8

165 24 3
                                    

"Ya,maaf sayang"

"Eoh?"

Sean tampak terkejut dengan sebutan itu, sehingga ia sedikit melonggarkan pelukannya dan menatap Riki dengan tatapan bertanya.

Riki hanya tersenyum,ia mengeratkan pelukannya pada Sean


















Sekarang jam 05.38




"Riki~ bangun..ayo sekolah! Udah jam 06.89 ini"

"Eung.. lima menit lagi yan"

"Gabisa. Udah mau jam tujuh!"

"Sekarang jam berapa?" Riki bertanya dengan mata yang masih terpejam

"Jam enam lewat 89 menit."

"Hah?udah mau jam tujuh dong?"

Sean hanya berdeham , dan Riki buru buru mandi.














"Makanan Dimanan yan?" Ia tergesa gesa berjalan ke arah meja makan sambil memakai seragamnya

"Dimana Riki! Bukan Dimanan."

"Ya."

Sean hanya berdecak kesal. Riki tampak tak sadar kalau ia di bohongi Sean saat ini.  Ia tak melihat jendela atau jam sedikitpun

Padahal masih gelap,dan masih jam 05.45 , masih lama bukan?

Riki makan dengan terburu buru,ia malas kalau harus di hukum. Ia bisa menjadi pusat perhatian karena ketampanannya.

Pede. –author







"Pelan pelan Rik. Buru buru amat–lagian masih jam setengah enam."

Riki tersedak, Sean memberi Riki minum dan sedikit menepuk punggung Riki

"Jam setengah enam?"

"Iya setengah enam.masih lama"

Riki menyatukan alisnya,ia bingung saat ini.

Tunggu! Riki baru ingat kalau Sean berkata jam enam lewat 89 menit. Jadi?? Ia dibohongi.

Riki memutar bola matanya malas,kini ia makan dengan kondisi lesuh, ya gitu deh kaya orang males

Sean hanya diam karena ia tau saat ini Riki kesal dengan dirinya. Tapi ia tak mempermasalahkan itu, coba aja kalau Sean tidak mempunyai ide ini–mungkin Riki susah untuk dibangunkan

Sean dan Riki sedang makan, suasana menjadi canggung. Sean memilih untuk diam biar Riki yang berbicara.

Tapi Riki tak kunjung berbicara, saat ia sudah selesai makan,ia langsung keluar rumah dengan tas nya.

Sean hanya mem-pout kan bibirnya.

"Huh..paling nanti luluh sendiri" batin Sean






















Sekarang mereka sudah berada dikelas, semua siswa melakukan kegiatan yang mereka inginkan,karena guru sedang rapat sampai siang. Woah lucky!

Sean saat ini sedang bersama Satya, ia duduk samping bangku Satya dan berbincang.

Riki dan Jean hanya duduk bersebelahan, mereka berdua fokus dengan kegiatannya masing masing. Mereka berdua sedang bermain ponsel saat ini.

Riki yang sedang membuka kamera,ia meng-arahkan kamera nya dan ia zoom ke arah sean—lebih tepat nya ia ingin tau apa yang dilakukan Sean di belakangnya.

Riki memutar bola matanya jengah,benar benar penampakan yang sangat ia benci.

Riki lebih memilih ke kantin dengan melewati mereka berdua–tepatnya Riki keluar menggunakan pintu sisi kedua

Stay Mine - NIKSUN ✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang