DELAPAN

4 0 0
                                    

Pagi hari itu, Emily berada di rumahnya. Ryu yang baru bangun, sedang sarapan roti dan segelas susu. Sedangkan Emily sudah siap dengan setelah semi formalnya. Hari ini ia harus menghadiri sebuah acara ulang tahun yang diselenggarakan oleh teman arisannya dulu. Mungkin hanya makan siang, namun tamu yang diundang oleh temannya itu pasti tidak menganggap itu hanyalah acara makan siang biasa. Pasti diakhiri dengan acara pamer harta yang tidak akan pernah ada habisnya. Emily sebenarnya malas menghadiri, tapi demi kesopanan, ia terpaksa. Kalau saja tuan rumah yang berulang tahun itu bukan salah satu teman arisannya dulu, ingin rasanya Emily membatalkan semuanya.

Sekarang sudah pukul tujuh, Ryu sudah berangkat ke sekolah. Bunyi suara mobilnya baru pergi meninggalkan garasi, lelaki itu pergi tanpa berpamitan pada ibunya. Emily menghela nafas pasrah. Baik ibu atau anaknya juga tidak begitu banyak berbicara. Sebenarnya suasana sudah sedikit mencair, namun belum sedekat dulu. Emily bersyukur karena Ryu masih terlihat sibuk dengan tugas sekolahnya dan tidak bertemu dengan pria itu lagi. Ia sendiri pun menambah pengawasan ketat di rumahnya, menjaga jaga kalau terjadi sesuatu pada Ryu. Sebenarnya Emily juga ingin menyuruh orang mengikuti Ryu, namun yang pasti Ryu tidak suka itu. Jadi lebih baik ia mempercayai seluruhnya pada anak itu.

Sebelum ia menjabat sebagai CEO dan direktur utama di perusahaanya sekarang, ia adalah salah seorang istri konglomerat, tipe ibu sosialita, setidaknya itulah yang publik anggap. Kenyataannya tidak berbeda jauh, meski yang Emily lalui adalah menjadi isteri palsu seorang pengusaha muda sukses.

Hidupnya sedari dulu tidak jauh jauh dari menghadiri arisan, berkumpul dengan para istri konglomerat lainnya, setiap hari nongkrong cantik di kafe mewah, liburan ke Paris atau Switzerland bersama grup taipan nya itu, sarapan di Singapore kemudian dinner di Malaysia, lalu malamnya sudah kembali ke Jakarta atau menemani suaminya menghadiri banyak acara penting untuk perusahaannya. Saat itu Rusdianto sedang berada di puncak kesuksesannya. Dua perusahaan miliknya sedang berada di titik tertinggi kesuksesannya, dan di tahun itu, Rusdi bersama ayahnya juga tampak merintis sebuah perusahaan kecil di bidang telekomunikasi bernama PT Nicova. Saat itu Emily bahkan tidak tahu tentang keberadaan perusahaan ini. Ia terlalu sibuk berkumpul bersama teman temannya sederajatnya.

Setelah PT Nicova berjalan normal, kondisi sudah sedikit stabil, ayah mertuanya juga memberikan separuh saham PT Nicova untuk Emily. Emily yang tertarik dengan bidang usaha, meminta Rusdianto untuk membantunya bekerja di perusahaan kecil tersebut. Memahami apa yang ada di dalamnya, bagaimana saat perusahaan itu meluncurkan beberapa layanan jasa produk utama, dan bermitra dengan salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terkenal di Indonesia. Kesibukan Emily bertambah saat tiga tahun kemudian, PT Nicova sudah masuk berubah menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. Posisi Emily berubah menjadi wakil direktur setelah sebelumnya ia menduduki posisi Komisaris Independen. Jangan ditanya, wanita yang merupakan ibu sosialita itu berubah menjadi wanita pengusaha dengan jadwal super padat.

Sebelum perceraian terjadi, Rusdianto masih menduduki posisi CEO dan direktur utama perusahaan PT Nicova tapi hanya untuk lima tahun pertama. Lima tahun berikutnya, Rusdi memutuskan untuk fokus pada dua perusahaan sebelumnya dan mempercayakan Emily untuk memegangnya. Saat itu juga merupakan saat saat yang tegang karena dalam rapat direksi pemilihan direktur utama dan CEO selanjutnya terdapat banyak drama dan masalah. Meski Emily juga memegang separuh saham perusahaan, tapi beberapa dewan direksi lebih mendukung Pak Watno sebagai calon CEO berikutnya. Sejak saat itu, hubungan Emily dan Pak Watno tidaklah begitu baik, ditambah lagi, Indra, kekasih pria Rusdianto juga adalah anak dari pria itu. Emily tidak mengerti dengan hubungan kedua ayah dan anak itu, mengapa ayahnya sama sekali tidak memiliki rasa malu saat orang orang mengetahui anaknya adalah seorang gay? Pria itu malah terkesan ingin menjatuhkan posisi Emily terus. Tim investigasinya juga terus mengintai pergerakan Pak Watno, karena wanita itu curiga, jatuhnya dua perusahaan Rusdi dalam kurun waktu singkat ini ada hubungannya dengan lelaki itu. Kalau benar itu terjadi, Emily tidak segan segan menjebloskannya ke penjara. Untungnya, selama lima tahun menjabat posisi CEO, pria itu tidak terlihat membahayakan Emily dan keluarganya. Tapi kita tidak akan pernah tahu apa yang tengah direncakan di belakang ini semua, 'kan?

EMILY and RANDY (Tjaya's Fam Series I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang