🥀Mimpi?🥀

7 0 0
                                    

"Izora lo kenapa?"

_____________

Rey membantu Izora menekan Inhaler nya ke dalam mulut Izora, setelah di rasa Izora sudah tenang ia beralih menarik tangan Izora mengelus nya hangat.

"Lo gapapa?" tanya Rey. Izora menggeleng kecil, dengan wajah yang masih terlihat begitu pucat.

"Coba bawa Izora ke warung Bi Ida dulu aja Rey!" titah Pangeran, Rey mengangguk lalu saat ingin menggendong Izora, Izora menolak tangannya menahan Rey untuk tidak menyentuhnya.

"Zora bisa jalan sendiri." kata Izora, berjalan sendiri mendahului Mereka.

Rey meneguk slivanya, ini untuk pertama kalinya Izora menolak hal tentang dirinya, biasanya ia akan bahagia bukan?

Izora duduk di warung Bi Ida bersebelahan dengan Rey, jika di tanya apakah Izora bahagia? Jawaban yang akan spontan keluar dari mulut Izora tidak! Karena jika ia mengatakan jujur bahwa ia sangat bahagia Maka Caramel pasti akan memarahinya.

"Izora lo kenapa?" pekik Lyodra yang berada di warung Bi Ida.

"Jangan buat Izora makin panik, sayang!" seru Pangeran.

"Ya tapi Izora kenapa Nge?"

"Zora gapapa Lyodra." ujar Izora, rasa takut di dalam dirinya masih terus hadir, bahkan sekarang tangan nya masih gemetar.

"Bibir lo luka biar gue obatin!" kata Rey, tangannya naik untuk mengusap bibir Izora. Membuat Izora memejamkan matanya.

"Tuhan, Zora takut di marahin sama Caramel!", batin Izora.

"Zora gapapa kok Rey!" Izora menepis pelan tangan Rey.

"Odra bawa motor ga?" tanya Izora.

"Ngga Ra!"

"Oh, kalo gitu Zora naik ojek online aja deh." kata Izora.

"Gausah! Biar gue yang Anterin lo!" kata Rey.

"Gausah Rey! Zora gamau repotin Rey."

"Ayo!" tanpa mendengar ucapan apapun lagi dari Izora, Rey menarik tangan Izora membantu Izora untuk duduk di motor besar nya. Membuat Izora tidak bisa melakukan apapun.

Di perjalanan kedua nya sama-sama hening, walau di dalam hati Izora merasa begitu bahagia.

"Zora!" panggil Rey.

"Iya Rey?"

"Gue lebih suka lo yang cerewet!" jawab Rey, Izora diam tanpa berkata apapun, ia menyembunyikan wajahnya yang memerah di punggung Rey.

"ZORA MALU TAU REY!" teriak Izora membuat Rey terkekeh karenanya.

Setelah sampai di depan rumah Izora, Izora turun dari motor Rey seraya senyam-senyum tidak jelas.

"Makasih Rey!" ucap Izora.

"Gue boleh ikut masuk?" tanya Rey.

"I-ikut masuk? Mau apa Rey?"

"Boleh ga?"

"Boleh sih, tapi rumah Zora itu ga gede, ga kaya rumah Rey yang besar banget, yang ada a------" Rey lebih dulu mengangkat jari telunjuk nya di depan bibir Izora, membuat Izora langsung terdiam. Dan tanpa persetujuan Izora, Rey menarik tangan Izora ke dalam rumah Izora.

"Rumah lo ga suka di kunci?" tanya Rey saat membuka rumah Izora dan langsung terbuka.

"Di kunci Rey, cuman kayaknya tadi ayah pulang sebentar deh." jawab Izora.

"Duduk Rey! Zora ambilin dulu minum." kata Izora, saat ia hendak pergi Rey menyita pergelangan tangannya.

"Gausah duduk sini aja!" Izora Mengangguk karena merasa bingung harus berbuat apa.

RAFANDA REYGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang