6

174 22 0
                                    

Sean hanya menatap televisi karena pipinya merah saat ini. ia tersipu malu..

"Kenapa pipinya merah?" Tanya Riki yang menjengkelkan

"Engga! Ga merah!"

"Masa si?ini apa?" Riki mencolek colek pipi gembul Sean.

"Riki!" Sean berlari menuju kamarnya karna ia sangat malu saat ini



























"Udah tidur yan?"

Sean hanya mengangguk.

"Terserah lo dah"

Riki tidur di samping Sean— Sean saat ini memunggungi Riki, begitu pula dengan Riki.

















Sean terbangun, sekarang jam 01.27 , ia bingung harus apa. Ia tidak bisa tidur kembali

Ia mencoba mengganti posisinya berkali-kali agar cepat tertidur.

Riki yang merasa sangat tidak nyaman akhirnya terbangun dari tidurnya.

"Kebangun?"

"Iya,ga bisa tidur lagi"

Sean meng-pout kan bibirnya,Riki hanya menatap gemas ke arah Sean.

"Coba meremin dulu"

"Udah Riki! Tapi tetep ga bisa"

Riki memegang kedua pundak Sean dan menarik Sean hingga tergeletak di kasur

Riki mendekap tubuh mungil Sean di dadanya.
Tangannya mengelus kepala Sean lembut.

"Udah meremin dulu coba,siapa tau bisa tidur"

"Iya.."









10 menit berlalu,ia merasa kalau Sean sudah tidur kembali. Ia sedikit mundur karena ingin memeriksa Sean saat ini

Dan benar saja, Sean sudah tidur saat ini.

Besok weekend,jadi mereka bisa tidur dengan sepuasnya.

Sudah dua hari mereka tidak masuk sekolah. Tapi ia tak masalah dengan ini, toh selagi orang tua mereka tidak mengetahui nya
























Pagi pun tiba, sekarang jam 06.56

Sean beranjak untuk mandi,dan ia akan memasak pagi ini karena ia sangat lapar.

Setelah beberapa menit,masakan yang ia masak pun selesai,sebelum ia makan–ia membangunkan Riki yang masih tertidur pulas

Lagi lagi ia hanya memasak nasi goreng,nasib ga bisa masak :D



















Sean menarik selimut yang Riki pakai,dan mengguncang tubuh Riki

"Rik..bangun cepet! Udah jam 11 siang!"

"Eumh..?sebentar lagi"

"Sebentar mulu,udah siang ini nyet"

"Jam?" Tanya Riki yang masih menutup matanya. Ia malas untuk membuka matanya–ia tau pasti sangat pusing jika matanya tiba tiba disambar cahaya yang begitu terang

"Jam sebelas! Bangun cepet! Makan noh,gue mau beresin kasur Riki!!"

"Bangunin" Riki meluruskan tangannya agar Sean menarik tangan panjangnya itu

Dengan malas,Sean pun menariknya karena ia sudah capek untuk membangunkan Riki

Riki berjalan menuju meja makan dengan mata yang masih tertutup,ia juga berjalan seperti orang mabuk

Sean hanya bisa mengikuti Riki,karena ia juga ingin makan. Alasan membersihkan kasur agar Riki cepat bangun dari kasur itu.

"Yang bener jalan lo ogeb!"

"Ini udah bener,mau gimana lagi?"

"Buka mata lo! Atau perlu gua buka pake tang?"

"Ga. Ga usah makasih" Riki langsung membuka matanya dan berlari kecil menuju meja makan.

"Stres" gumam Sean






















"Weekend mau kemana nih yan?"

"Ga kemana mana,mau dirumah aja"

"Rumah mulu,ga bosen?"

"Ga sama sekali"

Ting..

Ting..

Dua pesan masuk ke handphone Sean,Riki melirik kotak masuk yang ada di handphone crush nya itu.

Sean saat ini sedang mandi,jadi Sean tidak tau

Satya
Sean,mau jalan jalan ga?sekarang kan weekend,healing gitu..

Kalau mau, rekomendasi in tempat ya Sean.

Riki membuka handphone Sean, untungnya tidak terkunci.

Riki menghapus pesan itu,dan seolah ola tidak terjadi apa apa.

Sean menghampiri Riki yang masih berada di meja makan dengan tatapan datar

"Hai Rik!"

Riki sekarang tengah melamun,entah apa yang ia pikirkan.

Sean melambaikan tangan ke depan wajah Riki,tapi tetap saja pria itu masih melamun.

"HEI!!" Sean terpaksa teriak di telinga Riki agar ia tersadar.

"Oh apa?BANGSAT! JANGAN TERIAK TERIAK KAN BISA GBLG!"

"LO! DARI TADI NGELAMUN MULU! MIKIRIN UTANG LO?"

"Ga.mikirin masa depan bersama mu"

Sean mengambil piring yang tergeletak di meja makan,ia hampir memukul Riki dengan piring beling itu

"Ouh,galak bener bang"

"B"
"A"
"C"
"O"
"T"

"Bacot gblg!"

Sean hendak meninggalkan Riki di ruang makan,tapi tangan nya di tahan oleh Riki

"Kenapa?" Ia berbalik ke arah Riki dengan ke adaan tangan nya masih di genggam kuat

Riki hanya menatap Sean dalam,entah ia memikirkan apa.

Riki langsung melepas genggamannya itu,dan meninggalkan Sean sendiri di meja makan.



























Sebenernya apa sih yang dimaksud part 1 itu? Riki meminta Sean untuk menjadi pacar pura pura nya, ia mengaku kalau ia mempunyai misi tersendiri.

Padahal semuanya bukan seperti itu! Misinya hanya ingin memiliki Sean dengan sungguh–dengan ber alasan ingin Sean menjadi pacar pura pura nya.

Modus~










TBC!

Maaf part kali ini hanya dikit karena ada hal mendesak. Semoga part selanjutnya panjang seperti biasa.

Dan jangan lupa mampir ke book 15 days diakun nara

Murni hasil pemikiran Nara ( ˘ ³˘)♥

See youuu

Stay Mine - NIKSUN ✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang