ACHIEL

"PENGHANCUR"

Seorang perempuan yang sudah terlihat rapih turun dari tangga lalu meminta izin kepada sangkake untuk pergi keluar rumah, ia menghampiri sangkake yang sedang membuat teh udntuk dirinya

"Kek rayna mau keluar sebentar ya..."

"Emang kamu mau kemana sih? Kake sendirian di rumah"

"Rayna janji kek... sebentar aja yaa..."

Mau tidak mau sangkake menuruti kemauan cucunya dan dia tau pasti cucunya yang ini sedang berbohong kepadanya. Bilang sebentar tetapi pulang pagi hari

"Yasudah hati-hati"

Rayna bergegas menaiki mobilnya lalu melajukannya menuju rumah achiel

***

"Kan... itu suara apaan anjir" ucap aren

"Lo ngga usah ganggu mereka, biarin aja lagian di belakang kga bakalan ada orang" sahut achiel

"Tapi gue denger zan.."

"Makanya jangan di denger" protes tata

Mereka pun kembali bermain PS di ruang tv sambil menunggu mas-mas ojol membawa makanan yang mereka pesan

Ditaman belakang racha duduk di bangku taman sedangakan achiel, ia membaringkan badanya di paha mulus milik racha, mereka menatap langit yang sedang cerah dipenuhi bintang- bintang

"Chaa..."

"Iya... kenapa?"

"Liat deh bintangnya bagus banget yaa"ucap achiel sambil menunjuk salah satu bintang, Acha pun melihatnya dan benar saja bintang itu sangat indah

"Iya bintangnya indah, kamu suka?"

"Suka. Tapi ada yang lebih aku suka dari pada bintang itu" achiel bangkit dari pangkuan acha lalu menatap langin

"Apa?" Tanya acah yang ikut menatap langit

"Kamu" jawab achiel sambil menatap mata acha yang masi melihat ke arah langit

Acha yang mendengar gombalan dari achiel pun menatapnya, namun mereka terhanyut entah setan apa yang merasuki mereka. Sepertinya setan semak-semak

Tentah mengapa udara diluar yang sendari tadi terasa dingin menjadi panas saat wajah tampan plus cantik milik achiel mendekat kewajah cantik racha

Achiel mulai mencangkup bibir racha lalu melamutnya dengan lembut acha pun membalas lamutannya dengan lembut ciuman itu terasa begitu tulus dirasakan olehnya, saat sudah kehabisan nafas mereka menyudahi ciumannya

Achiel kembali menatap acha namun kali ini berbeda terlihat dari cara dia memandang acha seperti harimau yang akan menerkam mangsanya. Acha yang mengetahui maksud dari tatapan achiel ia menggodanya dengan berbisik di telinga achiel dengan suara sexynya "tahan dulu bisakan sayang" achiel yang sudah tidak bisa menahan birahinya untuk menyantap tubuh sexy racah. Tanpa izin achiel menyambar mulut terbal serta kenyal seperti yupi melumatnya dengan kasar