Let's Get Married [The End]

343 43 20
                                    

"Kau tahu tidak?" Eunha bertanya.

"Aku tidak akan tahu jika kau tidak memberi tahuku nona Jung" Eunha terkekeh. Mereka berdua sedang berada di balkon kamar Eunha dengan gadis itu menyenderkan tubuhnya pada Yuju yang memeluknya dari belakang.

"Saat kau menyatakan cinta padaku, itu sungguh sangat tidak romantis." Lanjut gadis itu dengan mengusap tangan Yuju yang melingkar di pinggangnya.

"Kau tahu sendiri jika aku bukanlah seseorang yang romantis." Yuju menciumi tengkuk Eunha dan membuat gadis itu sedikit berjengit geli, "Tetapi aku menyatakannya dengan sepenuh hatiku, saat itu... aku memang terburu-buru karena takut jika terlambat sedikit saja kau akan menjadi milik orang lain."

"Aku takut saat aku terjebak dalam kereta, aku takut jika kau sudah pergi." Eunha menimpali.

Yuju terkekeh, dan dibalikkannya badan Eunha menjadi berhadapan. Yuju memegang pundak gadisnya itu dan menatap dalam padanya, "Jika pada saat itu kita tidak bertemu, aku berencana akan menyatakannya sekali lagi dihadapan para karyawan." Yuju mengecup bibir Eunha sekilas.

"Bodoh! Kau akan malu jika aku menolakmu." Eunha mencubit pinggang Yuju.

"Tetapi aku yakin kau tidak akan menolak seorang Choi Yuju. Haha.." Yuju mecubit pipi Eunha gemas dan pergi begitu saja sebelum Eunha membalasnya. Hingga terjadilah kejar kejaran di dalam kamar Eunha, dan lempar lemparan bantal kearah Yuju oleh si pemilik kamar. Terlihat manis bukan?

Pintu kamar Eunha di ketuk berulang kali dari luar, namun tidak menampakan tanda-tanda Eunha akan membukanya. Dan kali ini ketukannya menjdi lebih keras barulah Eunha dan Yuju berhenti, segera Eunha membukanya dan mendapati ibunya sudah berada didepan pintunya.

"Astaga, apa yang kalian lakukan?" tanya ibu Eunha kaget melihat keadaan di dalam kamar yang kacau. Bisa kalian bayangkan bulu-bulu bantal yang berhamburan di kamar Eunha?

Yuju menggaruk belakang kepalanya yang tiba tiba gatal, "Eunha mengajakku perang bu.."
Eunha membulatkan matanya tidak terima dengan pernyataan Yuju.

Ibu Eunha menggelengkan kepalanya, "Ya sudah ayo turun, makan malam sudah siap."

Yuju tersenyum lebar lalu mengikuti langkah calon mertuanya tersebut melewati Eunha yang masih menatapnya dengan kesal. "Nanti kita bereskan sayang." Ucap Yuju mengecup sekilas pipi Eunha. Gadis itu meniup poninya kesal dan mengikuti langkah Yuju sebelumnya setelah menutup pintu kamarnya.

Makan malam dirumah Eunha begitu tenang dan terkadang terdengar candaan kecil dari Yuju dan Eunha. Mereka juga makan bersama orang tua Yuju yang sengaja datang untuk membicarakan acara pertunangan anak mereka.

***

"Aku berterima kasih kepada dosen Kim, karena dia aku bisa bertemu dengan presdirku." Eunha tersenyum cerah saat memakan bekalnya. Dengan sengaja Eunha tidak membawa bekalnya dan menyuruh sahabatnya untuk datang membawakan bekalnya itu.

"Heol... bukankah kau sendiri yang mengomel tentang dosen gila itu." Eunha memeluk erat sahabatnya, bahkan terlalu erat.

"Kau mau membunuhku, huh?!" sahabatnya menyentakkan pelukan Eunha dan gadis itu hanya tersenyum tanpa dosa.

"Jika kau mati, maka setengah jiwakupun pergi, Sinb." Eunha mencium pipi sahabatnya itu.

"Aishh dilihat orang, bodoh." Sinb mengusap keras pipinya dengan raut wajah jijik.

"Biar saja, mereka sudah tahu jika aku kekasih presdir mereka." Sinb membungkuk beberapa kali pada orang-orang dengan menggumam dia gila, menunjuk sahabatnya.

Hubungan mereka sudah berjalan selama satu bulan, karyawan-karyawan sudah mengetahui tentang hubungan mereka. Dan kini Eunha sudah mengakui jika dia memang sudah benar benar mencintai Yuju. Meski pada awalnya Eunha ingin sekali mengundurkan diri dari perusahaan kekasihnya itu karena banyak orang-orang yang membicarakan hal buruk tentangnya. Tetapi setelah ada berita mengenai Yuju yang akan bertunangan dengan anak dari rekan kerjanya, orang-orang tersebut pun yang membicarakan tentang Eunha langsung bungkam, dan tidak menyangka jika Eunha adalah putri dari rekan kerja perusahaanya.

Kumpulan Cerita Gfriend [GxG][🥀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang