Hai! Saya kembali dengan surprise yang baik.
Pagi meliputi kamar Nadilla yang tengah tidur di kasur nya bersama dengan sahabat yang tak lain adalah Dhita. Nadilla terbangun karena bunyi alarm.
Ia mematikan alarm dan melihat tanggal hari ini. Sungguh membuat nya kaget ia baru sadar kalau hari ini adalah hari praktek pendidikan jasmani.
"Dhita. Bangun, kita udah terlambat" kata Nadilla membangun kan Dhita dengan mengguncangkan tubuh nya.
"Paansih Dill, kan udah setuju hari ini kita bolos aja" Dhita berucap dengan memejamkan mata sembari mencari tempat yang nyama lagi untuk kembali tidur.
"Iya emang Dhita. Tapi hari ini kita ada praktek jasmani" kata Nadilla.
"Kan bisa praktek di final aja Nadilla. Udahlah gua mau bobo" kata Dhita dan kembali menidurkan dirinya.
"Emang Dhita. Tapi hari ini praktek final nya" kata Nadilla tetap menguncang tubuh Dhita.
"Anjir. Kok lu nggak bilang sih Gimana dong?" ucap Dhita Langsung bangun dengan kepanikan. Pelajaran jasmani di sekolah SMA bukit bangsa tempat mereka bersekolah, itu ada 3 bagian yang 1 latihan/ 2 praktek(?)/ 3 final atau pengambilan nilai.
"Yah udah ayok mandi sekarang habis itu berangkat, masalah baju aku ada dua baju olahraga"
"Tapi kita disuruh pake seragam sekolah hari biasanya dulu Nadilla" Dhita berucap dengan panik. sungguh panik bukan udah telat di tambah seragam nya nggak ada.
"Yaudah kamu pake baju olahraga dulu nanti kita pergi ambil ke rumah kamu pas udah mau berangkat ke sekolah aja Dhita" ide dari Nadilla. Jarak dari rumah Dhita dengan sekolah tidak begitu jauh cuma beda beberapa jarak saja.
"Emang sempat?"
"Insyaallah sempat Dhita ini baru jam 6.40 pagi. Jadi ayo kita sekarang mandi" mereka berdua langsung bangun dari kasur. Dhita turun untuk pergi melakukan mandi. Sedangkan Nadilla membersihkan kasus nya terlebih dahulu sebelum pergi mandi.
Mereka berdua telah siap dengan seragam. Nadilla mengunakan seragam sekolah hari biasanya dulu sedang kan Dhita mengunakan sebentar seragam olahraga.
"Bi asri. Nadilla sama Dhita berangkat kesekolah yah"
Bi asri keluar dari dapur dengan tangan yang membawa roti 2 di atas piring dan tangan satu nya memegang susu. Tadi Dhita saat turun untuk pergi mandi ia meminta tolong kepada bi asri agar membuat kan mereka roti dengan susu. Mereka berdua mengambil roti setelah itu mereka berbagi susu.
"Pelan pelan atuh neng. Tapi bukan nya kemarin bilang mau bolos kenapa tiba tiba pergi sekolah" kemarin memang Dhita telah mengatakan ke BI asri agar tidak membangun kan mereka karena mereka ingin bolos.
"Hari ini ada praktek final Bi. Nanti nilai kami kosong" jelas nya Nadilla kepada bi asri.
Mereka berdua berpamitan dengan bi asri setelah itu mereka melajukan mobil ke arah rumah Dhita. Tadi Dhita telah menelpon ayah nya untuk meminta tolong menyiapkan seragam sekolah hari biasanya yang ia gunakan, karena ia akan mengambil nya di rumah sekarang. Mereka telah sampai di depan rumah Dhita. Terlihat pembantu yang sering bekerja di rumah Dhita berada di dalam halaman rumah Dhita sembari memegang baju seragam sekolah.
"Non Dhita. Ini seragam nya" Ia menyerahkan seragam itu kepada Nadilla karena Nadilla duduk di samping kiri mobil.
"Makasih bi"
"Bi ayah mana?" tanya nya Dhita.
"Tadi ayah non yang mau ngasih baju ini. Tapi tiba tiba langsung dapat telpon kalau klien sudah dekat, jadi ayah buru buru pergi ke kantor non" jelas bibi.
Dhita mengangguk. Mereka berpamitan dan langsung meluncur ke sekolah.
***
Telah selesai sudah praktek hari ini. Dhita ingin ke wc, jadi Nadilla memutuskan untuk menunggu Dhita di pinggir tempat biasanya orang duduk.
"Air buat Lu" tiba tiba Darrell datang dan memberikan air ke Nadilla.
Nadilla mengambil air itu dengan senyum, Darrell duduk tepat di samping Nadilla.
"Makasih kak Darrell" ucap nya terima kasih ke pada Darrell. Entah apa yang merasuki tubuh nya hingga berbuat seperti ini.
"Nggak usah geer" kata Darrell tiba tiba dengan suara yang pelan
"Maksudnya kak?" tanya Nadilla yang tidak paham.
"Gua lakuin ini karena disuruh sama Sonya. Nggak mungkin gua mau ngelakuin ini dengan kemauan diri gua sendiri" jelas Darrell. Nadilla mencari keberadaan Sonya Dan bener ia melihat Sonya sedang melihat ke arah sini.
"Buruan lu pergi. Gua mau bicara sama Sonya" suruh nya Darrell. Nadilla mengikuti kata Darrell dan meninggalkan nya duduk disana.
Ia berjalan keluar lapangan. Sebelum benar benar pergi Nadilla menghadap ke belakang dan bener Sonya langsung menyamperi Darrell yang tengah duduk disana.
"Gini dong jadi sahabat gua" ucapnya Sonya sembari mengacak rambut Darrell.
"Kebiasaan, sini duduk samping gua" Darrell menepuk tempat yang kosong di samping nya. Sonya pun duduk disana mereka berbincang dengan sangat seru.
Tak ingin melihat lebih lama lagi. Nadilla memutuskan untuk pergi meninggalkan lapangan dan menuju ke belakang sekolah.
"Kata orang sih, kalau ada yang sedih kasih coklat aja biar di happy lagi" kata Abigail yang tiba tiba saja berada disana.
"Kak Abi. Ngapain disini?" tanya Nadilla.
"Gua lagi cari angin aja sih. Ini coklat buat lu biar happy lagi" Abigail memberikan sebungkus coklat.
"Yah sebenernya bukan coklat kayak gimana sih. Tapi dalam nya ada coklat " ucap Abigail menggaruk bagian belakang kepala nya.
"Iya kak Abi, makasih yah" ucap Nadilla dengan senyum nya lagi.
"Nah ini cantik kalau senyum. Jangan sedih sedih lagi, senyum lu cantik" kata Abigail dengan senyum.
Mereka berdua tertawa. Sungguh entah ini kebetulan atau emang gimana, setiap Darrell membuat Nadilla sakit hati pasti akan selalu ada Abigail yang datang. Dapat di sebut kalau Abigail ini adalah penghibur di dunia Nadilla.
Baik saya akhiri bagian ini dengan coklat yang enak itu.
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Kisah
Teen FictionSeorang gadis yang mencintai seseorang akan tetapi orang itu menyukai sahabat nya. Sedih jika menjadi gadis itu. Tapi beruntung karena ada sahabat nya yang selalu ada, dan ada seseorang yang dapat di sebut sebagai penghibur di dunia Nadilla yaitu A...