[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
ʜᴀꜱɪʟ ᴋᴀʀᴀɴɢᴀɴ ꜱᴇɴᴅɪʀɪ ᴋᴀᴍᴜ ᴄᴜᴋᴜᴘ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ & ꜱᴜᴘᴘᴏʀᴛ.
ɴᴏ ᴘʟᴀɢɪᴀᴛ ʜᴀʀɢᴀɪ ᴋᴀʀʏᴀ ᴏʀᴀɴɢ ⚠️
ATTESSA artian dalam bahasa Italia MENGHARAPKAN
Seperti dia yang selalu mengharapkan cinta yang hadir dengan membawa bahagia yang tidak...
Jika sudah tak mampu memendam masalah sendirian berbagilah ringankan beban otakmu jangan sampai stress di usia muda tapi harus sukses di usia muda.
~ EilaLaferiza ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Liza mematikan sambungan teleponnya sepihak dengan Zafi Liza segera membersihkan toilet. Tak lama teman satu kelasnya datang menghampiri Liza dengan hebohnya.
"Woah..woah.. Mahluk apa yang merasukimu Liz" herannya heboh menggeleng gelengkan kepala menyaksikan Liza membersihkan toilet sendirian.
"CK! Diem Lo Na" decak Liza kesal.
"elah santai kali Liz" ucap kaina teman satu kelasnya.
"Ngapain Lo kesini" tanya Liza sinis.
"Beli batagor ya mau buang air kecil lah Liz"
"Oh" acuhnya.
Setelah perdebatan itu kaina masuk toilet menyelesaikan ritualnya,Tak lama Kaina pun keluar toilet.
"Kenapa Lo liatin gue sana balik kelas" usir Liza merasa di perhatikan kaina.
"Gue heran deh sama Lo,sering bolos bahkan Lo rela bolos jam Bu Nining demi bersihin nih toilet tap-"
"Tapi kenapa gue gak bisa geser posisi Lo gue anaknya rajin masuk kelas terus gak pernah bolos pelajaran gak pernah langgar peraturan kaya Lo" ungkapnya berfikir sambil mengetuk ngetukkan jarinya di dagu.
"Itu karna otak Lo di ciptain dibawah standar gue" jawab Liza asal.
"Hih Lo mah gak asik gue kelas byee!"
"Dasar si paling ambis" Tak lama dua sahabat Liza datang (Reta & Zafi).
"Kenapa tuh si ambis asem bener mukanya" tanya Reta pada Liza saat sampai di toilet melihat Kaina keluar dengan menghentak hentakkan kakinya kesal.
"Makin suram aja tuh muka" kekeh Zafi menyaksikan kaina.
"Hm biasalah" Reta & Zafi hanya manggut-manggut tau pasti karena nilai.
"Udahlah Liz Lo gak capek apa"
"Makanya bantuin"
"Sini,Lo istirahat aja biar gue sama Zafi yang lanjutin" Zafi menyerahkan alat pel nya dan berdiri melihat sahabatnya melanjutkan hukumannya.
Tak lama suara bel pulang berbunyi bersamaan dengan hukuman mereka yang selsai. TETT..TETT..TETT..
"Huh akhirnya selsai" lelah Reta mengelap peluh keringat di dahinya.
