13

180 19 2
                                    

"maksud dari perkataan bunda Lo apa?" Riki dan Sean sedang berjalan menuju kelas karena mereka hampir telat pelajaran pertama

"Bunda tadi bilang ka–" ucapan Sean terpotong saat seseorang memanggilnya

Riki memutar bola matanya malas,ia berjalan terlebih dahulu dan meninggalkan dua sejoli itu

Ya,yang memanggil Sean adalah Satya.







Sean dan Satya terus berjalan kearah kelas tanpa ada pembicaraan,hening dan canggung (?)..

Kini Sean yang memulai pembicaraan "sat,nanti istirahat ke dua temuin gue di rooftop" Sean tidak menatap Satya, ia hanya menunduk sedari tadi

Satya mengeratkan rangkulannya,ia hanya mengangguk menerima perintah sang kekasih

































Sekarang istirahat pertama,Sean dan Riki sudah berada di kantin—sedangkan Satya ada kelas tambahan

"Makan! jangan diaduk aduk" perintah Riki yang menatap Sean bingung

Sean hanya mengangguk,tetapi tangannya masih sibuk mengaduk ngaduk makanannya

Riki memegang tangan Sean seraya memberhentikan kegiatannya. "Stop anjr Lo kenapa dah" ia menautkan kedua alisnya dan menatap Sean

"Ga,gue cuma lagi nyusun rencana" Sean menggelengkan kepalanya seakan tidak ada apa apa

"Rencana?" Ia hanya menatap makanannya namun mulutnya tidak berhenti bertanya

"Iya" Sean mengangguk dan tersenyum

"Yaudah makan,jangan diaduk aduk lagi" perintah Riki yang sedang melahap makanan nya

Sean tidak menjawab ucapan Riki,tetapi ia melakukan apa yang Riki perintahkan












En–
































"Ada apa?"  Satya bertanya ke Sean yang hanya menunduk menatap lantai rooftop

Hening,Sean tidak membalas ucapan Satya,ia hanya diam seribu bahasa

Satya menepuk bahu Sean dan menarik dagu pria manis itu dengan lembut. "Kenapa?ada yang mau dibicarain?"

Sean menyingkirkan tangan Satya dan menatap nya dalam. Sean hanya mengangguk pelan saat mendengar ucapan Satya

"Satya" panggil Sean

"Ya?"

"let's break up" Sean hanya menunduk ketika mengucapkan kalimat yang bisa dibilang tidak enak didengar bagi Satya

"Kenapa?!" Tanya Satya dengan nada yang jauh lebih tinggi. Sedangkan Sean hanya menunduk tidak berani menatap Satya

Satya menarik dagu Sean sedikit kasar dan mencengkram rahang milik Sean

Sean takut dengan Satya,ia hanya bisa memejamkan matanya dan memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini

Plak

"Kenapa?! Jawab bangsat" Satya menampar pipi Sean yang kini meninggalkan jejak telapak tangan

Sean memegang pipinya yang terasa panas,ia kini terisak—ia tidak tau harus bagaimana menjawab ucapan Satya

Satya mencengkram kembali pipi Sean agar pria manis itu menatapnya. Namun Sean tidak menatap Satya ia hanya memejamkan matanya

Satya geram dengan tindakan Sean yang bikin darahnya mendidih. "Tatap gua!" Bentak Satya

Mau tidak mau Sean menatap Satya dengan isakan yang masih terdengar. Matanya kini memerah dan sembab

"Apa alasan Lo putus dari gua?" Satya menatap tajam kearah Sean dan mempererat cengkraman nya

Sean menggeleng pelan ia benar benar susah untuk berbicara.

Sean menyingkirkan tangan Satya pelan, ia masih seseggukan saat ini. Pipinya bukan hanya merah dari tamparan pria itu,tetapi juga dari cengkraman nya yang kuat

"Sean...hiks... gak sayang s-sama Satya" ia hanya menunduk,ia tak berani menatap mata Satya

Satya terkekeh mendapati pernyataan konyol seperti itu,jadi Sean hanya bermain main? Entahlah

"Ya ok,gua tau lo sayangnya sama Riki kan?hh" Satya meninggalkan Sean yang masih sesegukan,ia tak peduli ke pria manis itu

Sean mendudukkan dirinya di lantai rooftop,ia menangis sekencang-kencangnya,entah ia melakukan hal yang tepat atau tidak

















Sean kaget karena ada tangan yang mengusap punggungny dengan lembut,ia memutar badannya sedikit ke belakang

"Riki?" Sean sontak kaget karena Riki berada di hadapannya, ia segera memeluk Riki erat yang berjongkok didepannya

Riki tersenyum kecil dan terus menerus mengusap punggung Sean berupaya menenangkan pria imut didepannya

"Ayo ke kamar mandi" Riki membantu Sean berdiri,ia dengan jelas melihat muka Sean yang merah dan sembab

Riki merangkul Sean dan mengelus kepalanya sambil berjalan menuju kamar mandi yang berada di tingkat kelasnya

























Riki menatap Sean yang sedang membasuh wajahnya di wastafel

Ya Tuhan! Sean terlihat sangat tampan saat membasuh wajahnya

Sean tersenyum melihat Riki melalui kaca wastafel,ia juga terpesona melihat Riki. Apalagi Riki juga mempunyai sifat yang baik

Sean memutar badannya dan menarik tangan Riki untuk keluar dari wastafel

Riki berhenti didepan piny wastafel,ia menatap wajah Sean dalam.

Sean bingung dengan tatapan yang Riki berikan kepadanya.

"Yakk Riki!" Sean memukul lengan Riki agar Riki tersadar dari lamunannya

Riki mengusap wajah Sean yang basah dengan air, masih terlihat jelas sembab dimata sean

Ia juga menyibakkan rambut Sean,dan mengecup pipi kanan Sean, terlihat jelas bahwa ia mencari kesempatan

Sean hanya tersenyum geli melihat tingkah Riki,dan memukul lengan Riki beberapa kali

















"Riki,inget perkataan bunda tadi pagi?" Mereka berdua berjalan menuju kelas, walaupun pelajaran ketiga telah dimulai,Sean tetap ingin masuk kepelajaran

"Inget,kenapa?" Ia melirik Sean sekilas dan mengeratkan rangkulannya, beberapa kali juga ia mengecup rambut Sean

"Bunda suruh minta maaf,bunda denger yang kemarin malam" Sean menunduk,merasa bersalah dengan perkataannya

Riki hanya tersenyum kecil,ia mengusak rambut Sean dan berlari kecil mendahului Sean





















Tok tok tok

Mereka berdua mengetuk pintu dan memasuki kelas mereka yang sudah ada gurunya,tidak mungkin kalau mereka tidak menjadi pusat perhatian

Apalagi mereka berdua seperti diwawancarai oleh guru ini

"Habis dari mana kalian?! Jangan melewatkan pelajaran mulu!" Mereka berdua hanya menunduk, jujur saja mereka ingin ketawa

"Kami ketiduran diruang UKS pak,maaf" Riki yang menjawab,Sean hanya menahan tawanya seakan ia lupa apa yang hari ini terjadi

Sedangkan Satya hanya menatap dua pria itu tak suka,ia tau betul keadaan Sean sekarang. Bukan keadaan sedih atau apa, tetapi sedang pdkt dengan Riki

Ia tidak memperdulikan dua pria itu yang diusir pelajaran terakhir. Ia juga sudah muak dengan cintanya ini

Ia merasa bodoh,mencintai seseorang tanpa mendapat balasan





















Stay Mine

Mendekati end :)

Stay Mine - NIKSUN ✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang