Flashback On
March 24th 2015
... daddy menamparku!
Karena aku di keluarkan dari sekolah. Sungguh, seumur hidup baru sekali ini dia begitu padaku, putra bungsunya! Daddy sangat marah, mom menangis. Aku berteriak teriak. Tapi keputusan daddy sudah bulat. Aku harus tinggal di Asrama dan keluar dari sekolah kebanggaanku itu, tapi percuma aku membanggakan sekolah itu, sekolah tidak pernah bangga padaku. Sekali lagi 'AKU HARUS TINGGAL DI ASRAMA'
Rupanya mereka sudah tidak percaya lagi denganku. Aku harus bagaimanaaaaaa??? Apa aku harus kabur dari rumah? Tapi aku tidak memiliki teman di luar sana. AKU BENCCIIIIII!!!!!!
March 25th 2015
daddy yang mengaku sudah tidak sanggup lagi dengan kelakuan ku.
"Besok daddy antar kamu ke asrama di ," vonis daddy. I hate this!!. Semalaman aku menangis di kamar sampai ku lirik ke arah jam analog yang berada di kamar, ternyata sudah pukul 11.30pm. Aku harus segera tidur...
March 27th 2015
Tuhaaaaannnnnn!!! Aku bermimpi buruk, di alam mimpiku saat aku ingin menaiki kereta bersama mom, tapi aku tidak melihat rambut dark brown yang sering ku pandangi saat dia sedang masak di dapur, dan tanganku, tanganku tidak lagi terkait dengan tangannya. Untung aku haus dan terbangun dari nightmare itu, apakah mimpi itu tanda bahwa aku akan berpisah selamanya dengan mom? Tidaaaakk... aku tidak mau, apalagi tinggal di asrama ituuu, tidak sama sekali.
March 28th 2015
Hari ini menjadi hari terakhir ku meninggalkan istana dan sumber imajinasi ku untuk melukis. Tak ku sangka daddy ternyata benar-benar serius dengan vonisannya itu.
......setelah menempuh perjalanan dua jam dengan mobil yang di pegang kendali oleh daddy. Sampai akhirnya di tempat penyiksaan ini, 'asrama'. Aku tidak mendengarkan pemilik sekolah berbicara, mogok makan, mogok bicara.
Kulihat sekeliling ruangan demi ruangan, aku merasa seperti mafia yang sedang berkeliling melihat-lihat penjara. Aku di sambut salah satu anak laki-laki sepertinya seumuran denganku. Dia cucu pemilik asrama ini. Namanya Luke.
Ada beberapa ruangan khusus seperti laboratorium, dan ruang kelas yang sangat besar di sertai fasilitas yang memadai dan semua ruang kelas di beri nama-nama para ilmuwan Sains seperti Stephen Hawking, Leonardo da Vinci. Ya memang sekolah ini lebih mendukung ilmu sainsnya. Toilet yang rapi, wangi, dan bersih, kemudian ruang kerja dan penginapan pengajar.
Mom, daddy, and Alex langsung pergi ke rumah ku yang jaraknya sekitar 100 km dari asrama. Sepintas ku lihat sepertinya mereka sedih juga dan menitikkan air mata, 'AIR MATA BUAYA'. Apa artinya? Mereka tega membuang dan menghukum ku di penjara ini......!
March 30th 2015
Dua hari di penjara ini bagaikan dua ratus tahun. Aku merasa asing karena aku terlihat sangat 'aneh' bahkan 'teraneh' dan mungkin 'paling aneh'.
Seperti hari ini. Pagi hari yang buta dan bisa di bilang pagi yang katarak, aku sudah di bangunkan dengan deringan alarm otomatis yang terdengar ke seluruh asrama. Aku terbangun, astagaaaaa, "Kebakaaaaraaaaaannnn, tidaaaakkk, tolonggg, aku tidak ingin matiii, aku masih anak-anak...." teriak ku sambil menutup telinga.
Semua orang yang sekamar dengan ku tersentak kaget... dan... mereka tertawa terbahak-bahak. Bahkan ada yang menangis karena saking lucunya adegan yang ku mainkan itu.
Aku duduk di tepi ranjang, menahan malu yang sedang meledak-ledak melebihi deringan alarm itu. "Ahh dasar bodoh kenapa kau bertingkah seperti Harry dan kawannya di film dumb and dumber itu." aku membatin.