*4

157 21 12
                                    

For Now & Forever

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, Sho-ai, M-Preg dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Hari terus berganti, hingga tak terasa sudah hampir satu bulan berlalu sejak nenek baik hati itu menyuruh mereka untuk menempati rumahnya.

Sebuah senyum terkembang pada bibir molek Oikawa, ia teringat kembali pada minggu awal mereka menempati rumah tersebut. Nenek pemilik rumah menyuruh mereka untuk melanjutkan sekolah mereka di sekolah yang tak jauh dari rumah. Dengan alasan setidaknya mereka memiliki ijazah SMA untuk bisa digunakan mencari pekerjaan nanti.

Dan mereka menyetujuinya karena ide nenek itu tidak buruk.

Selain itu, nenek pemilik rumah juga sering memberi mereka makanan, dan juga mau mengajari oikawa memasak padahal mereka saat itu  baru kenal satu sama lain. Tapi nenek sudah sangat baik dan perhatian.

Ia jadi merasa sangat bersyukur bisa pergi dari rumahnya yang dulu dan bertemu dengan Nenek ini.

“Hayoo tooru kenapa senyum-senyum begitu?” ucap Atsumu membuyarkan lamunan Oikawa. Tangan pemuda itu bahkan menyelinap dari belakang untuk memeluk tubuh Oikawa.

Oikawa tersenyum, “Aku hanya teringat saat awal-awal kita tinggal disini. Nenek begitu perhatian pada kita,”

Atsumu menaruh dagunya pada bahu Oikawa, “Kau benar, bahkan lebih perhatian dari keluarga kita sendiri,”

“Kan,” sahut Oikawa diiringi kekehan.

“Tapi ngomong-ngomong, kudengar tim voli sekolah kita mengajakmu bergabung ya?” tanya Oikawa melanjutkan kegiatan paginya untuk membuat sarapan serta bekal mereka.

Atsumu mengangguk, “Ya, tapi aku menolaknya,”

“Loh kenapa? Tsumu kan suka mengajarkan anak-anak di Gor?” Atsumu langsung menyentil kening Oikawa.

“Ouch,”

“A—maaf, sakit sekali ya?” panik Atsumu mengusap kening Oikawa.

“Hehe tidak, jadi kenapa?”

“Aku tidak mau kalau nanti malah bertemu dengan mereka, maksudku siapa taukan tim voli sekolah kita bisa sampai nasional. Lagipula mereka mengajakmu juga bukan sebelum aku?” Oikawa tertawa kecil.

“Iya tapi kutolak dengan alasan aku sibuk kerja part time. Oh sayang, tolong ambilkan kotak bekal kita ya,”

“H-hei, tooru.. Aba-aba dulu kalau mau panggil sayang,” ucap Atsumu membuat Oikawa tertawa.

***

Iwaizumi menatap ponselnya untuk kesekian kalinya. Membaca kembali isi pesan dari sahabatnya yang sekarang entah ada dimana.

“Tapi kenapa ia tidak pernah cerita soal tubuhnya yang terluka. Apa benar gara-gara aku sering memukulnya?”

“Kalau iya, kami-sama. Kumohon, bantu aku menemukannya. Aku ingin meminta maaf padanya.” tambah Iwaizumi berkaca-kaca. Pandangan matanya kini tertuju pada fotonya dan Oikawa saat masih kecil.

Seberkas ingatan-ingatan indahnya bersama oikawa kala itu muncul.

“Tooru sedang apa?” tanya anak dengan rambut agak jabrik seperti durian.

“Hn? Ah Iwa-chan! Tooru sedang bikin cincin dari bunga ini! Mama kemarin yang ajarin Tooru!”

“Oh ya?” anak bersurai kecoklatan mengangguk.

For Now & ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang