1

1K 51 0
                                    

Sean anak yang malang karena hidup-nya di-kelilingi oleh pria pria tampan yang selalu saja ingin memiliki dia. Tidak salah lagi! Sean itu anak yang imut menggemaskan selain itu dia ramah dan pintar, apakah dia bisa di-miliki oleh salah satu dari pria pria itu?

--------------

hai guys maaf kalo tidak nyambung atau semacamnya ya..aku juga baru pertama kali buka book—jadi ya gini deh..
Dan kalo ada typo abaikan aja ʕ·ᴥ·ʔ

Jangan lupa vote yeoreobun *o*

•Happy reading !!

─━━━━ ⋆ · · ๑๑ · · ⋆ ━━━━─

“Aku tidak mau riki ! Tolong jangan paksa aku! ” . Sean hanya bisa melakukan penolakan berkali kali ke riki—agar riki menyerah dan mau menuruti apa mau sean.

Sebenernya apa yang tejadi dengan mereka berdua?? Apa yang Riki katakan ke–sean? Dan...apa mau sean?

“Ayolah yan,hanya sekali aja kok–janji deh ” . Riki menyodorkan jari kelingking-nya dan memasang puppy eyes.

Oh iya! " Yan " itu panggilan sayang Riki ke Sean.

Hal yang menjijikan bagi Sean adalah puppy eyes!

“hueek!” . Batin Sean

Sean geli dengan tindakan Riki—bukan hanya puppy eyes tapi juga apa yang Riki mau.

Jadi..apa yang Riki mau?

Ya! Riki meminta Sean untuk menjadi pacar pura-puranya. Kenapa harus Sean? Itu yang Sean pikirkan saat ini!

“Hilangkan puppy eyes itu Riki! Aku geli melihatnya ” . Sean menatap geli Riki saat Riki masih memasang puppy eyes itu.

“ Baiklah. Jadi kamu mau tidak? ” . Riki terus bertanya ke Sean dengan wajah yang sedikit serius saat ini—seperti pertanyaan ter-akhir mungkin? — yang pasti Riki tidak akan nyerah begitu saja! Dia akan berusaha sampai Sean mau menjadi pacar pura-pura Riki.

“ Jika aku mau, kamu mau kasih aku apa? ” . Tanya Sean dengan wajah berharap.

Riki menatap tajam manik cokelat itu hingga sang empu memicingkan matanya.

“ Aku akan kasih kamu... ” .Riki menghentikan ucapan-nya seakan ingin membuat Sean kesal.

“ Apa??! ” . Tanya Sean dengan penasaran campur kesal karena dia merasa di-gantung dengan ucapan Riki.

“ Kecupan~ ” . Riki memajukan bibir-nya satu senti ke-arah Sean, Dan..berhasil membuat Sean kesal dengan itu.

Bughh!!

Sean memukul kepala Riki dengan bantal kotak dengan design wajah tampan-nya disana.

“ Aduh Sean! Sakit tau! ” . Riki mengelus kepalanya yang tidak sakit sama sekali hanya saja sedikit pusing.

“ Yang bener rikiii~ apa yang mau kau kasih? Jika itu menarik aku mau ” . Sean berbicara dengan nada yang rendah nan lembut, membuat Riki gemas mendengar-nya.

“ Apa yang kau mau? ” . Riki berbicara dengan nada datar .

Sean hanya diam sambil ber-fikir sejenak.

A few minutes later..

Ya! Sean sudah menemukan apa yang dia mau. Sedangkan Riki hanya menatap wajah imut Sean dengan lekat dan mengulum senyum nya.

“ Aku boleh minta berapa hal? ” . Sean mengerutkan keningnya.

“ Satu. ” . Jawab Riki singkat.

huuh.. ” . Sean menghela nafas, dia berharap boleh meminta 2 hal—sebenarnya dia berharap lebih dari 5 sih..

“ Aku mau kamu bantuin aku ....

──

Riki hanya menatap langit langit kamar-nya dengan tatapan datar. Dia sedang memikirkan sesuatu yang membuat dia kesal.

“ Kenapa harus dia? b*j*ng*n! ” . Dia memukul kasur-nya dengan sangat keras hingga membuat telapak tangannya sedikit memerah.

Beberapa menit Riki menatap langit dengan mata yang mengantuk dan akhir-nya ia terlelap, dia hanya memikirkan kenapa harus pria itu?kenapa tidak dirinya?.

─━━━━ ⋆ · · ๑๑ · · ⋆ ━━━━─

06.23

Sean berangkat ke-sekolah dengan lambo ke-sayanganya.

eitss..kalian pikir lambo itu apa? Lamborghini Aventador?? Yang pasti bukan! lambo itu motor ke-sayangan Sean yang di-beri nama " Lambo ". Yang pasti-nya ini semua kerjaan Riki— Riki yang menamakan motor Sean itu.

Sean berangkat jam 06.23 dan sampai 06.41 , lumayan jauh jarak rumah Sean ke-sekolah.

Sean itu anak yang rajin,imut,ramah,intinya paket lengkap (~ ̄³ ̄)~

•skip~

Sean berjalan di-lorong sekolah sambil ber-senandung kecil. Dia berhenti seketika saat ada yang manggil nama-nya. Apakah itu Riki??

“ Seaannn~ ” . Teriak satya dengan suara seperti toa.

Satya berjalan menghampiri Sean dan menyapa nya kembali.

“ Ada apa sat? ” . Tanya Sean dengan wajah sedikit bingung.

“ Ayo ke-kelas bareng!” . Ajak Satya sambil merangkul Sean yang tinggi-nya lebih rendah dari Satya.

Tanpa di-sadari sedari tadi ada yang melihat aksi dari dua pria itu, dan sekarang sedang mengepalkan tangannya.

Siapa??

Tbc

Stay Mine - NIKSUN ✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang