Part 12

5.8K 746 192
                                    

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

Attention : Jangan lupa ikut PO untuk Book version Together Forever ya, makasih sebelumnya. #Deepbow

.

.

.

"Baekhyunie! Ayo buka matamu!" sang bibi menepuk pelan pipi Baekhyun. "Kalau kau tidak membuka matamu, aku akan membawamu ke rumah sakit!"

Baekhyun terpaksa membuka matanya. "Imo kenapa mengganggu sekali? Bukankah aku bilang ingin tidur? Kenapa membangunkan aku?"

"Minum obat dulu! Kau demam tinggi dari kemarin. Ayo bangun dulu!"

"Aku hanya perlu tidur."

"Baek-ah!"

Baekhyun merapatkan selimutnya, lalu kembali dia pejamkan matanya untuk tidur.

Baekhyun memutuskan pergi ke Ulsan setelah Chanyeol berangkat ke Australia.

Dan sejak dua hari lalu, demamnya sangat tinggi.

Seperti biasanya, sakit pun tak akan serta merta membuat Baekhyun rela pergi ke rumah sakit atau sekedar minum obat penurun panas.

Sejak kecil, Baekhyun memang tidak pernah minum obat penurun panas meski demam tinggi. Dulu, saat orang tuanya masih ada, dengan pelukan salah satu dari keduanya, sudah mampu membuatnya demam Baekhyun turun.

Dan sepertinya, sejak orang tuanya meninggal, Baekhyun jarang terserang demam tinggi. Terakhir demam tinggi, saat Chanyeol bertugas di Milan.

Sekarang, perempuan itu kembali di serang demam tinggi.

"Kau sangat merindukan Chanyeol ya?"

Baekhyun terpaksa membuka matanya. Dia menatap sang bibi dengan mata sayu.

"Chanyeol pulang hari ini 'kan?" sang bibi mengusap pelan kening Baekhyun.

"Aku bahkan tidak bilang padanya kalau sedang demam tinggi." sahut Baekhyun.

Rindu?

Benarkah dia merindukan suaminya?

Jawabannya, iya.

Dia terbiasa hidup dengan Chanyeol disekitarnya. Pagi dan malamnya, dia habiskan untuk berdiskusi berbagai hal dengan pria itu. Rasanya wajar kalau rindu itu hadir menyentak hatinya.

"Dia langsung kesini?"

"Katanya begitu. Tapi aku tak tahu pastinya."

"Dia juga pasti rindu denganmu dan buah hatinya."

"Euhm. Jadi, bolehkah aku tidur lagi?"

"Minum obatnya dulu!"

Baekhyun menggeleng kuat sebelum merapatkan selimut dan matanya kembali dia pejamkan.

Terdengar hembusan kasar nafas bibinya, lalu terdengar pintu kamar di tutup.

Baekhyun membuka matanya, merasakan sesuatu yang teramat sesak merayapi dadanya. Lalu tanpa dia sadari, air matanya leleh.

Dia sangat merindukan suaminya.

.

.

.

Chanyeol tiba di rumah bibi Baekhyun sekitar tengah malam. Sang bibi yang membukakan pintu dan menyambut kedatangan pria itu.

"Maaf menggangu imo." ujar Chanyeol.

Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang