pukul 18.00

39 4 0
                                    

Hai guys gimana kabarnya? Semoga sehat sehat ya ^_^

Siapa yang kangen sama authornya nih? Hahaha canda canda

Maaf kemarin ga up soalnya banyak kerjaan hehehehe, ya udah yuk lanjut

Happy reading guys

Lalu kenzo pun membawa ira kekamarnya. Hal yang membuat kenzo terkejut yaitu banyak sekali foto dia dan ira diwaktu kecil semua ruangan dipenuhi dengan fotonya dan gadis itu.

Lalu kenzo menaruh ira keranjangnya

"Istirahat ya, aku mau pergi dulu kalau ada apa apa telfon aja" ucap kenzo lalu cowo itu mengecup singkat dahi milik ira

"Makasih kenzo" lirih ira

Kenzo hanya menganguk lalu pergi, ira yang melihat punggung milik kenzo yang mulai menjauh.

Pukul 18.00

Pukul yang menunjukan penderitaan akan dimulai bagi ira. Pukul itu menunjukkan ayahnya akan pulang kerumah, ayahnya yang bernama raden adji purnama. Beliau yang memiliki sifat pemarah, tidak peduli dengan anaknya, suka memainkan mental dan fisik anaknya.

'Ceklek'

"ELMIRAAA" teriak seorang lelaki

Disisi lain gadis yang memiliki nama tersebut masih tergeletak diranjangnya

"Hmmm enak enakan ya" ucap seorang lelaki

Seorang lelaki itu menarik lengan ira dengan kasar. Hal tersebut tentu saja membuat ira sangat kaget

'Plak'

Satu tamparan yang membuat ira memengan panas pipinya.

"A-ayah a-ada apa yah?" Ucap ira terbata bata

"Ada apa ada apa kamu disini itu numpang ga ada yang gratis, enak aja main tidur tiduran cepet buatin makanan" ucap ayahnya yang bernama raden itu

"Baik ayah" ucap ira

Ira yang masih merasakan pusing dikepalanya, harus membuatkan makanan untuk ayahnya, disini dia diperlakukan layaknya pembantu tidak seperti anak pada umumnya yang mendapatkan kasih sayang.

Setelah selesai mempersiapkan makanan, ira pun langsung menuju kamar milik sang ayah.

Tok tok tok

Hening

Ira pun membuka pintunya

"Permisi ayah makananya sudah siap" ucap ira

"Ga laper" ucap sang ayah

"Dan jangan panggil saya ayah, saya dengernya jijik" ucap sang ayah

'Ha? Jijik? Ayah mana yang malu disebut ayah dengan anaknya sendiri'

"Tapi... kenapa ayah membenci ira" ucap ira

"SAYA SANGAT BENCI KAMU, ASAL KAMU TAU KAMU PENYEBAB ISTRI SAYA MENINGGAL, DAN GARA GARA KAMU SAYA KEHILANGAN ORANG YANG SAYA CINTAI, KAMU PEMBAWA SIAL... PEMBAWA SIAL" bentak ayahnya

Bagaimana kondisi hati ira sekarang? Sakit seperti ditusuk beribu ribu kali

"SAYA MENYESAL SUDAH MEMBIAYAIMU SAMPAI BESAR, SAYA MENYESAL TELAH MERAWATMU, KAMU BUKAN ANAK KANDUNG SAYA KAMU HANYA PEMBAWA SIAL, KAMU SAMPAH DARI KELUARGA INI" ucapan yang menyakitkan keluar dari mulut sang ayah

"Bukan anak kandung?" Lirih ira

"SAYA BENCI KAMU" bentak sang ayah

"Ayah...." lirih ira

"PERGI" bentak ayah raden

Sang ayah mendorong tubuh kecil ira hingga menabrak pintu dengan keras

"SAYA MALU PUNYA KAMU"ucap raden

Ira hanya menahan rasa sakitnya dan menangis tanpa suara.

Ira pun bergegas keluar dari kamar ayahnya, dan masuk kekamarnya

Setelah memasukki kamarnya. Ira mengunci pintu kamarnya dan menangis

Sampai sini aja dulu yah hehehe

Btw makasih loh yang udah baca, vote, sama komen

Jangan lupa jaga kesehatan ya

Love u guys

Kenzo FernandezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang