Bab 4 Perjodohan

15 5 0
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Halo Semuanya .
Disini Aku Mau Mengeluarkan Cerita Berisi Haluku Lagi.
Mari Dimulai Cerita Nya Biar Kalian Gak Penasaran Lagi.
Bayangin Aja, Jangan Baper Ya

Di Ruang Tamu, Keluarga Inti Ali Dan Nila Berkumpul Untuk Melangsungkan Lamaran Nila. Nila Duduk Dengan Tenang, Wajahnya Terlihat Malu-Malu. Om Reza Dan Ayahnya Nila (Zidan), Berusaha Mencairkan Suasana.

Nila: (Ngeblush Karena Malu Ulah Sang Ayah Dan Abinya Ali)
Ayah: "Ya Allah Dek Sampai Ngeblush Gitu" (Godain)
Nila: "Ayah Mah Udah Gk Ketauan Juga Malah Ditegur" (Malu)
Ayah: (Tertawa Kecil Sambil Menatap Nila) "Nila, Kamu Ini Kebiasaan Malu-Malu, Di Sini Kita Semua Keluarga. Jangan Tegang, Nanti Malu Sama Ali Yang Ada Malah Grogi."
Tante Mila (Ita): "Alhamdulillah Kita Langsung Akrab Gini Lho Hehe"
Ibu: "Iya Alhamdulillah Ya"
Om Reza (Ta): "Ekhm Ekhm Ini Gak Dikenalin Nih Keluarganya?"
Ayah: "Eh Iya Ya Hehe Aku Lupa, Kenalin Ini Istri Ku Kamila, Nah Ini Anakku Nila."
Ibu: "Salam Kenal (Salaman Ke Mila (Ita) Dan Ke Ali+Senyum Ke Reza (Ta), Mila (Ita) Dan Pastinya Ke Ali Juga Cuman Kalo Ke Reza (Ta) Kayak Salim Tapi Bkn Salim Tau Lah Ya, Maaf Aku Gk Tau Namanya)
Om Reza (Ta): "Iyaa"
Nila: "Salam Kenal Om, Tante (Salim Cuman Pas Salim Ke Om Reza Dan Pas Ke Alinya Aku Nundukkan Kepalaku+Kayak Salim Tapi Bkn Salim Tau Lah, Ya Maaf Aku Gk Tau Namanya)
Om Reza (Ta)/Mila (Ita): "Masyaallah Menantuku"
Nila: "Aamiin Om, Tante" (Menunduk/Senyum/ Menahan Salting)
Ali: "Salam Kenal Om, Tante (Salim Cuman Pas Salim Ke Tante Kamila Dan Ke Nila Aku Nundukkan Kepalaku+Kayak Salim Tapi Bkn Salim Tau Lah Ya, Maaf Aku Gk Tau Namanya)
Orang Tua Ali Dan Nila (Kecuali Nila Dan Ali): "Masyaallah Alhamdulillah Punya Calon Menantu Kayak Kalian Ber 2" (Senyum)
Om Reza (Ta): "Oke Kita Mulai Aja Ya"
Ayah: "Baik, Lebih Cepat Lebih Baik"
Om Reza (Ta): "Kedatangan Saya Dan Sekeluarga Mau Menyampaikan Kalo Anak Saya Bernama Alim Shaffiyyur Rahman Mau Melamar Ananda Nila Iffah Inas Untuk Menjadi Istri Anak Saya Apakah Ananda Nila Bersedia?"
Nila: "Bismillahirrahmanirrahim Insyaallah Saya Terima Lamaran Dari Ali Karena Allah Swt Tanpa Ridho Nya Saya Tidak Bisa Menjawab Pertanyaan Sekarang."
Ali/Sekeluarga: "Alhamdulillah Masyaallah Ya Allah, Terima Kasih Sudah Menjawab Lamaran Ananda Ali"
Ayah: "Alhamdulillah Ya Allah"
Nila: "Sama Sama Om Tante" (Senyum)
Om Reza: Nah Kan Alhamdulillah Udah Diterima Lamaran Anak Saya Jadi Jangan Panggil Om Tante Lagi Dong, Panggil Saya Abi Dan Mama Aja"
Nila: "B-Baik A-Abi" (Gugup+Nunduk)
Om Reza: "Haha Gk Usah Gugup Dong"
Tante Mila: "Nah Panggil Mama Juga Coba" (Ngledek+Godain)
Nila: "B-Baik M-Mama" (Gugup)
Ayah: "Nah Sekarang Ali Yang Panggil Saya Ayah Dan Ibu Ya Coba"
Ali: "Baik Om Eh A-Ayah"(Gugup)
Ayah: "Haha Udh Gpp Nanti Terbiasa Kok"
Ibu: "Sekarang Ali Coba Panggil Ibu"
Ali: "Baik I-Ibu" (Gugup)
Ayah: "Alhamdulillah Udh Selesai Acaranya, Sekarang Waktunya Makan Ya Semuanya"
Ibu: "Mari Mari"

*Mereka Pun Ke Meja Makan
Abi Reza: "Wah Alhamdulillah Siap"
Mama Mila: "Baik Jeng"
Nila: "Maaf Semuanya Nila Izin Ke Kamar Sebentar Ya Mau Menunaikan Ibadah Shalat Zuhur"
Ayah: "Jangan Nak, Bagaimana Jika Kita Shalat Barengan?"
Nila: "Tapi Ayah Kan Tadi Mau Makan?"
Semua: "Gpp Kok Lebih Baik Shalat Dulu Biar Nyantai"
Nila: "Baik, Nila Ambil Mukena Dulu Ya Ibu"
Ibu: "Iya Sayang, Sekalian Tolong Cariin Mukena Dan Sarung Ada Dilemari Ya Nak"
Nila: "Baik Ibu"
Ali: "Masyaallah" (Dalam Hati)

Ali Memperhatikan Setiap Gerakan Nila Dengan Kekaguman. Cara Nila Berbicara Dan Merespon Permintaan Ibunya Menunjukkan Rasa Hormat Dan Kasih Sayang Yang Tulus. Ali Merasa Terinspirasi Oleh Sikap Nila Yang Begitu Lembut Dan Penuh Perhatian.

Tak Lama Kemudian, Nila Kembali Dengan Membawa Mukena Dan Sarung. "Ini, Bu. Mukena Dan Sarungnya Sudah Siap," Kata Nila Sambil Menyerahkannya Kepada Ibunya.
Ibunya Tersenyum Hangat Dan Mengambil Mukena, Sarung Dan Berucap, "Terima Kasih, Nila. Kamu Memang Anak Yang Baik."
Ali Merasa Hatinya Hangat Melihat Momen Itu. Dia Mendekati Nila Sambil Menundukan Pandangannya Dan Berkata, "Permisi, Maaf Nila, Cara Kamu Berbicara Dan Membantu Ibu Tadi Sangat Mengagumkan. Aku Belajar Banyak Dari Sikapmu."
Nila Tersenyum Nundukan Pandangan Dan Malu-Malu, "Terima Kasih. Kita Semua Bisa Belajar Untuk Lebih Lembut Dan Penuh Perhatian Kepada Orang Tua Kita."
Ali Mengangguk Setuju. "Mashaallah, Ayo Kita Shalat Zuhur Berjamaah Sekarang."

Merekapun Berjalan Menuju Ruang Shalat. Dengan Penuh Kekhusyukan, Mereka Menunaikan Shalat Zuhur Berjamaah, Merasa Dekat Satu Sama Lain Dan Dengan Allah.

*Setelah Sudah Shalat (Maaf Bagi Yang Non Muslim) Dan Makan
Abi Reza: "..."

Kira Kira Abi Reza Mau Ngomong Apa Ya Saksikan

Besok Lagi Ya Ceritanya, Maaf Ya Kalo Ada Typo Atau Ada Kata Kata Yang Kurang Dan Tidak Mengenakan.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Kekaguman Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang