Bosland Haditama, yang merupaan pemilik utama dari grup developer property terbesar di Surabaya, mengadakan pesta pertunangan anak perempuan satu satunya di sebuah hotel berbintang lima di salah satu kawasan pusat kota Jakarta. Perayaan pesta tunangan itu dihadiri oleh kalangan keluarga dan rekan kerja pria itu. Kebetulan, Emily Tjandrajaya merupakan salah satu investor terbesar di beberapa property milik Bosland. Saat masih menikah dengan Rusdianto dulu, Emily dan Rusdianto memang menginvestasikan banyak uang disana. Dan terbukti, harga tanah yang dulunya sangat rendah karena banyak lahan kosong, sekarang melonjak tinggi hanya dalam kurun waktu tiga tahun. Bosland memang pria yang ahli dalam berbisnis. Dari sejak kecil dulu, pria dengan kepala setengah plontos itu senang dengan tantangan. Janjinya tidak ingkar, ia berhasil merubah sebuah kawasan yang tadinya tidak berharga, menjadi sebuah kompleks perumahan yang mewah, dan membuat semua investornya untung berlipat ganda. Sudah tidak usah dibahas lagi berapa keuntungan yang dimiliki oleh Emily dan Rusdianto. Namun sayang, beberapa asset atas nama Rusdianto harus disita oleh polisi karena kasus pencucian uang oleh perusahaannya.
Malam itu, pesta pertunangan putri tunggal konglomerat pun diselenggarakan dengan cukup mewah. Valerie Haditama menggandeng tangan calon suaminya, seorang pengacara kondang yang cukup terkenal di televisi, tersenyum manis pada sang ayah. Bosland Haditama memandang putrinya bangga. Putrinya begitu cantik dan cerdas, memang pantas bersanding dengan seseorang yang sederajat dengannya, bukan?
Emily datang bersama Jason, menghadiri pesta yang sebenarnya sedikit terlalu berlebihan untuknya. Tapi demi kesopanan, lalu karena Djohand dan Bosland sudah membantunya banyak dalam beberapa hal, ia memang harus menunjukan rasa terima kasihnya. Bosland juga turut mengundang Ryu, karena sejak kecil, Ryu sudah mengenal Bosland dan Djohand yang merupakan rekan kerja Emily. Bosland dan Djohand menyapa Emily dan Jason hangat, lalu beberapa menit kemudian, kakak beradik itu beralih menyambut tamu tamu mereka yang lain.
"Nanti pesta pertunangan kita akan lebih fantastis lagi dari ini." ucap Jason terkekeh. Mereka bertiga sudah berada di ballroom dengan dekorasi yang penuh dengan rangkaian bunga pink dominasi merah. Bunga bunga yang dirangkai disana juga tampaknya adalah fresh flower, yang Emily tebak pasti harganya sangat tinggi. Beberapa meja bundar sudah mulai terisi oleh tamu undangan, dan sebagian dari mereka pernah Emily temui sebagai rekan kerja Rusdianto. Wanita itu mendengus kesal dan memukul lengan Jason yang terbungkus oleh jas mahal keluaran desainer ternama di Indonesia. Mereka berdua sebenarnya merupakan pasangan yang sangat serasi bila dilihat oleh seluruh kalangan. Emily dengan aura dingin mencekam, namun tetap anggun dan necis, cocok dipasangkan dengan Jason yang sejak muda sudah menjadi incaran para gadis muda di kampusnya. Sebenarnya pernah beberapa kali Emily tergiur untuk menerima tawaran lamaran Jason, tapi itu semua dibuyarkan dengan fakta kalau Jason sudah beristri. Tidak ada yang tahu kalau Barbie, model majalah dewasa yang terkenal itu adalah isteri Jason. Wajahnya cantik, kulitnya putih susu mulus, dan yang terpenting, tubuhnya sangat ideal. Barbie merupakan salah satu contoh istri sempurna yang seharusnya dibanggakan oleh suaminya sendiri namun tidak dengan Jason. Jason tidak menyukai pernikahan yang dijalaninya karena ini semua terjadi hanya karena perjodohan. Barbie juga tidak ambil pusing, asal karier nya tidak jatuh. Sepasang suami isteri itu memang tampak tidak peduli satu sama lain. Dan tidak ada yang tahu juga kalau mereka berdua sudah menikah empat tahun yang lalu.
"Kau jangan bermimpi di malam ini. Kamar tidurmu jauh di rumah sana, sekarang lebih baik kau diam dan temani aku." Balas Emily sengit. Malam hari ini ia mengenakan gaun panjang formal sutra berwarna hijau. Gaun itu tampak elegant dan pas di tubuh tinggi Emily. Bagian kerah yang memutar lehernya dengan lengan terbuka, dan polesan riasan wajah yang tebal membuat Emily lebih terlihat seperti isteri seorang pengusaha sukses dibanding seorang wanita pengusaha yang memegang perusahaan.
"Kita bisa menyewa kamar hotel di atas kalau kau mau." Ucap Jason dengan wajah berubah mesum. Emily sekali lagi memukul lengannya, kali ini lebih keras yang menyebabkan Jason meringis pelan. Ryu yang baru datang karena mereka berangkat dengan mobil terpisah, menghampiri ibunya di meja. Emily terdiam, ia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh anaknya itu namun ekspresi wajahnya begitu datar. Pada malam ini, Ryu juga tidak kalah tampan. Remaja berusia delapan belas tahun ini memakai jas semi formal dengan celana bahan kain senada. Ia memakai sepatu kets casual favoritnya yang Rusdianto belikan beberapa tahun lalu di Eropa. Ryu memang sangat sayang pada suatu benda, dan ia akan merawat benda itu sampai benar benar rusak baru menggantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMILY and RANDY (Tjaya's Fam Series I)
RomanceKenyataannya, cinta tidak sebahagia yang kau pikirkan Pada ceritanya, cinta juga adalah hal rumit yang paling susah untuk dijelaskan Cinta yang membuatmu tersakiti Cinta juga yang membuatmu bersedia untuk melakukan banyak hal Emily sangat percaya bi...