|4

148 103 387
                                    

Hai!
Mau salam aja
Moga hari ini menyenangkan!?

Hari ini Nadilla berangkat ke sekolah lagi. Nadilla menuruni tangga dengan pelan.

"Pagi bunda ayah" sapa Nadilla kepada 2 paruh baya yang tengah berdiri di ruang makan, tak lain adalah ayah dan bunda nya.

"Pagi sayang" dua paru baya itu menyapa kembali kepada anaknya.

Bunda dan ayah Nadilla jarang sekali berada di rumah. Mereka berdua sering keluar negeri ataupun kota. Ini saja kedua orang tua baru pulang dari luar negeri karena pekerjaan nya. Mereka tiba malam tadi, ia diberitahu oleh pembantu di rumahnya saat membangun kan Nadilla tadi pagi, atas suruh nya bunda.

"Sini duduk makan sayang" bunda menepuk kursi yang berada di sebelah nya. Ia sangat kangen dengan anak satu satunya ini.

"Bunda sama ayah tadi malam baru sampai yah?" Bunda mengangguk.

"Tadi malam bunda mau langsung nyapa kamu tapi ayah bilang jangan" bunda berkata menatap sinis suaminya itu.

"Dia udah tidur, emang kamu mau ganggu dia" .

Bunda tidak menggubris perkataan suaminya itu. Mereka memulai memakan makan nya dengan lahap.

"Kenyang. Alhamdulillah" .

"Syukur kalau kamu suka masakan bunda" melihat anaknya memakan makanan yang ia buat membuat nya merasa sangat bahagia.

"Iya dong bunda. Masakan bunda kan selalu enak" Nadilla memberi dua jempol.

Nadilla berpamitan dengan bunda dan ayah nya untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya ia berada di depan pagar, ada dua insan yang terlihat di mata Nadilla. Satu orang yang ia tidak kenal sedang kan yang satu nya ia sangat kenal. Itu adalah pacar nya atau lebih tepatnya Darrell.

"Kak Darrell lagi sama siapa yah?" Nadilla bertanya kepada dirinya sendiri.

"Ngapain bengong. Bukannya masuk" ucap orang yang tiba tiba berada di samping Nadilla. Kaget tentu saja!.

"Eh!?, Maaf aku halangi jalan kakak yah" tidak di gubris dengan orang yang sedang berada disampingnya.

"Lain kali jangan di tengah pagar. Bukan masalah halangi jalan tapi kalau ada motor yang mau masuk gimana" Nadilla hanya cengengesan.

Heheh maaf sekali lagi kak. tapi sebentar, seperti nya aku pernah melihat kakak" Nadilla tidak merasa asing dengan orang disampingnya ini.

"Lu emang pernah lihat gua. Gua sahabat pacar lu, Abigail " Nadilla masih berusaha mengingat sebentar. Tak lama ia langsung mengingat nya.

"Aa!! Benar kakak temennya kak Darrell" ucap Nadilla dengan senyum lebar nya.

"Nggak usah manggil kakak ke gua" Nadilla mengangguk.

Dari dalam sekolah seseorang memanggil Nadilla, siapa lagi kalau bukan sahabat tercinta nya ini walaupun ia sedikit agak bar bar, Dhita.

"Woi Nadilla buruan sini, guru udah mau masuk" seru Dhita dengan suara yang keras.

"Yaudah aku masuk duluan dulu" ia berjalan ke tempat dimana Dhita sedang berdiri.

"Lagi sama siapa lu tadi Dil".

"Sama kak Abigail" merasa tak asing akan namanya ia menanyakan kepada Nadilla.

"Sahabat nya si Darrell" Nadilla mengangguk.

Dhita ber'O'. Mereka berjalan menuju tangga sekolah untuk ke kelas mereka.

"Dhita" sahut Nadilla tiba tiba.

Dhita mengangkat alisnya, pertanda ia bertanya 'kenapa'.

"Mmm kamu tau siapa yang lagi sama kak Darrell" Dhita mengerutkan keningnya.

"Hah? Maksud nya" Nadilla berfikir sebelum memberitahu Dhita.

"Tadi waktu aku mau masuk ke dalam sekolah, aku lihat kak Darrell lagi sama salah satu cewek" cerita Nadilla.

Dhita memutar pikiran nya. Ia masih mencerna apa yang di maksud dengan Nadilla. Ia pun teringat akan sesuatu.

"Apa Nadilla nggak tau siapa cewek itu" Dhita bertanya kepada dirinya sendiri.

"Dhita!, Aku lagi nanya loh " panggil Nadilla.

"Mungkin fansnya sih Darrell kali. Lu kan tau si Darrell famous  di sekolah" kata Dhita masuk akal tapi bagi Nadilla tidak. Jelas jelas terlihat seperti nya Darrell yang manja kepada perempuan itu seperti memiliki rasa suka.

Nadilla tak ingin memikir hal itu lagi. Mungkin memang benar kalau itu fans Darrell.

Who knows?  

Ayolah Nadilla.

Mungkin aja di tengah tengah cara bicara Nadilla bakalan kek berubah gitu. Jadi maaf yah!.

See you..

Akhir KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang