|5

143 86 454
                                    

Hai balik lagi bersama saya!
Upload bagian lagi nih.

Waktu sekolah telah berakhir. Nadilla berjalan turun menuju tempat parkir, ia dengan Dhita akan pulang bersama tapi Dhita mengatakan untuk turun lebih dulu karena ia sedang ada keperluan sedikit.

Nadilla berencana untuk pergi ke tempat parkir motor. Tentu saja untuk melihat Darrell Ali Hardaya. Saat sampai di tempat parkir ia tidak dapat melihat motor Darrell mau pun teman teman nya.

"Lagi nyari Darrell?" seseorang berucap secara tiba tiba di belakang Nadilla.

Nadilla membalikkan badannya agar ia dapat tau siapa yang berbicara.

"Kak Abi ?" Orang itu adalah Abigail sahabat dari Darrell.

"Eh? Lu kaget yah pasti?" Nadilla menggeleng.

"Sorry yah. Btw lu lagi nyari Darrell" tanya nya sekali lagi kepada Nadilla.

"Iya. Kakak tau kak Darrell dimana?" Abigail sempat melihat ke arah tempat parkir sebelum ia menjawab.

"Kayak nya udah pulang, btw lu pulang sama siapa?"

"Aku pulang sama Dhita. Itu Dhita nya" Nadilla menjawab dan kebetulan juga ia melihat Dhita menuruni tangga.

"Yaudah. Gua cabut duluan kalau gitu" Nadilla mengangguk dan tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih.

Abigail meninggalkan tempat. Sedangkan Dhita baru saja sampai di tempat Nadilla berdiri.

"Lama yah? Sorry yah Dilla" Dhita merasa tidak enak karena ia membuat Nadilla menunggu terlalu lama (?).

"Nggak masalah kok Dhita, yaudah yuk kita pulang" ajak Nadilla. Dhita mengangguk.

Mereka berdua berjalan menuju ke arah parkir mobil. Mereka menaiki mobil dan menuju ke toko roti sebentar. Dhita mengatakan ia disuruh oleh ayahnya untuk membeli roti.

Mereka berdua pergi ke toko roti sembari bercerita. Tak lama mereka dijalan, mereka telah tiba di depan toko roti.

"Nadilla gua masuk ke toko dulu yah" ucap Dhita berjalan masuk ke dalam toko roti.

Nadilla menunggu Dhita sembari melihat jalan jalan tapi ia melihat seseorang yang tidak asing. Ia mengetahui siapa orang itu. Mereka adalah Darrell dan perempuan yang ia lihat tadi pagi di sekolah juga.

Nadilla berencana untuk menemui Darrell yang sedang bergurau dengan perempuan di samping nya. Nadilla memutuskan untuk pergi menghampiri mereka berdua.

"Kak Darrell" panggil Nadilla dengan ragu ragu.

Dua insan itu membalikkan badannya menghadap ke Nadilla. Bener itu adalah Darrell tapi siapa perempuan itu?.

"Rell siapa tuh cewek, pacar lu" tanya perempuan itu kepada Darrell. Perempuan itu memanggil Darrell dengan sebutan rell, sebenarnya semua orang memanggil Darrell dengan sebutan rell.

"Gua nggak kenal dia siapa Sonya" tentu saja ucapan Darrel barusan membuat hati Nadilla agak tergores.

"Bohong lu. Mending kalian bicara aja deh . Gua masuk duluan aja ke dalam toko. Sendirian" ucap perempuan itu yang dikenal dengan nama sonya adelian.

Sonya meninggal mereka berdua untuk berbicara. Nadilla dan Darrel  hanya saling bertatapan, 1 orang tatapan yang ia lontarkan tatapan bingung sedang kan yang  satu nya tatapan marah.

"Lu ngapain sih disini? Segitu suka nya lu sama gua" Darrell bertanya dengan emosi

"Aku lagi nemenin Dhita beli roti" Nadilla menjawab sembari menghadap ke bawah kakinya.

"Gua tau itu cuma alasan lu doang. Lu pikir gua nggak tau kalau orang kayak lu itu emang nggak punya harga diri. Bahkan sampai sampai ngikutin gua" kata kata Darrell yang membuat Nadilla sedikit sakit hati mendengar nya

"Aku masih punya harga diri kak" ucap Nadilla menatap tanah.

"Kalau lu emang punya harga diri, terus ngapain ngikutin gua?. Lu pikir gua percaya sama lu. HAH!?" Kata Darrell Seperti nya ia memang sedang marah.

Untung  saja di sana tidak begitu ramai. Coba bayangkan saja kalau banyak orang yang mendengar mereka berdua. Mungkin mereka sudah akan menjadi tontonan orang orang.

"Woi Darrell! Ngapain lu marah marah sama Nadilla?" Kata Dhita. Ia sempat mendengar ucapan Darrel tadi. Ia sungguh tidak terima sahabat nya di kata Katai seperti itu.

"Dan juga Nadilla benar kalau dia kesini sama gua" kata Dhita sungguh kesal.

"Kita pulang sekarang Nadilla. Dan satu hal yang harus lu tau Nadilla punya harga diri, yang nggak punya itu lu bangsat!" Dhita menarik dengan pelan tangan Nadilla menuju ke mobil.

Berantem nih!
Suka nggak kalau banyak berantem nya.

Kalau suka insyaallah aku bakalan buat  banyak berantem deh!.

Btw sampai jumpa di upload Tan selanjutnya

See you

Akhir KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang