Sebuah buku tentang kenangan , bahagia, dan kesedihan.
"kalau boleh memilih, aku belum siap kehilangan kalian"
All Elementals
A boboiboy Fanfiction
Camelot Regnum Ramadhan Event
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika ada satu panggilan yang paling cocok untuk diberikan kepada Adhinata Gempa Syahri, mungkin itu adalah emak, atau mak.
Bagaimana tidak? Dari antara anak mama yang lainnya. Gempa adalah anak yang paling- mirip sifatnya sama mama.
Walaupun bukan anak kandung , namun didikan yang diterimanya sejak kecil nampaknya benar benar membuat Gempa kian menjadi cerminan mama. Karena itu nggak heran kalau hampir semua saudaranya memanggilnya 'mak Gempa' karena nggak cuma sifatnya yang menyerupai mama, tapi galaknya juga.
Tak pernah seharipun dilewatinya tanpa mengomel. Entah gara gara Taufan yang selalu kelupaan anduk lah, atau Ice yang susah banget dibanguninnya. Kadang-kadang Halilintar si kakak tertua juga kena omel gara-gara lupa masukin baju kotor ke keranjang laundry. Tapi yang selalu jadi sasaran omel Gempa tiap hari tentunya Trio Troublemaker yang nggak bisa berhenti bikin ulah. Gak pagi gak sore, kerjaannya bikin Gempa naik darah.
Pernah suatu hari, Gempa baru aja selesai beres beres satu rumah. Saat itu memang mama dan papa sedang dapat jatah keluar kota sehingga hanya tinggalah tujuh anak lucknut ini dirumah. Seluruh perabotan di lap hingga kinclong, seluruh lantai disapu dan dipel hingga mengkilap, bahkan ia juga menata ulang beberapa perabotan yang menurutnya masih belum rapi.
Sifat perfeksionisnya nyaris menyamai Solar, hanya bedanya Gempa itu perfeksionis di hal hal mengurus rumah, sedangkan Solar perfeksionis di hal hal gak berguna kayak masalah penampilannya yang menurutnya itu ganteng banget.
Trio Trouble maker yang baru pulang sekolah rupanya berulah, seperti biasa. Mereka yang entah dari mana tiba-tiba masuk ke rumah dengan tubuh dan kaki berlumuran lumpur. Dan parahnya, mereka masuk rumah dengan keadaan sedang kejar kejaran sambil berteriak heboh sehingga lumpur yang menempel di tubuh mereka pun mengotori lantai dan beberapa perabotan yang sudah dibersihkan Gempa dengan sepenuh jiwa raga.
Alhasil, Gempa pun marah besar dan sore itu berakhir dengan kejar kejaran antara Trio Troublemaker dan emak-emak garang yang membawa sapu keliling rumah. Dan ujung-ujungnya Trio Troublemaker juga yang menjalankan mandat membersihkan kekacauan yang mereka buat sampai bersihnya sama seperti semula.
Sungguh malang ..
Tapi apa boleh dikata, Gempa memang galak dan tegas jika ada yang berbuat kesalahan. Jika ditanya diantara ketujuh saudara itu siapa yang paling dewasa, maka semuanya tanpa ragu akan menjawab Gempa.
Adhinata Gempa Syahri memang bukan anak tertua, tapi dia yang sifatnya paling dewasa. Ia selalu menjadi orang pertama yang diminta mama untuk menjaga saudara-saudara yang lain jika mama dan papa mendapat tugas dinas. Ia juga mengemban tugas sebagai ketua OSIS merangkap ketua kelas. Alasannya lagi-lagi, karena ia dapat diandalkan dan selalu melakukan pekerjaannya dengan baik.
Tapi tentu saja dengan semua tanggung jawab itu, Gempa jadi sosok yang super sibuk. Hampir setiap hari ia akan pulang larut karena pekerjaannya sebagai ketua OSIS yang sungguh melelahkan, belum lagi saat ia pulang ke rumah ia harus menggantikan tugas untuk memasak makan malam saat mama tak ada. Kemudian ia juga yang membereskan semuanya, lalu bersih bersih rumah, belum lagi membuat tugas dari cikgu papa yang nggak kira kira, ditambah lagi kalau ada ujian. Pecah sudah kepala Gempa.
