Behind The Scene | TAEHYUNG ✔️ [END]

21.. Heartachce

.
.

Taehyung mencoba menghubungiku saat aku sedang shooting

Konsentrasiku pecah, beberapa kali aku tidak fokus karena ingin cepat-cepat menyelesaikan kesalahpahaman ini dan berbicara empat mata dengannya

"Lui, sepertinya kau benar-benar sakit"seru Seong Kang

"Ah, tidak hanya saja banyak pikiran yang lalu lalang di otakku"jawabku sambil mengipas-ngipas naskah dialogku

"Ayo segera selesaikan shooting kita hari ini agar kau bisa bertemu dengannya. Kau sudah dewasa Lui, kau harus profesional"ucapnya lagi

Mendengar ucapannya mataku membulat ke arah Seong Kang

"Maaf, aku tidak sengaja melihat notifikasi pada ponselmu"jelas Seong Kang

"Taehyung?"
"Dia kekasihmu?"

Aku menggangguk, menarik nafasku dan segera menuju scene selanjutnya, aku berusaha berkonsentrasi sampai akhirnya proses panjang shooting kami selesai

Seong Kang tidak banyak bertanya tentang masalah yang aku hadapi

Dia hanya yakin kalau aku adalah seseorang yang profesional, tidak mencampuri urusan pribadi dan urusan pekerjaan

"Gamdog-nim, bolehkah kami pulang?"tanyaku manja

"Ya.."jawabnya singkat sambil mengecek kameranya

Aku pamit kepada seluruh crew

"Lui, apapun masalahmu kau harus tetap tersenyum kau cantik kalau tersenyum"imbuh Seong Kang

Entah kenapa aku senang mendengar Seong Kang menyemangatiku

Dalam perjalanan pulang aku berkali-kali mencoba menghubungi Taehyung namun nihil tidak ada jawaban darinya

"Sudah jam sebelas malam Lui, mungkin orang yang berusaha kau hubungi sudah tidur"ucap sunbae-nim mengagetkanku

"Ah benar juga"jawabku kecewa

Suasana malam yang dingin membuat aku ingin segera memakai selimut tebalku dan beristirahat dikamarku

Setibanya aku dirumah, seperti biasa ibu selalu menungguku pulang padahal sudah aku bilang untuk tidur lebih awal

"Bu, kau belum tidur? Kau menungguku?"tanyaku sambil duduk disebelahnya

"Lui, tadi ada seorang pria memberi bungkusan kecil, ibu meletakkannya di kamarmu"

"Siapa bu?"

"Ibu tidak tau, dia sangat sopan tapi dia tidak bilang siapa namanya, dia hanya bilang temanmu"

"Yasudah kau segera naik kekamarmu dan istirahat Lui, ibu pun sudah mengantuk"

Setengah berlari aku menuju kamar dan aku melihat ada kotak kecil diatas ranjangku

Aku membuka bungkusnya dan melihat isinya