🥀 Istana Rey 🥀

14 3 7
                                    

Izora kini tengah menyiapkan makan malam untuk nya dengan ayahnya, walau hanya dengan tahu sambal ijo buatan Izora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Izora kini tengah menyiapkan makan malam untuk nya dengan ayahnya, walau hanya dengan tahu sambal ijo buatan Izora.

"Ayah, ayah cape ga hari ini kerja?" tanya Izora.

"Lumayan, soalnya tadi kerjaan ayah lagi lumayan banyak sayang!" jawab Setya.

"Kalo sekarang masih cape ga? mau Zora pijitin?" tawar Izora.

"Makan dulu aja."

"Oke, kalo gitu Zora makan dulu, setelah makan Zora bakal pijitin ayah." dengan segera Izora menghabiskan makanannya.

"Abis." ucap nya girang.

Lalu setelah nya ia meneguk minumannya hingga tandas, segera beranjak dari duduknya beralih berdiri di belakang Setya.

"Ayah pasti cape banget, kasian." gumam nya seraya memijiti Setya.

"Sayang gimana sekolahnya tadi?" tanya Setya.

"Seperti biasa yah, cuman bedanya tadi sebelum pulang Zora nonton dulu Rey latihan basket, seru."

"Oh yah?"

"Iya yah."

"Ayah tau ga sih?"

"Apa sayang?"

"Masa Rey di bilang mirip setan sih sama Caramel." adu Izora.

"Loh kok gitu?"

"Iya katanya Rey itu lebih kejam dari setan, setan aja masih punya hati Rey mah engga, katanya gitu." Izora menceritakan semua apa yang di katakan Caramel kepada ayahnya, Walau sudah tumbuh dewasa namun di mata Setya, Izora tetaplah seorang anak kecil yang menggemaskan. Walau terkadang ia selalu memalingkan wajah saat tiba-tiba muncul wajah Riri di mata Izora.

"Terus-terus gimana lagi?" tanya Setya.

"Terus, masa katanya Zora harus move on dari Rey, kan Zora gabisa yah." Setya tersenyum lalu tangannya terulur menarik tangan Izora.

"Sini duduk di sini sayang." kata Setya, ia membawa Izora duduk di pangkuan nya seperti dulu waktu Izora masih kecil, walau harus sedikit menjaga jarak karena Setya yang mengerti bahwa Izora kini telah beranjak dewasa.

Izora menatap lekat manik mata ayahnya, "Izora anak kesayangan ayah, apa yang di bilang sama Caramel itu bener!" Izora lantas membulatkan matanya.

"Ayah mah! Sama aja ah sama Caramel!"

"Sutt, denger ayah dulu!" Izora yang asalnya terus berbicara kini ia terdiam.

"Terkadang apa yang kita suka, belum tentu baik untuk kita! dan kita juga gaboleh maksain seseorang buat suka sama kita." tutur Setya.

"Zora udah coba berenti ayah, tapi tetep aja gabisa!"

"Ayah ga bakal larang kamu, ayah tau kalo nanti bakal ada saatnya kamu berenti kejar dia!"

RAFANDA REYGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang