Achiel sedang di tangani oleh dokter di IGD, dan acha menunggu diluar ruangan IGD dengan perasaan
khawatir, dia meraih handphone yang ada di dalam saku kiri celananya, acha pun menelfon Tata, karena tidak tahu harus menelpon siapa lagi"Halo ta... lo lagi dimana? Bisa kesini ngga, gue lagi di rumah sakit"
"Hah.. lo kenapa? Di rumah sakit mana?"
"Nanti gue jelasin, gue udah Sherlock, lo cepetan kesini, gue di IGD!"
"Iya iya gue sekarang ke sana" tata yang sedang duduk di teras rumahnya pun bergegas pergi ke rumah sakit yang telah di Sherlock oleh acha
Acha pun mematikan telfonnya, dokterpun keluar dari ruang IGD
"Gimana dok teman saya"
"Lukanya cukup dalam tapi sudah di tangani dan boleh langsung pulang"
"Puji tuhan, terima kasih dok, saya boleh lihat teman saya"
"Iya silahkan" acha pun masuk melihat keadaan achiel yang masih terbari di brankar, achiel melihat acha yang menghampirinya
"Makasih yaa udah anterin gue ke sini" ucap achiel memegang tangan racha, racha pun tersenyum kepada achiel
"Lo udah boleh pulang kata dokter, biar gue antar ya" achiel pun mulai bangkit dari brankar di bantu oleh racha
"Gue bisa ko jalan sendiri"
"Jangan so jagoan, tu paha habis di
jahit""Iya iyaa" achiel pun dibopong oleh acha keluar dari ruang UGD, Tata pun datang dan dia terkejut karena melihat achiel yang terluka
"Ta lo temenin dia, dulu Gue mau urus administrasi" mendengar acha ingin mengurus administrasi achiel menahan tangan acha
"Ngga usah biar gue aja" namun karena sifat keras kepalanya acha di pun tetap membayar administrasi pengobatan achiel
"Biar gue aja lo jangan larang larang gue!" Ucap acha kepada achiel dengan nada yang agak tinggi, achiel dan tata pun terdiam, achapun pergi untuk membayar administrasi
Acha menghampiri achiel dan tata dengan cantengan yang ada di tangannya yaitu obat untuk achiel
"Yaudah gue anterin pulang" Mereka pun mengantarkan Achiel pulang, acha menyatir mobil milik achiel dan achiel duduk di sebelah kiri acha, sedangkan tata menyetir mobilnya sendiri
*
Plakk.. bugg... bugg."GITU AJA KGA BECUS!"teriknya kepada pereman-pereman suruhannya
"Maaf bos, dia ngga segampang yang kita pikir" saut salah satu pereman denagan lemas, mendangar perkataan pereman itu Rico semakin Geram dan memutuskan untuk pergi
"Anjing lo semua!"
***
Dirumah achiel sudah ada kedua sahabatnya dan sangkakak yang sedang membuat minuman untuk Arzan dan Aren, karena dirasa achiel tidak ada di rumahnya Aren bertanya kepada ghiya
"kak ghiya.. Achiel belum pulang?" tanya aren sambil melihat sekeliling ruang tamu, kak ghiya menghampiri mereka berdua dengan membawa minuman untuk mereka
"eh iya... dia belum pulang padahal udah jam setengah enam sore" ghiya mengambil handphonenya untuk menghubungi achiel namun nomor achiel malah tidak aktif
"gimana kak?" tanya arzan dan aren namun hanya di balas gelengan kepala oleh kak ghiya, baru sajah ghiya menyimpan handphonenya di atas meja,suara mobil achiel terdengar yang membuat ghiya, aren dan arzan menghampiri achiel yang sedang di bopong oleh acha dan tata, ghiya dan kedua sahabat achiel khawatir melihat paha achiel yang di bungkus kain kasa
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHIEL
RomanceMerasakan indahnya jatuh cinta untuk pertamakalinya Bersama dia hidup terasa sempurna Segala sesuatu menjadi lebih mudah jika bersamanya RACHA? Siapa dia? dan AKU? Apakah aku terlalu menyakitkan untuknya? atau sebaliknya?