"Disini?" Tanya damar ke chenle yang saat ini sudah turun dari motornya dan Damar yang membukakan helm dari atas kepala Chenle.
"Hu'um" angguk chenle mengiyakan
Dia menatap sebentar wajah chenle kemudian membuka helm yang berada di atas kepalanya lalu mengibaskan poni rambutnya kebelakang, Dan semua itu tidak lepas dari pandangan chenle.
"Lu tinggal sendirian disini?"
"Ngga, ini apartment kakak gua, biasalah gua lagi malas pulang kerumah" chenle menyerahkan helm yang dia pakai ke damar.
"Nih, gamau masuk dulu?" Damar menggeleng.
"Lain kali aja gua lagi ada urusan, ntar sore gua jemput lu disini"
"Oke, bye"
Chenle beralih masuk kedalam apartment tersebut, apartment ini sangat sederhana namun sangat luas dan terdapat beberapa ruangan yang hampir setara seperti bukan sebuah apartment.
Chenle merebahkan tubuhnya ke sofa yang berada di ruang tengah, dia hanya melepas sepatunya saja tapi tidak dengan seragam nya yang masih lengkap.
"Kapan datang?"
"Barusan" chenle hanya Bersikap acuh dan memainkan ponsel nya tanpa memperdulikan seseorang yang sedang bertanya padanya barusan.
"Begitu caramu bersikap saat seseorang bertanya kepadamu?" Suara orang itu kini kian menajam.
"Ck"
Chenle hanya memutar bola matanya malas hanya untuk sekedar menanggapi omongan seseorang di depannya, chenle beranjak dari tempatnya sembari merangkul tas ransel ke bahu nya namun baru saja 1 langkah tetapi lebih dulu lengannya di cekal.
"CHENLE!!"
"Lepasin ajg sakit nih tolol"
Chenle akhirnya bisa melepaskan cekalan erat orang itu dari lengannya, dia menatap tajam orang itu sebentar lalu beralih masuk ke sebuah kamar.
Saat masuk, chenle melihat seorang wanita dengan kacamatanya yang sedang serius berkutat di depan komputer dengan berkas² terdapat di Sisi kanan kiri komputer itu.
Happ
"Kak, kakak knp biarin orang itu masuk? Kesel liat mukanya kyk otong"
Wanita itu Ryujin hanya terkekeh mendengar rengekan manja sang adik sembari mengelus tangan halus chenle yang mengalung di lehernya.
"Dia maksa masuk, kangen kamu katanya"
"idih najisun"
Lagi² Ryujin kembali terkekeh tapi pandangan nya masih tetap kedepan.
"Dek bisa buatin kaka minum? Kakak haus nih"
"Okkey"
Chenle keluar dari kamar itu dan berjalan ke arah dapur guna membuatkan sang kakak minum yang dimintainya tadi.
Chenle tidak sendirian, ada seseorang yang mengikutinya dari belakang sejak saat dia keluar dari kamar tadi.
Saat sedang asik² membuat minuman tiba² tanpa di duga sebuah tangan kekar melingkar erat di pinggang ramping chenle membuatnya tersentak kaget.
"Lepasin" Chenle bersusah payah melepaskan tangan itu, namun orang itu dengan kurang ajarnya malah mengendus leher chenle sensual.
"Nghhh....jeno anjing lepasin ah!"
Chenle yang sudah sangat geram akhinya melepas paksa tangan itu dari pinggangnya dengan kasar lalu menendang pria tersebut hingga terpental ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya Musuh |•chenji
Historical Fictionkatanya MUSUH tapi kok NIKAH? ⚠WARNING⚠ BXB MENGANDUNG KATA² KASAR/TOXIC MENGANDUNG UNSUR² 18+🔞🔞 MPREG📌