you know it's not the same as it was
—
harry memandangi pintu coklat tua di hadapannya. ujung kakinya bergerak mengetuk lantai berulang kali. di kepalanya, malaikat dan iblis seolah berdebat apakah ia harus masuk atau tidak.
ia menyesali tindakannya beberapa minggu lalu yang menyetujui untuk berkunjung. ia belum siap.
ia masih perlu waktu.
bodoh mungkin. tetapi, lima tahun tidak cukup untuk harry menemukan dan mengumpulkan semua jawaban. semua jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul di kepalanya.
apa, mengapa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana. dia belum bisa merangkai semua itu.
ia membalikkan tubuhnya, berniat untuk pergi dari sana bersamaan dengan suara pintu terbuka.
"uncle H?"
harry perlahan membalikkan tubuhnya ke arah pintu. disana berdiri seorang anak perempuan dengan pipi gembul yang merona. dress bercorak bunga dan rambut yang dikuncir dua.
harry tersenyum kikuk mendapati dirinya sedang diperhatikan oleh anak kecil, "uh–hi?"
anak perempuan tersebut tertawa kecil, "zaddy! uncle H is here!" teriaknya ke arah dalam rumah sebelum kembali menatap harry.
tak lama, seorang anak laki-laki yang lebih tua muncul dari balik pintu. ia memandang wajah harry dengan sedikit menengadah, "can you lower your body, sir?"
si gadis kecil tertawa mendengar gerutuan dari anak laki-laki itu. berbeda dengan harry yang kini mebelalakkan matanya.
"freddie, be kind to our guest," ujar si gadis kecil. ia mengulurkan tangannya ke hadapan harry, "i am khai. zaddy likes to talk about you, uncle H. come on in, mommy and zaddy is waiting for you."
"my dad and double uncle james are here, too, if you are curious," sambar freddie.
harry mengikut langkah kedua anak kecil tersebut. samar-samar ia mendengar freddie mengoceh.
"i still can not believe that bear did not come today, i thought we will doing the painting session together again with zaddy. shame on him, i will water him with zaddy's black paint."
khai memukul lengan freddie pelan, "you can not do that to him or uncle james will be very mad at you."
freddie menggeleng kencang, "my dad will come at him if uncle james dare to be mad at me."
harry tanpa sadar terkekeh. kedua anak kecil di hadapannya benar-benar cerminan orang tua mereka.
khai si penyabar dan freddie si.... yah, begitu lah.
sibuk memperhatikan ornament seisi rumah, harry melompat pelan ketika mendengar teriakan.
"oi, oiiii!"
"HARRY!!!"
"HAZZAAA!"louis, liam, dan niall. ketiganya berteriak senang dan langsung menyerbu harry dengan pelukan hangat. harry tertawa. ia tersenyum.
lega.
ia mengedarkan pandangannya dari sela kepala liam dan niall. zayn berdiri di ujung ruangan. dengan senyuman tipis nan damainya. seperti biasa.
"welcome home, harry."
KAMU SEDANG MEMBACA
As It Was-hs.
Fanfictionin this world it is just us you know it is not the same as it was