bab 04

19 19 0
                                    

HAPPY READINGG!!!
Semoga sukaa.....





JUDUL:
PART 2(tamat): PETA HARTA KARUN(BY JURNAL_AL)







Setelah tak lama berjalan Kami pun akhirnya sampai di taman tersebut.

"Aduhh aku haus nih, Ren rumahmu di sekitar taman ini kan. Kita mampir dulu yukk ke rumahmu,"
Kata sinta yang sedang kehausan dan diikuti panggilan yang lainnya. Seperti biasanya Reno hanya cengar cengir sambil memakan coklat.

"Lebih baik kita teruskan saja, tinggal satu petunjuk lagi menuju peta harta karun ini," ujarku.

"Tetap tanda yang satu ini susah sekali. Di gambar sebuah tanda panah dan di sampingnya terdapat tanda tengkorak manusia yang. Lalu ada tanda bintang sepuluh kali yang digambar berurutan, kemudian ada kata weno disampingnya." Ujar sinta

"Jangan jangan, ini tempat gardu listrik. Biasanya kan didepan gardu listrik terdapat tanda seperti ini." Tebak cia.

"Bukan, bukan itu." Seruku

Kami lalu berpikir keras mencari arti tanda tanda itu. Beberapa saat di otakku mulai ada titik terang...

"Aku tau, karena disamping tanda panah ke kanan ini terdapat tanda tengkorak, maka tanda ini melarang kita untuk pergi ke kanan. Jadi kita harus ke arah kiri. Tanda bintang ini berarti langkah kita sepuluh kali menuju tempat peti harta karun itu."
Ujarku mencoba memecahkan arti tanda tanda itu.

Kami lalu belok kiri dan melangkah sepuluh kali, dilangkah kesepuluh kami tepat berhenti di depan sebuah gang kecil...

"Lalu kata weno iki artine opo?" Tanya david

"Itu artinya warung reno," Seru reno. Kami semua terkejut mendengar kata kata reno.

"Maaf teman teman, sebenarnya peta itu aku yang buat dan harta karun itu tak lain adalah warungku. Aku membuatnya supaya kalian mau membeli makanan dan minuman di warungku. Ya semacam peta promosi warung." Jelas reno sambil tersipu malu

"O.... Jadi," sebelum kami berempat protes, reno cepat cepat memotong kalimat kami.

"Tapi sebagai permintaan maafku, kalian boleh ko minum gratis di warungku. Tapi ingat ya hanya minum!" Ujar reno.
Kami pun tak jadi marah pada reno, malah kami bergantian mencubit pipi reno yang gembul. Reno..... Reno!


(VOTE YA...)




Maaf ya aku upnya sedikit dan lama upnya....

Beragam CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang