bab 08

12 18 0
                                    

__happy reading__

Judul:
Part 2(tamat): pak darren
(by jurnal_al)


Dua hari kemudian orang tuaku dipanggil pak darren untuk ke kantor. Aku sendiri tidak tahu masalahnya apa, jangan - jangan aku berbuat kesalahan. Saat aku pulang ke rumah, ayah dan ibuku sedang menungguku. Mereka berkata tidak jadi bercerai, aku girang sekali mendengar berita itu. Keluargaku akan tetap utuh!

"Tadi ayah dan ibu dipanggil pak darren ke sekolah, karena karangan mu ini." Jelas ayah.

"Ada apa dengan karangannya?" Tanyaku penasaran dan penuh kebingungan.

"Dari karanganmu kami baru tahu kalau selama ini kami tidak bahagia, kamu tidak ingin ayah dan ibu berpisah....." Jawab ibu sambil menangis.

"Oh ayah, ibu..." aku langsung berlari ke pelukan mereka. Terima kasih pak darren, aku sangat berterima kasih. Oh ya ngomong - ngomong begini isi karangan ku....

                  Keinginanku 

                     
Aku tak punya terlalu banyak keinginan. Aku tak bisa memikirkan masa depan atau cita - citaku seperti anak - anak lainnya. Keinginanku untuk masa sekarang saja hampir tidak tercapai. Apalagi untuk masa yang akan datang.

Aku hanya ingin kedua orang tuaku selalu rukun dan tidak bercerai. Aku cuma ingin keluarga yang utuh. Hanya itu...

Aku sering mendengar cerita teman - temanku yang ayah dan ibunya bercerai, kadang mereka kesepian dan sangat merindukan orang tua yang lain. Aku tahu tak ada salahnya kalau hanya memiliki ibu, atau hanya memiliki ayah. Tetapi kalau ayah dan ibu masih bisa berdamai, kenapa tidak berdamai saja?
Jadi aku bisa lebih tenang berpikir, ingin menjadi apa aku nanti. Pilot, guru, reporter, atau dokter....

Oleh: olivia

Pada senin minggu berikutnya karangan ku dibacakan oleh pak darren saat usai upacara bendera. Tetapi jangan salah, bukan karna sebagai karya terkonyol tetapi melainkan sebagai karya terbaik.

Vote lah jangan baca doang....
Maaf upnya lamaaa...

Beragam CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang