong di mata mu, dad.

Pernahkah kau tau, mom?

Seburuk itu kah, aku?

Seburuk itu kah?

Kau tinggalkan aku sendiri di keramaian.

Tidak kah kau tau, mom?

Seburuk itu kah, aku?

Seburuk itu kah?. Aku terus membatin seakan dunia ini milikku tapi sebaliknya, dunia bukan milikku dan aku bukan milik dunia.

Flashback off

"Tuhan, ada apa dengannya?" Pekik Mr.Ram sambil melihat-lihat buku milik 'nya'.

----------------------------

Aloha ini cuma dikit tapi ahsudahlaaa... do not be silent readers keep voments oke love you guys


Like Stars on EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang