ADAPTATION - 16

4.6K 435 29
                                    


Tinggal di rumah sendiri tentunya terasa sangat berbeda dibandingkan dengan tinggal bersama orang tua. Namun perbedaan itu hanya dirasakan oleh Harya, sedangkan Gista yang memang sejak kecil sudah sering ditinggal-tinggal merasa biasa saja. Harya yang memang menyukai keramaian terpaksa harus menahan rindu akan kehidupan lamanya di rumah orang tuanya yang selalu ramai dan berisik itu. Biasanya dia selalu rajin merecoki mamanya di dapur, menjahili Marka, mengobrol santai soal gunung atau laut dengan Kaisar atau berdiskusi soal musik dan hal lainnya dengan sang papa. Dan sekarang semuanya telah berubah. Satu-satunya orang yang bisa ia jahili sekaligus bisa diajak berdiskusi hanyalah Gista.

Dan sayangnya di hari sabtu yang cerah ini, Gista justru malah sibuk dengan macbook nya sambil sesekali berkirim chat dan menelepon beragam orang yang Harya yakini adalah orang-orang dari kantor maupun kliennya. Sedangkan Harya sendiri sedang tidak ada kerjaan karena urusan debut penyanyi solo dari agensi nya sudah selesai.

"Gis." panggil Harya yang sedang berbaring di sofa sementara Gista duduk di karpet dengan mata yang fokus pada macbook dan jemari yang bergerak di atas keyboard nya.

"Hmm?" Gista menjawabnya dengan gumaman.

"Udahan kek kerjanya, ini kan hari sabtu!" protes Harya keki.

"Iya sebentar lagi selesai, gue tinggal kirim email aja kok." Gista terkekeh seraya menggerakkan jemarinya di atas keyboard sedikit lebih cepat agar dia tidak mendengar protes lain lagi dari Harya. Salahnya yang tetap nekat bekerja padahal dia jelas tahu dan paham bahwa Harya paling tidak suka jika dirinya bekerja di akhir pekan.

"Weekend masih kerja aja, gue yang ngomong sini sama bos lo!"

See? Inilah kenapa Gista berusaha sebisa mungkin untuk tidak menyentuh ponsel, laptop dan iPad nya di akhir pekan agar tidak memancing omelan dari Harya. Namun karena dirinya sedang terlibat dalam proyek besar yang sangat penting, mau tak mau dia terpaksa harus berdekatan dengan ketiga gadget itu. Harya sendiri pun sebenarnya tak kalah sibuk dari Gista. Sebagai seorang produser senior dan sudah punya nama besar di industri musik Indonesia, tentunya Harya sering kali kebanjiran job untuk menulis banyak lagu, terlebih lagi para penyanyi di MoonShine juga sangat terkenal dengan lagu-lagu mereka yang catchy dan easy listening, dan semua lagu itu kebanyakkan berasal dari tangan dingin Harya dan Arjun. Namun hal itu tidak membuatnya rela mengorbankan waktu liburnya di hari sabtu dan minggu untuk bekerja.

Dan dia juga ingin menerapkan kebiasaannya itu pada Gista. Harya tahu sekali bahwa Gista adalah seorang yang sangat workaholic. Dia memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaannya untuk mengusir rasa sepi karena orang tuanya yang jarang ada di rumah.

"Udah nih, email nya udah gue kirim. Kerjaan gue udah selesai." ucap Gista sabar sambil menutup macbook dan iPad nya lalu kemudian pindah tempat untuk duduk di sofa, tepat di sebelah Harya. "Terus sekarang kita mau ngapain?"

"Rebahan aja." balas Harya enteng seraya berbaring di sofa dan menjadikan paha Gista sebagai bantal.

Gista menghela nafas pelan namun tangannya bergerak secara otomatis diantara surai hitam Harya yang selalu wangi mint yang segar. Tadinya Gista pikir, setelah pertengkaran kecil mereka di kamar mandi beberapa waktu lalu itu, Harya akan berubah menjadi lebih dingin. Tapi dia lupa bahwa Harya bukanlah tipe laki-laki yang gemar memendam amarah lama-lama. Harya juga bukan seseorang yang memiliki sifat pendendam. Semua hal yang membuatnya sakit selalu ia lupakan dengan cara menyibukkan diri dengan pekerjaan, atau kadang dia menumpahkan segalanya dalam bentuk lagu.

Mungkin itu adalah salah satu faktor kenapa dia bisa berhubungan baik dengan para mantannya. Mau disakiti seperti apapun, dia tetaplah Harya Al Ghazi yang baik hati dan pemaaf. Bahkan meski dia kesal setengah mati pada Jessie sekalipun, dia tetap bersikap seperti biasa dan lebih memilih untuk menganggap gadis itu tidak ada. Dan jujur saja, Harya juga merasa agak sedikit bersalah telah membentak dan memaki Jessie begitu perempuan itu mengambil fotonya secara diam-diam waktu itu.

ADAPTATION (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang