Dua: Berlutut

93 19 5
                                    


       "Haruto sama yerika ikut ibu ke ruang bk" titah bu astri selaku guru bk

Haruto mendengus, sangat malas jika sudah berurusan dengan bk apalagi dengan yerika 'cewek sok dramatis'

Mau tak mau haruto harus ikut bu asri keruang bk dengan yerika

"Hari ini lo tamat haruto" bisik yerika ditelinga haruto, lelaki itu hanya diam dan tidak terpengaruh

"Atau lo udah gak takut lagi dipukulin ayah lo?" Bisik yerika lagi, kali ini haruto menoleh kearah yerika dengan tatapan tajam

"Jaga mulut lo bangsat" bentak haruto yang mendapat pelototan tajam dari bu astri

Sesampainya di ruang bk, haruto terkejut melihat papanya tengah berbincang ringan dengan papa yerika

'Mati gue'

Haruto dan yerika duduk bersebelahan, saling melempar tatapan sinis

"Ibu dapet laporan kalo haruto sama yerika berantem. Sebenernya kalian tuh kenapa sih? Sehari aja nggak bikin ulah ga bisa apa? Kamu juga haruto, kamu itu laki-laki masa tega nampar cewek yang notabenenya temen kamu sendiri? Dan tadi doyoung sampe pingsan gara-gara kamu mukulin dia keras banget"

Haruto hanya menunduk, merutuki dirinya sendiri yang telah bertindak kekanak-kanakan

"Maaf bu; saya tadi kesulut emosi" balas haruto yang mendapat tatapan tajam dari sang papa, tapi haruto tidak peduli

"Lagian kenapa ibu harus nyalahin saya terus sih, kalo nggak cewek gatel ini cari-cari masalah duluan, saya gabakal main tangan. Udah ah saya capek" ujar haruto lalu berdiri namun ketika ia hendak melangkah, dengan cepat yerika menghadang jalan lelaki tampan tersebut

"Berlutut" titah yerika lantas melirik kearah sepatunya dan kembali menatap haruto dengan senyum liciknya

"Gue gamau! Gue gak salah" bantah haruto dengan melototkan matanya dengan tajam ke yerika

"Come on haruto, berlututlah" titah yerika lagi kini dengan nada sedikit tinggi

"GUE GAK MAU! GUE GAK SALAH! KUPING LO BUDEK APA GIMANA SIH?" bentak haruto geram, ia sudah tidak tahan untuk berlama-lama ditempat ini

"BERLUTUTLAH HARUTO!" Haruto mendengus mendengar papanya membentaknya seperti itu, dengan berat hati haruto berlutut di depan gadis itu

'Kalo lo cowok, pasti udah mati ditangan gue'

"Sekarang bilang gini yerika aku minta maaf, Aku benar-benar menyesal" titah gadis itu sembari tersenyum sangat manis, tanda ia bahagia dengan keadaan haruto yang tengah berlutut di depannya, yerika menoleh kearah papanya yang kini tengah mengacungkan jari jempol dibalik jas kantornya, yerika semakin memperlebar senyumannya

"Ayo cepetan haruto" desak gadis itu lantas memukul pundak lelaki itu

"Yerika aku minta maaf, aku benar-benar menyesal" setelah berkata demikian, haruto segera berdiri dan berjalan keluar dari ruang bk

Dear Semesta, Watanabe Haruto✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang