ADAPTATION - 19

4.8K 438 30
                                    


"Lo mau staycation sama Harya minggu ini?" tanya Lila kaget.

"Iya. Tiba-tiba aja dia ngajakin gue staycation. Ya udah gue mau." jawab Gista kalem sambil menyuapkan mashed potato ke mulutnya.

Lila menatap Gista serta Khansa, Jira, Sadine dan Nicole secara bergantian dengan takjub. Bukan apa-apa, pasalnya rumah Harya dan Gista sendiri fasilitasnya sudah nyaris melebihi hotel bintang 5, jadi Lila merasa agak kaget dan heran juga kenapa mereka justru rela mengeluarkan uang untuk menyewa hotel selama satu malam saja daripada bersenang-senang di rumah mereka sendiri.

"Tapi kenapa lo milih hotel deh Gis? Kenapa nggak coba ke vila atau resort di area gunung atau pantai gitu?" tanya Nicole penasaran.

"Iya Gis. Kenapa lo nggak coba di vila nya Reksa aja?" Sadine ikutan bertanya karena memang dari sebulan yang lalu Reksa sempat berniat untuk menawarkan vilanya sebagai tempat 'bonding' untuk Gista dan Harya. "Kayaknya suasana di sana lebih mendukung nggak sih? Iya nggak, Sa?"

Khansa yang sedang meminum lemonade nya langsung tersedak dan terbatuk-batuk heboh. Reaksinya itu sontak memancing tawa jahil dari teman-temannya yang lain termasuk Gista. Mereka jelas tahu sekali apa yang telah terjadi di sana saat Jerome nekat memaksa Reksa untuk bertukar kendaraan dengannya setelah selesai bermain basket malam itu. Kedua pipi Khansa pun perlahan bersemu.

"Kalau suasananya, iya gue setuju." Khansa mengipas-ngipas wajahnya yang sudah semerah tomat.

"Gimana rasanya main di sana, Sa?" tanya Nicole penasaran.

"Ya... nggak gimana-gimana sih. Biasa aja. Cuma emang berasa lebih tenang dan privat aja gitu, terus- lah kok jadi ngebahas gue deh?! Kan yang jadi topik utamanya Gista!"

"Abis di antara kita semua, kayaknya lo deh yang paling berpengalaman soal itu." ledek Jira membuat Khansa langsung mencubit pinggang sahabatnya itu gemas.

"Mana ada ih?! Yang lebih berpengalaman mah lo, Lila sama Sadine kali! Kan kalian yang usia pernikahannya lebih lama daripada gue!" sanggah Khansa tidak terima. Bibirnya yang mengerucut keki membuat Jira dan teman-temannya yang lain tertawa terbahak-bahak karena gemas.

Lila memerhatikan ekspresi Gista yang terlihat agak ganjil itu dengan seksama. Setelah dia mengetahui sebuah fakta bahwa pernikahan sahabatnya itu dengan Harya adalah bertujuan untuk menyembuhkan patah hati masing-masing membuatnya merasa agak sedikit prihatin. Mungkin staycation ini bisa membantu mereka untuk bisa saling menyadari perasaan satu sama lain.

"Sebenernya akhir-akhir ini gue sama dia emang butuh tempat dan suasana yang baru untuk refreshing sekaligus deep talk." ujar Gista tiba-tiba membuat Nicole, Jira dan Sadine yang masih sibuk menggoda Khansa langsung terdiam seribu bahasa. Mata mereka terpusat sepenuhnya pada Gista yang justru malah melemparkan seulas senyum penuh arti sedangkan Lila hanya bisa menghela nafas penuh rasa simpati.

"Lo... lagi ribut sama Harya, Gis?" tanya Sadine hati-hati sembari matanya melirik kearah Lila untuk meminta konfirmasi namun perempuan berkulit seputih susu itu hanya menggelengkan kepalanya dengan raut tidak yakin.

"Nggak ribut sih, Cuma... gimana yang jelasinnya? Gue ngerasa setelah nikah, kita berdua jadi agak jauh gitu, Din. Terus juga kayak ada jarak yang bikin gue sama dia jadi nggak bisa sesantai dulu. We fought a lot lately and it's kinda suffocating so much since we never did that even when we were still being friends. You know what I mean, right?"

Sadine terdiam selama beberapa detik sebelum akhirnya dia menatap Lila, Khansa, Jira dan Nicole satu persatu. Dia memang sudah sering mendengar cerita mengenai hubungan Harya dan Gista yang memang agak rumit dari Reksa. Sadine pikir pasangan itu pasti memiliki kehidupan pernikahan yang sedikit lebih mudah dibandingkan dirinya dengan Reksa juga Khansa dengan Jerome. Tapi ternyata dia salah besar. Berteman sejak bayi pun tidak bisa menjadi jaminan untuk mendapatkan kehidupan pernikahan yang mulus tanpa cela.

ADAPTATION (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang