For Now & Forever
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Warn : OOC, typo, Sho-ai, M-Preg dan lain sebagainya.
Happy Reading~
Osamu menatap bola voli yang ia pegang, seberkas ingatan tentang kembarannya yang sangat menyukai voli itu terputar.
“Dimana kau sekarang Tsumu..” gumamnya.
Jujur, Osamu pikir ia akan jadi sangat bahagia ketika telah menyingkirkan kembarannya yang memalukan baginya karena Atsumu yang sering berkelahi, namun nyatanya tidak. Ia malah merasa kesepian.
Ditambah lagi kata-kata Kita-san benar. Orang-orang yang sering Osamu lihat bertengkar dengan Atsumu mulai mengganggunya.
“Aku merindukannya..” gumam pelan Osamu sebelum debuman keras dari pintu gym terdengar.
“Suara apa itu?” ucap Kita berjalan menuju pintu gym.
Sebelah alisnya naik ketika melihat anggota team seijoh berdiri disana dengan tatapan kesal.
“Ada apa kalian kemari? Sekolah kita ada latih tanding? Dan lagi kenapa wajah kalian kesal begitu?” tanya Kita penasaran.
“Dimana orang itu?”
“Maksudmu?”
“Si kembar kuning, mana dia?!” ucap Iwaizumi lagi.
“Maaf Kita-san, maksud kedatangan kami kemari ingin menanyakan sesuatu pada Miya Atsumu.. ” ucap Hanamaki menengahi. Osamu yang mendengar Hanamaki mengatakan nama kembarannya tentu langsung mendekat.
“Kalian tau keberadaan Atsumu?” tanyanya membuat anggota aoba johsai kebingungan.
“Kenapa kau malah menanyakannya pada kami? Kami kesini malah menanyakan soal dia. Karena dia orang terakhir yang bersama oikawa,”
Kita menarik nafas, “Baiklah semua tenang dulu, sebenarnya ada apa jadi kalian mencari Atsumu?” tanya kita menatap serius Iwaizumi.
“Begini.. Oikawa menghilang, sudah sebulan lamanya. Dan kemarin kami mendapatkan cctv dimana dia sedang bersama atsumu. Makanya kami kemari, ingin menanyakan soal oikawa padanya..” jelas Iwaizumi.
“Begitu, tapi kami tidak bisa membantu juga karena masalahnya Atsumu juga pergi entah kemana sejak satu bulan lalu, dan kau tau? Lucunya kembarannya malah menanyakan dimana Atsumu padaku,” ucap Kita sedikit melirik Osamu. Sedangkan yang dibicarakan hanya bisa menunduk.
“Astaga, jangan-jangan mereka kabur bersama?” ucap Mattsun.
“Bisa jadi?”
“Tapi kenapa kau begitu tenang Atsumu menghilang tidak ada kabar selama ini?” tanya Iwaizumi.
Kita hanya diam tak menjawab, kalau boleh jujur sebenarnya dia tau dimana Atsumu berada karena tak sengaja bertemu dengan Atsumu di cafe pinggiran kota saat ia membantu neneknya mengantar barang. Tapi ia tentu saja memilih merahasiakannya tanpa disuruh oleh Atsumu.
“Kenapa diam? Kau tau dimana dia kan? Ayolah, aku khawatir dengan oikawa yang dia bawa pergi!”
“Lagipula kenapa kabur dari rumah harus membawa anak orang?” tambah Iwaizumi kesal.
“Mungkin karena mereka merasa nasibnya sama? Yang satu diperlakukan tidak adil, yang satu lagi diperlakukan buruk oleh sahabat atau mungkin orang yang dia sayangi?” ucap Kita seadanya, namun membuat orang yang ada disana terdiam.
“Maksudmu apa kita-san? Aku tau aku salah memperlakuknnya. Tidak bisakah kau membantuku mencarinya? Aku benar-benar merindukannya..” ucap Osamu.
“Bagus kalau kau sadar,”
“Jadi kita tidak bisa menemukannya? Tidak bisa menemui oikawa-san lagi?” gumam Kunimi.
“Tapi, Iwaizumi.. Aku punya ide. Bagaimana kalau nanti kita latih tanding atau mengadakan camp bersama dengan sekolah yang ada dipinggiran kota?”
“Kami sedang kehilangan setter sekaligus kapten, dan kau dengan santainya mengajak kami untuk ikut? Apa rasa simpatimu mulai hilang?”
“Aku hanya memberikan ide, daripada terpuruk terus-terusan. Lagipula, masih ada setter yang lain bukan? Soal kapten bukannya dirimu sudah menggantikannya?”
“Astaga..”
“Ya, aku hanya memberikan saran ide saja. Mau ikut atau tidak ya terserah. Padahal kalau kau beruntung, mungkin saja.. Bisa menemukannya..” ucap Kita sebelum kembali masuk gym dan melanjutkan latihannya.
“Apa.. Maksudnya?”
***
Oikawa memegang erat tangan Atsumu, mereka berjalan bersama menuju rumah sembari menikmati indahnya langit senja.
“Ne, Atsumu.. Kira-kira mereka menyesal tidak ya telah melakukan hal buruk pada kita?” ucap Oikawa tiba-tiba.
Atsumu mengernyit, “Hm.. Entahlah, mungkin iya tapi mungkin juga tidak,”
“Kalau iya apa sekarang mereka mencari kita?”
“Kalau mereka benar-benar mencari kita, mereka pasti sekarang telah menemukan keberadaan kita berdua,” sahut Atsumu cuek. Ia tidak suka membicarakan orang-orang dimasa lalunya itu. Oikawa terkekeh pelan, tangannya mencubit gemas pipi Atsumu.
“Jangan cemberut begitu, aku hanya tak sengaja berfikir mereka menyesal dan mencari kita berdua.”
“Habisnya tooru tiba-tiba membicarakannya sih,”
“Maaf sayang,”
Atsumu tersenyum, tangannya beralih merangkul Oikawa lebih mesra.
“Kali ini kumaafkan, tapi nanti jangan diulang ya. Biarkan mereka jadi masa lalu,”
“Umh! Aku mengerti,” jawab Oikawa dengan sebuah senyuman.
***
Oikawa memeluk Atsumu yang tengah fokus mengerjakan pr sekolahnya.
“Ada soal yang tidak kamu mengerti sayang?” tanya Oikawa menatap wajah Atsumu.
“Em.. Disoal yang ini.. Aku.. Kurang mengerti,” sahutnya menunjuk salah satu soal matematika.
Oikawa memperhatikan soal itu, dan kemudian mengambil pensil milik Atsumu.
“Kalau yang itu cara mengerjakannya begini..” Oikawa mulai mencorat-coretkan cara serta menjelaskan cara menyelesaikan soal tersebut dengan mudah. Dan hal ini membuat Atsumu tersenyum
“Kenapa Tsumu tersenyum begitu?”
Atsumu menggeleng pelan, “Tidak, aku hanya merasa bersyukur memilikimu? Karena jujur aku kurang pandai dalam pelajaran, tapi.. Tooru disini membantu dan mengajariku dengan lemah lembut,”
“Aku senang,” tambahnya lagi membuat sebuah senyum terkembang dibibir oikawa.
Oikawa langsung memeluk erat Atsumu, “Aku juga senang punya Atsumu,”
“Nanti kalau ada yang kurang dimengerti aku akan bantu tsumu mempelajarinya,”
“Terima kasih tooru.. Terima kasih sudah mau berada disisiku..” ucapnya memeluk balik Oikawa tak lupa mengecupi wajah pemuda manis itu.
*TBC dulu deh
Segini dulu ya~
Semoga kalian suka, maaf kalau ada banyak kekurangannya ya~
See you~
Kamis, 18 Mei 2023
Pukul 20.59 Wita

KAMU SEDANG MEMBACA
For Now & Forever
Fanfiction[Alternate Universe] Dua pemuda yang sudah lelah dengan permasalahan mereka memutuskan untuk menjalani hidup sendiri dengan kabur dari rumah. "Cukup dengan keberadaanmu sudah membuatku kuat untuk tetap hidup." -Atsumu "Aku juga. Sangat bahagia bisa...