Weekend dirumah Kakek 🦉

586 57 4
                                    

Other side dari our problem...

Disarankan untuk tidak membaca ini ditempat ramai, terimakasih untuk yang menuruti ☺️


.
.
.
.
.

Yuu yang kini berusia 14 tahun beserta adiknya Shouyo berusia 10 tahun dan juga adik bungsunya Yachi 6 tahun memutuskan untuk berlibur akhir pekan dirumah kakeknya.

Dengan membawa pakaian secukupnya mereka pun pergi kesana hanya bertiga, orangtuanya tak bisa menemani karna punya kesibukan tersendiri.

Saat sampai dirumah sang kakek, ketiganya disambut dengan heboh. Rumah yang dihias berbagai macam dekorasi bunga-bunga layu, kelompok paduan suara berpakaian serba hitam yang menyanyikan tembang duka,dan kakeknya sendiri yang meniup terompet sangkakala yang entah didapat dari mana.

"Ini siapa yang nikahan ya?" Gumam Shouyo

Yachi menarik pelan baju kakak tertuanya. "Kak Yuu.. kita gak salah rumah kan?"

"Kayaknya kita nyasar,ayo adik-adik sebaiknya kita mengungsi kerumah Tante Kiyoko saja"

Yuu segera menggiring kedua adiknya meninggalkan rumah tersebut,namun dengan segera dicegat oleh kakeknya.

"Hayooo mau kemana kalian anak-anak muahahahaha--uhuk" Koutaro tertawa sampai tersedak

"Kak!!! Kami takuttt!!"

Shouyo dan Yachi segera bersembunyi dibelakang Yuu.

"K-kalian pikir kakak berani? Kakak juga takut kali" jawab Yuu dengan bergetar

Ini kakeknya kok kayak penculik anak-anak.


Bakkkk.... Buggg....

Sebuah benjolan besar muncul di kepala Koutaro. Itu ulah istrinya ternyata.

"Dasar sableng! Lihat cucu-cucuku ketakutan karnamu!"

"Huhu maaf sayang"

"Tiada maaf untukmu humphh... Anak-anak ayo sini sama kakek Kei saja"

Ketiga anak itu mengangguk dan mengikuti Keiji. Pria parubaya berkacamata itu menoleh lagi kearah suaminya lagi.

"Bereskan kekacauan yang kau buat,dan bubarkan orkestra anehmu itu"

"I-iya Keiji"

Setelahnya Keiji menuntun cucunya menuju kedalam rumah. Sesudah menyimpan barang-barang kedalam kamar yang tersedia, ketiganya berkumpul diruang keluarga sambil memakan kukis dan susu coklat yang dibuatkan oleh Keiji.


Tak lama kemudian Koutaro datang sambil membawa setoples permen untuk para cucu kesayangannya.

"Halooo kesayangan kakek,ini permen untuk kalian"

"Maaf kek,gak dulu" Yuu menolak

"Yahahaha! Ditolak cucu,kesian" itu suara Suguru tetangga julidnya yang barusan mengintip untuk cari bahan gibah,sebelum diamuk tuan rumah ia segera kabur

Wajah Koutaro nampak sedih,"Loh kenapa? Ini gak kakek kasih jampi-jampi kayak biasanya kok"

"Kak jampi-jampi itu apa?" Yachi berbisik pada Shouyo

"Gak tau chi.. mungkin sejenis micin" Shouyo balas berbisik

"Kalau kita makan itu berarti kita bisa jadi bodoh ya kak?"

"Mungkin? Makanya mama bilang hati-hati saat memilih makanan"

Gadis kecil bersurai pirang itu mengangguk, "hu.um baiklah Yachi mengerti"



"Mama bilang gak boleh sering makan permen kek,nanti kami bisa sakit gigi" Yuu menjelaskan

"Betul.. betul.."

Kedua adiknya pun mengangguk, Keiji cukup terharu mendengar nya. Ia bangga karena koushi bisa mendidik anak-anak nya dengan baik dimasa pandemi seperti sekarang ini  /apasich

Koutaro akhirnya jadi pundung dipojokkan rumah namun tak berlangsung lama karena Keiji segera menyuruhnya mencari kayu bakar demi keberlangsungan hidup umat manusia di bumi.

"Kalian mau temenin kakek gak?"

"Gak!!" Jawab ketiganya serentak

"Jahatnya hueee"

"Aku bangga pada kalian" ucap Keiji sambil mengelus kepala cucunya

Dengan rasa ogah-ogahan meninggalkan cucu tercinta akhirnya Koutaro pun pergi melaksanakan tugas negara.

"Kakek Kei~ boleh Shou tanya?" Anak tengah itu menatap dengan tatapan lugunya yg menggemaskan

"Tentu saja boleh Shou sayang..."

"Sebenarnya pekerjaan kakek Kou itu apa? Kenapa gelagatnya seperti dukun?"

Keiji terdiam sebentar.. ia harus jawab apa kepada cucunya itu
















Hayoo reader-tachi tebak apa pekerjaan si Bokutod!!!!

Btw ini bersambung ya ☺️

Haikyuu TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang