Part 01

8.7K 787 122
                                    

^_^ Happy Reading ^_^

.

.

.

Baekhyun duduk di teras belakang rumah bibinya, di salah satu distrik di Kota Ulsan. Sang bibi tengah bermain dengan putra kecilnya di tanah berumput.

Bibirnya mengembangkan senyum tipis.

Bibinya bernama Byun Seo Yeon. Orang yang sangat berjasa dalam hidupnya setelah kematian kedua orang tuanya sekitar dua puluh dua tahun lalu.

Bibinya yang membesarkannya, yang merawatnya saat sakit, yang menyekolahkannya sampai perguruan tinggi padahal hidupnya sendiri saat itu tidak mudah.

Baekhyun masih dua belas tahun saat kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan bus di provinsi Gangwon.

Sang bibi yang berusia dua puluh tahun, mengambil tanggung jawab besar untuk membesarkannya. Padahal, saudara ibunya sudah menawarkan diri untuk merawatnya asal dia mau dibawa ke Inggris. Bukan sebuah pilihan buruk sebenarnya. Hanya saja, dia tak begitu dekat dengan bibinya dari pihak ibu. Jadi, saat itu dia memohon pada sang bibi, agar dibiarkan tinggal dengan Seo Yeon.

Bukan hal mudah untuk keduanya saling menopang hidup. Bibinya baru masuk fakultas kedokteran. Biaya yang dibutuhkan untuk tetap kuliah tentu sangatlah besar. Selain itu, menghidupi Baekhyun yang masih di bangku sekolah menengah pertama juga bukan hal mudah.

Masalah demi masalah mereka hadapi bersama. Mulai dari hutang yang semakin menumpuk, di usir dari rumah kontrakan. Harus kerja paruh waktu dari satu tempat ke tempat lain.

Tak terhitung berapa kali dalam sehari mereka menangis, meratapi nasib yang rasanya saat itu tidak kunjung membaik.

Namun....

Tak ada usaha yang menghianati hasil. Buah dari perjuangan mereka terlihat, tatkala sang bibi mulai masa magangnya di sebuah rumah sakit di Ulsan. Karir sang bibi juga terus meningkat karena kegigihannya dalam belajar ilmu kedokteran, sampai kemudian sang bibi bisa mengkuliahkan Baekhyun di sebuah universitas ternama di Seoul.

Bisnis management...

Bukan pilihan awal Baekhyun saat ingin melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah. Dia ingin jadi dokter, sama seperti bibinya.

Baginya, bibinya sangat keren dengan jasa dokter juga seragam operasi.

Dia cukup yakin bisa mengikuti jejak sang bibi di bidang kedokteran karena selain minatnya, prestasinya juga cukup bagus di sekolah.

Namun...

Saat dia dinyatakan lolos fakultas kedokteran dan harus berhadapan dengan korban kecelakaan saat tes, kepalanya pening melihat genangan darah. Baekhyun jatuh pingsan di tempat itu.

Sejak itu, cita-citanya berubah. Bibinya terlihat keren memang, tapi tidak dengannya.

Hhhhh...

"Baek-ah! Kau sudah menghubungi Chanyeol? Dia menjemputmu jam berapa?" tanya sang bibi sambil menggendong buah hatinya dan berjalan ke arahnya.

"Aku sudah melakukannya. Mungkin agak sore. Dia masih ada janji dengan ayahnya. Pergi main golf."

Sang bibi meletakkan bocah dua tahun itu di pangkuan Baekhyun.

"Dia sepertinya sangat lelah. Tidurkan saja dia."

Baekhyun memandang putranya. Bayi dua tahun yang memiliki paras tampan dengan lesung pipi menghiasi kedua pipinya saat sedang tertawa atau tersenyum.

Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang