7

1.2K 87 1
                                    

Perkataan nya memang sudah menjadi hal mutlak, karina saat ini sudah sampai di pekarangan sekolah untuk memenuhi keinginan nya tadi.

Dia langsung saja berjalan dengan cepat menuju kelas jisung, tidak memperdulikan tatapan bingung dari murid² yang ia lewati, yang ada di pikiran nya saat ini adalah jisung.

Bagaimana bisa 1 orang semacam jisung telah membuat kehidupan teman kecil nya semasa SMP itu hancur, ia tidak bisa membiarkan semua itu terjadi.

Dia masih ingat dengan jelas saat SMP dulu dirinya pernah berjanji akan menjaga chenle dengan baik, bahkan jika perlu dia bisa mengorbankan hidupnya demi chenle, karna berkat chenle dia masih bisa hidup dengan normal sampai sekarang.

Saat sampai di kelas dia dengan cepat langsung menarik tangan jisung keluar, beruntunglah karna saat ini guru tidak ada di dalam kelas mereka, tindakan nya itu mendapat banyak tatapan pertanyaan seisi kelas terutama jisung.

"Heh lo siapa? Lepasin tangan gua"

Karina tidak mempedulikan permintaan jisung dan malah membuat dia semakin menarik kencang tangan nya.

Jisung dengan geram menarik kuat tangan nya
"Maksud lu apa apaan? Lu siapa?"

Plakk

Jisung terkejut, satu tamparan dari karina lolos begitu saja di pipi nya.

"APA? LO MAU BALAS JUGA? SINI PUKUL GUA PUKUL!!, BENER BENER BAJINGAN LU UDAH NGANCURIN KEHIDUPAN TEMEN GUA"

"Maksud lu?"

Jisung sejujurnya sangat bingung, ada apa dengan seseorang di depan nya ini yang tiba² marah tanpa jelas.

"Oh? Akting lagi amnesia lu?" Sarkas karina dengan nada di buat², sekali lagi jisung di buat bingung sekaligus menahan emosi.

"crazy" jisung hanya menganggap perempuan yang berada di depan nya ini udah gila makanya dia inisiatif buat balik ke kelas nya.

"Gatau malu, udah merkosa anak orang dan ngebuat hamil, gamau tanggung jawab lagi tcihh" sarkas nya lagi di akhiri kekehan miris nya.

Jisung menghentikan langkah nya, mencoba mencerna perkataan karina barusan.

"Wait?"

.

.

.

.

Jisung tanpa berpikir panjang langsung menancapkan gas motor nya melaju dengan begitu cepat, pikiran nya sudah tidak bisa terkontrol saat ini.

setelah mendengar semua penjelasan dari karina, antara percaya dan tidak percaya nya saat tutur kata dari mulut Karina tadi keluar.

Yang ada di pikiran nya adalah fakta bahwa seorang lelaki tidak mempunyai rahim jadi tidak mungkin chenle bisa hamil, tapi disisi lain batin nya terus mengatakan bahwa chenle memang hamil karena nya.

Sesampai nya dirumah karina, jisung dengan cepat bertanya kepada nya dimana keberadaan chenle, namun karina menjawab bahwa tadi chenle ada disini tapi disini sama sekali tidak ada orang.

"Lu bilang chenle ada di rumah lu"

"Emang ada tadi gua ninggalin dia disini sama sung—"

Jisung menatapnya bingung Karna ia menggantung kan kalimat nya, dan karina baru saja tersadar akan satu hal.

"Gua ninggalin chenle dengan sungchan tadi, berarti sekarang dia lagi sama sungchan"

Rahang jisung mengeras.
"Sungchan? Anak kelas 10.B?" Tanya nya di angguki karina.

Katanya Musuh |•chenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang