Bab 5 Berbincang TTN

22 6 0
                                    

Bab 5 Berbincang TTN?

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Halo Semuanya.

Disini Aku Mau Mengeluarkan Cerita Berisi Haluku Lagi.
Mari Dimulai Cerita Nya Biar Kalian Gak Penasaran Lagi.
Bayangin Aja, Jangan Baper Ya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*Setelah Sudah Shalat (Maaf Bagi Yang Non Muslim) Dan Makan
Abi Reza: "Nah Kan Udah Shalat Dan Makan Bagaimana Jika Kita Membahas Tentang Tanggal Pernikahan Karena Lebih Cepat Lebih Baik."
Ayah: "Nah Bener Tuh Saya Sih Terserah Ibunya"
Abi Reza: "Saya Pun Begitu"
Ibu: "Baik Jika Perempuan Yang Diamanahin Ya Jeng"
Mama Mila: "Bener Tuh Jeng,Jadi Kita Mau Kapan Nih Jeng"
Ibu: "Kan Anak Saya Ujian Nya Sehari Lagi Jadi Tanggal 25 Maret 2022 Bagaimana Karena Ujiannya 5 Hari Berarti Hari Jum'at Sore Atau Hari Sabtunya Bagaimana Jeng?"
Mama Mila: Boleh Juga Tuh Anak Saya Juga Lagi Ujian Tapi Tinggal 3 Hari Lagi Karena Dimulai Hari Kamis Kemarin"
Ibu: "Wah Duluan Ya Jeng"
Mama Mila: "Iya Jeng"
Ibu/Mama Mila: "Kalian Semua Gk Usah Bingung Kami Ber 2 Yang Mengurusin Pakaian, Dekorasi, Dan Make Up Nya Semuanya Biar Kami Yang Hendel Karena Anak Anak Juga Masih Ujian"
Ibu: "Jadi Bagaimana Nih Anak Anak Dan Bapak Bapak?"
Ayah: "Setuju"
Abi Reza: "Saya Juga Setuju"
Ibu: "Ali Nila?"
“Mashaallah Ibu Ibu Lagi Semangat Banget Keknya, Btw Bu, Nila Takut, Tapi Bahagia, Ibuu Masa Secepat Itu” Batin Nila
“Mashaallah, Ya Allah Apa Kah Kami Akan Secepat Ini Bersatu, Jika Iya, Lancarkan Ya Allah” Batin Ali
Ali/Nila: (Diam)
Ibu: "Bagaimana?"
Ali/Nila: "Eh Iya, Bu Maaf, Gimana?, Inshaallah Setuju" (Berbarengan Dan Tidak Sengaja Saling Tatap Menandakan Saling Bertanya Namun Sontak Menundukkan Pandangannya Kembali)
Semua: "Masyaallah Kok Kalian Bisa Barengan"
Ali/Nila: "Hah G-Gak Kok Bu/Ma" (Kaget+Gugup Karena Takut, Barengan Lagi)
Batin Ali/Nila: " Kok Kami Bisa Samaan Lagi Jawabnya Apa Jangan Jangan Mikirnya Juga Sama, Apa Aku Coba Mengangkat Tangan" (Saling Mengangkat Tangan)
Ali/Nila: "Kok Bisa Barengan" (Barengan Lagi)
Ali: "Lha Iya Ya" (Dalam Hati)
Batin Nila: "Ya Allah Maafin Hamba Mu Ini Jika Hamba Melakukan Kesalahan Barusan"

Kedua Orang Tua Mereka Yang Sedang Menyaksikan Tingkah Lucu Anaknya Pun Tertawa Barengan.
Setelah Drama Nila Dan Ali, Kembali Lagi Ke Para Ibu-Ibu Untuk Mengurus Bagaimana Persiapan Pernikahannya

Mama Mila: “Gimana Nih Jeng?” (Bertanya)
Ibu Kamilah: “Bentar Jeng, Kita Cari”

Nila Dan Ali Duduk Di Ruang Tamu, Menikmati Secangkir Teh Hangat Setelah Setengah Harinya Mendengar Ocehan Ibu Ibu. Suasana Rumah Mereka Hari Itu Terasa Berbeda, Dipenuhi Dengan Kehebohan Dan Semangat Dari Ibu-Ibu Mereka. Ibu Nila Dan Mama Ali Sibuk Berdiskusi Tentang Berbagai Persiapan Pernikahan, Mulai Dari Dekorasi Hingga Katering. Energi Mereka Begitu Menggebu-Gebu, Seolah-Olah Pernikahan Itu Akan Terjadi Besok.
Nila Dan Ali Masih Saling Terjaga Pandangan Mereka, Keduanya Merasa Bingung Dan Tidak Percaya Dengan Apa Yang Sedang Terjadi. Mereka Tidak Pernah Membayangkan Bahwa Pembicaraan Tentang Pernikahan Mereka Akan Terjadi Secepat Ini, Apalagi Dengan Intensitas Yang Begitu Tinggi Dari Ibu-Ibu Mereka. Keduanya Tetap Menjaga Pandangan Dan Batasan, Mencoba Untuk Tetap Tenang Di Tengah Kejutan Yang Mereka Alami.
Ibu Nila Mendekati Mereka Dengan Senyum Lebar, Diikuti Oleh Ibu Ali Yang Tampak Sangat Gembira. Keduanya Mengumumkan Bahwa Pernikahan Nila Dan Ali Akan Segera Dilaksanakan Secara Megah. Nila Dan Ali Terkejut Mendengar Kabar Itu. Mereka Merasa Seperti Tersambar Petir Di Siang Bolong. Tidak Pernah Terlintas Dalam Pikiran Mereka Bahwa Pernikahan Akan Direncanakan Secepat Ini Dan Ramai Tamu.
Mereka Berdua Hanya Bisa Terdiam, Berusaha Mencerna Informasi Yang Baru Saja Mereka Terima. Di Satu Sisi, Mereka Merasa Kaget Karena Keputusan Ini Diambil Tanpa Diskusi Terlebih Dahulu Dengan Mereka. Di Sisi Lain, Mereka Memahami Bahwa Ibu-Ibu Mereka Telah Memikirkan Semuanya Dengan Baik Dan Percaya Bahwa Ini Adalah Keputusan Terbaik Dan Orang Tua Tau Kalo Yang Mana Terbaik Ntuk Anaknya.
Nila Dan Ali Masih Saling Terjaga, Kali Ini Dengan Perasaan Yang Campur Aduk. Meski Terkejut Dan Sedikit Cemas, Mereka Tetap Menjaga Pandangan Dan Batasan, Berusaha Menghormati Keputusan Orang Tua Mereka. Mereka Berdua Berkomitmen Untuk Menjalani Keputusan Ini Dengan Sebaik-Baiknya, Meskipun Masih Dalam Proses Menerima Kenyataan Yang Baru Ini.

Abi Reza: "Alhamdulillah Sudah Selesai Dan Terima Kasih Sudah Disambut Dengan Baik, Saya Mohon Maaf Jika Ada Kata Kata Yang Menyinggung Atau Salah Dalam Berbicara Mohon Dimaafkan Ya, Dan Saya Berterima Kasih Sudah Diterima Dan Disambut Dengan Baik"
Ayah: "Alhamdulillah Semoga Dilancarkan Sampai Hari-H Aamiin."
Semuanya: "Aamiin Ya Allah"

*Skip Setelah Ujian
Ibu: "Sayang Alhamdulillah Kamu Udah Selesai Ujiannya, Dan Kamu Juga Sudah Mendekati Hari-H Sayang Pasrahin Semuanya Kepada Allah Ya Sayang Ingat Allah Ada Pada Hamba Hamba Yang Bersabar Dan Kuat."
Nila: "Insyaallah Nila Kuat Bu, Nila Cuman Takut Sikapnya Ali Blm Bisa Nila Imbangin Bu, Jadi Nila Susah Untuk Memulai Komunikasi. Sikapnya Ali Dingin Sekali Bu, Apakah Nanti Setelah Menikah Dia Akan Berubah?, Ya Nila Harap Semoga Dia Bisa Berubah Saat Udh Menikah Karena Nila Maklumin Kalo Blm Mahram Kita Tidak Boleh Terlalu Berbicara Lebih Terhadap Lawan Jenis."
Ibu: "Yang Sabar Ya Sayang Insyaallah, Allah Punya Jalan Keluarnya Atau Punya Jawaban Semua Yang Ada Dibenak Mu Itu" (Memberi Semangat)
Nila: "Terima Kasih Ibu"
Ibu: "Sama Sama Sayang"
Nila: "Ibu Acara Pernikahannya Berapa Hari Lagi?"
Ibu: “…”

Hayo Kira Kira Ibu Mau Bilang Apa Ya...Penasaran Kan Saksikan???

Besok Lagi Ya Ceritanya, Maaf Ya Kalo Ada Typo Atau Ada Kata Kata Yang Kurang Dan Tidak Mengenakan.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Kekaguman Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang