|8

105 67 294
                                    

Hai! Saya kembali dengan pertengkaran lagi.

Nadilla masih menenangkan diri di tempat duduk yang berada di pinggir taman. Namun tiba tiba ada yang memegang bahu nya  "Jangan nangis, nanti lu jelek" ucap nya. Orang itu berhenti di depan Nadilla sembari jongkok.

"Kak Abi?" iya orang yang barusan tadi adalah Abigail.

"Kak Abi kok bisa ada disini Dan tau aku disini dari mana?" tanya Nadilla.

Abigail mengusap air mata Nadilla dengan jari jempol kanan dan kiri nya
"gua tadi lihat lu lari sambil nangis jadi gua khawatir sama lu makanya gua kejar" ucap nya kepada Nadilla.

Abigail berdiri dan beralih duduk di samping Nadilla.

"Darrell cuma emosi tadi. Perkataan nya enggak usah lu pikir lagi" ucap Abigail berusaha untuk menenangkan Nadilla yang masih menangis.

"Iya kak" ucap Nadilla. Ia menghapus air matanya sendiri.

Abigail melihat Nadilla, ia membawa Nadilla dalam dekapan nya sembari ia mengelus punggung belakang Nadilla. Entah kenapa Nadilla merasa lebih tenang dan nyaman saat ini.

Tampa mereka berdua sadari ada seseorang yang melihat mereka. Orang itu berjalan ke arah mereka dengan bertepuk tangan.

"Wow! Hebat banget lu berdua!" ucap yang tak lain adalah Darrell.

Abigail melebarkan pelukannya terhadap Nadilla, mereka berdua beralih menghadap ke arah suara yang terdengar disampingnya kanan kursi  Nadilla "Kak Darrell"

"Kenapa, kaget lu kenapa gua bisa ada disini hah!" Ucap darrell. Menatap sinis kearah Nadilla dan Abigail.

Abigail berdiri ke hadapan Darrell. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang susah untuk di jelaskan. Darrel Melawati Abigail dan pergi ke hadapan Nadilla.

"Gua antar lu" ucap nya. Tampa meminta persetujuan dari Nadilla. Ia menarik paksa tangan nya.

Nadilla meringis kesakitan saat tangan nya di tarik paksa. Darrell terlalu kuat memegang tangan Nadilla, Saat ini mungkin tangan Nadilla sudah memerah.

"Kak tangan aku sakit" ucap Nadilla yang tidak di gubris sama sekali oleh Darrell.

Mereka berdua berada di samping motor Darrell. Darrell menaiki motor nya "buruan naik, jangan manja" ucap nya. Nadilla langsung menuruti perkataan Darrel dan menaik motor.

Mereka berdua sudah berada di motor. Darrell menjalankan motor nya dengan kecepatan yang tinggi.

"Kak bisa pelan pelan?" ucap Nadilla yang takut dengan kecepatan motor Darrell.

Darrell tidak mendengar kan perkataan Nadilla. Ia malah melajukan motornya dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi. Entah kenapa Darrell tiba tiba berhenti di sebuah pinggir jalan.

"Turun" perintah Darrell kepada Nadilla. Tentu saja Nadilla bingung mengapa ia di suruh turun.

"Ngapain lu masih di motor. Lu budek?, gua bilang turun" kata Darrell. Nadilla langsung saja turun dari motor Darrell.

"Kenapa kak" tanya Nadilla.

"Kenapa kak? Gua udah selesai antar lu. Jadi gua mau pulang sekarang " ucap nya.

"Tapi kak. Rumah aku masih jauh dari sini" ucap Nadilla melihat Kanan kiri nya.

"Bukan urusan gua" Darrell langsung menjalankan motor nya dengan cepat dan meninggalkan Nadilla berada di sana.

Nadilla bingung harus berbuat apa. Ia masih melihat kanan dan kiri nya tapi tidak ada motor maupun mobil yang lewat. Ia memikirkan Bagaimana cara nya untuk pulang sekarang. Nadilla kembali melihat ke arah kiri nya dan ia dapat melihat lampu motor yang mengarah ke arah nya.

"Yuk naik" ucap orang itu. Nadilla kenal dengan  suara orang itu. Iya benar dia adalah Abigail.

"Buruan naik Nadilla. Udah mau malam" Nadilla langsung saja naik ke atas motor Abigail.

"Alamat lu di mana. Biar gua antar sampai depan rumah lu " ucapnya. Nadilla memberi tau alamat rumah nya kepada Abigail.

Abigail menjalankan motor nya dengan kecepatan yang tidak tinggi. Nadilla menikmati angin yang mengenai nya.

"Yaallah. Jika saja kak Abi nggak ada, apa yang akan terjadi" Nadilla berucap di dalam hati nya. Ia tidak mengenal jalan disini karena ini pertama kali nya ia di bawah kejalan ini.

Tak lama mereka berdua sampai di rumah nya Nadilla. Abigail menghentikan motornya tepat di depan rumah Nadilla.

"Kak Abi nggak mau mampir?" Tanya nya yang di jawab gelengan dari Abigail "nggak usah dulu Nadilla. Kapan kapan aja"

Nadilla mengangguk. Ia langsung masuk ke dalam rumah nya setelah mengucapkan terima kasih, sedang kan Abigail melajukan motornya saat melihat Nadilla sudah masuk ke rumah dengan aman.

Part kali ini sampai sini aja

Pertengkaran tidak terlalu gimana gimana kan?

See you

Akhir KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang