Run

367 77 23
                                    

● ● ●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

● ● ●

"Papa!"panggil Namra begitu ia dan Kijoon sampai di rumah.
Namra berlari ke kamar orang tuanya, Kijoon mengikutinya di belakang.

Punggung telanjang Vincenzo terlihat.
Namra yang cemas langsung menghampiri papanya itu.

Namra membelalakan matanya.
Goresan-goresan pedang yang cukup dalam melukai punggung Vincenzo.
Darah mengucur dari luka-luka itu.

"Papa..?"

"Papa baik-baik saja Namra.."ucap Vincenzo tersenyum tipis pada putrinya.
Ia memegang tangan Namra dan menggenggam jari-jari halus putrinya itu.

"Luka-luka ini hanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh,"jelas Chayoung yang sedang membersihkan luka di punggung suaminya. "Pedang yang mereka gunakan telah dilumuri Wolf's Bane. Tanaman beracun yang bisa memperlambat regenerasi sel tubuh seorang vampire.."lanjutnya.

Chayoung memandang Namra.
Wajah putrinya itu dipenuhi kebingungan.
"Ada sekelompok orang yang menyerang papa setelah dia mengambil stock darah dari seorang penadah,"Chayoung memberitau Namra.
"Cheongsan sedang menyelidiki mereka sekarang,"

Vincenzo mengangguk.
"Tampaknya mereka sudah tau apa kelemahan kita,"

"Mereka.."Namra mengerutkan dahinya. "Menurut papa, siapa mereka?"tanya putrinya itu pada Vincenzo.

"Manusia.."ucap Cheongsan yang baru saja masuk ke kamar itu.
"Aku sudah mengeceknya, tuan. Tak ada vampire yang menjadi sekutu mereka.. Penadah itu merupakan vampire yang bisa dipercaya. Dan yang menyerang anda merupakan sekelompok manusia. Ternyata mereka sekumpulan manusia yang membasmi Vampire, karena kakek buyut mereka yang terdahulu melakukan hal yang sama.."jelas Cheongsan.

Vincenzo mengepalkan tangan mendengarnya.
"Ternyata kita terlalu dekat.."ucap sang pureblood vampire.
"Kijoon.. persiapkan semuanya. Tengah malam ini kita pergi,"

"Baik papa.."Kijoon langsung menghilang dari kamar itu.

"Papa.."panggil Namra. "Kita pergi lagi?"tanya Namra gugup.

Vincenzo menggangguk pelan.
"Papa tidak bisa melawan manusia, Namra.. Itu prinsip papa. Lebih baik kita yang menghindar dan menjauh,"Vincenzo mengelus kepala putrinya itu.
"Bersiaplah. Tengah malam ini kita langsung ke Itali. Hanya disana tempat berlindung yang sudah aku persiapkan untuk keadaan darurat.."ucap Vincenzo sembari memakai kembali kemeja dan jasnya.

Namra terdiam.
Ia menunduk.

"Namra..."panggil Chayoung khawatir.

"Sudah papa katakan, ini akan terjadi terus Namra.."ucap Vincenzo melihat putrinya terdiam.
"Papa tak bisa menerima kehadiran manusia lagi dalam keluarga ini.. terlalu banyak yang Cheongsan dan mamamu sudah korbankan demi kaum kita.."

Namra langsung mengerti.
Papanya sudah tau hubungannya dengan Suhyeok.

Papa memang benar. Manusia akan terus jadi korban sementara Vampire bisa hidup abadi.

ENCHANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang