ternyata itu dirimu

13 15 2
                                    

Hi teman teman, vote dulu sebelum baca yaa!

💐


Sore ini kanara benar benar kesal, harus nya dia ikut pulang bersama anak-anak yang lain karena sudah bel. tapi pak hardiansyah selaku guru matematika menyuruhnya untuk menyimpan buku di perpustakaan.

saat tengah kesal dia melihat dua orang yang sedang berjalan tak jauh didepan nya, dia segera mengumpet di balik dinding dan membiarkan dua orang itu pergi. saat sudah pergi kanara kembali ke koridor dan melihat dua orang tadi

dia tersenyum tipis "ternyata bener kak derren sama kak jeva pacaran. hancur sudah harapan ku"

"ck, kenapa harus kak jeva sih? kan ada gue yang bisa jadi pasangan nya"

kanara memasang wajah kesal sembari berbalik

"BAAA"

"EH ASU AYAM KODOK"

kanara langsung memukul kepala pelaku dengan buku yang ada di tangan nya.

"AWW sakit anjing"

"sialan lo bang iih gimana tadi kalo gue matek?" ujar nya sembari menatap orang tadi. itu Iqbal Jeslynva, cowok nyebelin sekaligus kakak laki-laki nya.

"amin sih, biar jadi anak tunggal gue"

"by the way lo ngapain disitu?"

"ntah"

kanara lalu membalikkan tubuhnya namun sebelum melangkah dia kembali membalikkan tubuhnya kearah Iqbal yang hanya diam.

"eh bang lo bawa motor kan?"

Iqbal mengangguk membuat kanara tersenyum "gue nebeng ya!"

"Big No!"

"cewek gue udah nungguin gue diparkiran, bye adikku yang cantik" setelah berucap Iqbal mengusap kepala kanara sebentar kemudian pergi begitu saja.

benar benar sialan, bisa-bisa nya iqbal lebih mementingkan pacarnya daripada dirinya.

"Semoga rantai motor lo lepas"

***

17.56 WIB

Kini jelas hanya kanara yang ada disekolah, bahkan guru pun sudah pada pulang. mungkin jika pak hendro tidak menyuruhnya untuk menyapu perpustakaan, dia pasti sudah pulang sejak tadi. hari pun sudah semakin gelap membuat gadis itu menghembuskan nafasnya gusar.

"gini amat jadi gue"

"ck ini nih semua karna pak hendro, masa gue cuman mau nganterin buku ke perpus langsung disuruh nyapu? apasih guna OB disekolah ini?"

kanara menatap kearah ponsel nya, jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB.

"bang Iqbal kok ga jemput gue? bener bener ga sayang adik nya tuh kuman"

tapi tiba-tiba kanara mendengar suara langkah kaki dari dalam sekolah yang mendekat kearah nya. jantung kanara berpacu dengan cepat, siapa dia? jelas semua siswa sudah pulang, guru juga termasuk pak hendro.

"woi jangan deketin gue, tubuh gue pahit jadi ga enak kalo di makan. kalau lo pencuri sorry duit gue udah habis, tadi aja gue malakin giondra"

kanara menutup matanya, tubuhnya seketika lemas saat suara kaki itu berhenti tepat dibelakang nya.

"Tuhan maafin kanara banyak salah, sering melawan orangtua, sering ngajak berantem bang Iqbal, sering malakin gio, sering nyontek buku Devan, sering ngerjain biru, kanara juga belum balas kebaikan revan, mama, papa. bang Iqbal ga usah, dia banyak salah sama aku, udah aku maafin kok Tuhan, terserah kalo Tuhan mau ngambil kanara sekarang gapapa kanara udah ikhlas kok Tuhan"

KAK REHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang