^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
"Jadi gosip itu benar?"
"Gosip apa?"
"Kau tidak tahu? Sudah menjadi rahasia umum di perusahaan ini."
"Iya apa? Tentang apa?"
"Kalau sebenarnya, Byun bujang itu selingkuhan Park sajangnim."
Dua perempuan sedang bergosip di toilet perusahaan saat jam menunjukkan pukul setengah sepuluh. Satu orang berambut pendek, satunya lagi berambut panjang di kuncir kuda.
Si rambut pendek tampak melongo mendengar ucapan si rambut panjang.
"Gosip itu beredar cukup lama disini. Entah dengan alasan apa, tapi mereka bilang, Park sajangnim sangat menyukai Byun bujang. Kita tahu selama ini Byun bujang tidak pernah terlihat memiliki kekasih 'kan? Jadi bisa saja kehamilannya itu, hasil hubungan gelapnya dengan Park sajangnim."
"Aku baru tahu hal ini. Aku bahkan menyangka kalau Byun bujang berkencan dengan sekretaris Oh. Mereka sangat dekat, bahkan beberapa orang sering melihat Byun bujang di antar pulang Sekretaris Oh."
"Hhhh... Begitukah? Ternyata, seorang yang pendiam, tidak menjamin berkelakuan baik. Selama ini kita melihat dia sempurna, tapi kenyataannya..."
Klek!
Kriet!
Dua perempuan tadi langsung diam melihat sosok yang baru keluar dari toilet.
"Byun bujang!" lirih keduanya.
"Sudah bergosipnya? Kenapa tidak kalian lanjutkan? Tidak ingin bertanya kebenarannya padaku? Atau masih suka menyampaikan sebuah berita yang kalian sendiri saja tidak paham kenyataannya?" Baekhyun mencuci tangannya di wastafel. Dia menatap dua perempuan yang menggunjingnya itu dari cermin yang memantulkan wajah mereka.
"J-jeosonghamnida." si rambut pendek membungkuk.
"Ini masih jam kerja 'kan?" Baekhyun melangkah mendekati dua perempuan itu. "Kalau kalian ingin tahu, kenapa tidak bertanya padaku?"
"Maafkan kami. Kami tidak bermaksud..."
"Tidak bermaksud bergosip? Hhhh... Aku mendengar semuanya. Jadi, bagaimana?"
Keduanya kembali tertunduk.
"Ada apa ini?" Eun Hae yang baru masuk toilet bertanya.
"Tanya saja ke mereka. Aku pergi dulu eonnie!" Baekhyun melenggang keluar dari toilet.
"Kalian bergosip lagi? Hhhh... Apa kalian tidak bisa menutup mulut kalian? Pergi sana!" seru Eun Hae.
Sementara itu, Baekhyun melangkah ke ruangannya.
Semakin bertambahnya bulan, usia kehamilannya semakin ikut pula bertambah. Perutnya sudah tidak bisa lagi ditutupi dengan pakaian longgar. Apapun pakaian yang dia pakai, perutnya pasti terlihat.
Gosip dan gunjingan mulai dia terima. Setiap pagi sebelum berangkat kerja, yang dia lakukan adalah meyakinkan dirinya kalau dia bisa melewati hari ini dengan baik.
Dia tampak baik, bekerja seperti biasa meski banyak mendapat cibiran dari beberapa rekannya. Luarnya tampak begitu, tapi batinnya, jauh di dalam hatinya, dia sangat rapuh.
Tak jarang dia menangis sendiri. Meratapi semuanya. Lalu kadang terpikir olehnya, andai saat itu dia memilih melenyapkan janinnya, rasa malunya tidak akan sebesar saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge
FanfictionDunia Baekhyun jungkir balik setelah kejadian malam itu. Dia seorang manager Pemasaran di sebuah perusahaan Fashion yang cukup besar dinegaranya itu. Pekerjaannya sangat rapi dan juga teliti. Dan karena hal itu, pemilik perusahaan itu sangat menyuka...