SEMBILAN

3 0 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Emily tampak sibuk dengan pekerjaannya. Rioman Yantato rutin memberikan kabar tentang perkembangan kasus suaminya, dan ia tidak mengharuskan untuk kembali menjalani pemeriksaan karena nyatanya perusahaannya tidak ada hubungan dengan mantan suaminya. Namun ia masih terus memantau pergerakan Pak Watno dan Indra. Ia menaruh kecurigaan yang besar pada kedua ayah dan anak itu. Tim investigasi perusahannya dan detektif yang disewa oleh Jason juga tampak bekerja lebih keras demi mencari pengkhianat di perusahaan Rusdi. Sudah banyak kandidat yang dicurigai, namun tidak ada yang sampai hari ini, belum ada benang merahnya.

Sebenarya Rusdi sudah pasrah. Ia bahkan tidak peduli lagi dengan pengkhianat itu. Namun Emily sangat peduli. Ia keras kepala untuk mencari tahu siapa dalang dibalik ini. Beberapa saat lalu, tim investigasi menemukan fakta lagi kalau ternyata orang ini mengetahui beberapa rahasia yang ternyata berhubungan dengan PT Nicova. Ini semua mulai dibuktikan karena siang tadi, wakil dari perusahaan yang bermitra dengan mereka selama hampir lima tahun itu datang. Ia mengaku mendapat email dari seorang anonym yang membocorkan harga penawaran produk terbaru kepada perusahaan saingannya dalam lelang projek milik perusahaan busana ternama di Indonesia. Emily menghela nafas lelah. Informasi itu tidak sembarang orang tahu. Wanita itu harus ekstra hati hati. Karena entah kenapa, ia memiliki firasat kalau itu adalah orang yang sama. Motifnya pun hampir sama, bedanya, Emily akan mengantisipasi ini terlebih dahulu.

"Pak Watno dan istrinya baru saja terbang ke Hongkong. Ini terlalu mendadak." Jason yang saat itu berada di ruang kerja Emily, baru saja menerima pesan singkat dari detektif pribadinya. Ia juga menunjukan bukti pemesanan tiket itu pada Emily. "Indra sudah berada di Bali saat ia terbebas dari pemeriksaan kemarin. Kenapa ia terkesan melarikan diri?"

Emily memperhatikan data yang ditunjukan dari tab hitam Jason kemudian membasahi bibirnya. Ini terlalu membingungkan. Entah kenapa, firasatnya sangat kuat terhadap Pak Watno. Tapi masalahnya, sampai hari ini Emily belum menemukan bukti apapun yang memberatkan pria itu. Begitu juga dengan Indra. Pria aneh bertubuh jangkung itu juga tidak melakukan perbuatan yang mencurigakan selain sering berhubungan dengan Rusdianto dulu. Namun begitu, Emily juga mengawasi pergerakan Indra. Siapa tahu Indra lah yang menjadi pengkhianat disini.

"Sampai sekarang kau masih belum mau melepaskan kasus ini?" tanya Jason menyimpan tab nya ke dalam tas laptopnya. Ia melepas jas abu mahalnya kemudian menyampirkan di bahu sofa. Tangannya mengambil secangkir kopi diatas nakas kecil dan menghirup pelan aroma kopi tersebut. "Kau bahkan tidak memiliki hubugan apapun lagi dengan mantan suamimu."

Wanita yang sekarang berada di balik meja kerja sambil memeriksa dokumen yang baru dikerjakan oleh departemen pemasaran, mengangkat wajahnya. Ia tampak berpikir sebentar sebelum memilih kata yang tepat. "Aku hanya ingin membantunya, itu saja. Terlebih lagi, ia masih memiliki saham di perusahaan ini, meski tidak banyak."

"Kau sudah banyak berkorban."

"Rusdi pernah berkorban banyak untukku. Ia juga ayah Ryu."

"Sudah menjadi rahasia umum kalau Rusdi bukan ayah kandung Ryu."

Sekarang Emily mengawasi Jason dengan heran. Ia ingin bertanya lebih lanjut namun hatinya masih bimbang. Jason menghela nafas panjang sebelum berkata. "Aku hanya tidak ingin kau mengorbankan lebih banyak hal, ini jelas bukan urusanmu lagi. Meski kau diserang di social media oleh para penggosip itu, siapapun di sekitarmu tahu apa yang terjadi sebenarnya. Aku hanya tidak ingin kau terlalu terbebani oleh ini semua."

"Terkadang apa yang mereka bicarakan itu benar, Jason." Emily kembali menatapi dokumen di hadapannya namun konsentrasinya sudah buyar. Bila dilihat dari apa yang sudah ia lalukan sejauh ini, ia memang sudah mengerjakan banyak hal. Tapi Rusdi adalah orang baik, keluarga pria itulah yang menolongnya dulu. Emily hanya ingin berterima kasih pada Rusdi dengan cara membantunya.

EMILY and RANDY (Tjaya's Fam Series I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang