🌿 Selamat Membaca 🌿
***Plaaakkk,
"Fredd? Kenapa kau menamparku?" tanyaku.
"Apa kau sadar dengan apa yang sudah kau perbuat! Kau hampir membunuh Freya dan calon anakku! Apa kau tahu itu!" ujar Fredd mengamuk.
"T-tidak Fredd, itu tidak benar! Aku melihat Freya tergelincir di tangga! Lalu aku ingin menolongnya dengan memanggil Meri," ucapku tergesa-gesa.
"Apa kau pikir aku percaya dengan perkataanmu, ha?"
"T-tapi aku berkata sejujurnya, aku-"
"Sudahlah! Wanita sepertimu memang tidak pantas untuk dimaafkan," Fredd langsung menarik lenganku secara kasar dan membawaku ke suatu tempat.
"F-fredd? Kau ingin membawaku kemana?" ucapku meronta-ronta dari cengkeraman Fredd.
Fredd hanya diam saja. Kami berdua berjalan ke bawah tanah.
"Fredd? Kenapa kau membawaku kesini?"
"Ini adalah tempat yang cocok bagi pembunuh sepertimu,"
"Apa? Apa maksudmu?"
Fredd membawaku ke tahanan. Dia langsung mendorongku masuk ke sana.
"Fredd!? Apa yang kau lakukan? Kau mengurungku!?" tanyaku pada Fredd.
"Itu adalah hukuman yang pantas bagimu,"
"Kau tidak boleh begini! Kau tidak boleh percaya kepada pelayan-pelayan itu! Mereka semua berbohong! Percayalah padaku, kumohon."
"Tutup mulutmu! Aku lebih mempercayai Freya daripada dirimu! Kau dengar itu!? Aku tidak percaya padamu! Camkan itu," Fredd berjalan pergi ke atas.
'Apa.. Apa yang terjadi. Apakah Freya memang sejahat itu?' aku seketika pingsan karena kelelahan.
***Aku sudah terkurung di sini selama seminggu. Tak ada yang pernah ke sini kecuali Meri. Meri terkadang menyelinap kemari untuk memberiku makanan. Meri tahu bahwa aku diperlakukan tidak pantas, dan diberi makanan kuda. Terkadang dia ketahuan dan dimarahi oleh pelayan lain.
Aku mendengar suara langkah kaki dari atas. Kupikir itu Meri, ternyata itu Freya. Freya berjalan mendekatiku sembari membawa seorang bayi. Rupanya, dia sudah melahirkan.
"Yaampun, kakak. Malang sekali kau bisa ada di tahanan. Apa yang kau perbuat sampai seperti ini? Ah, ya, apa kebohongan yang aku buat berjalan lancar? Bagus sekali. Haah, Fredd yang bodoh itu, mudah sekali percaya padaku. Tentu saja karena dia mencintaiku. Tapi, ups, dia tidak percaya padamu yaa? Kasihan sekali. Kau tahu? Aku tidak benar-benar mencintai Fredd. Yaah, hanya mukanya tampan dan banyak uang saja aku mendekatinya. Tapi, bukan itu yang aku mau,"
"Apa yang kau rencanakan? Membuat hidupku hancur? Kau sudah melakukannya, lihat, hidupku sudah hancur." ujarku lemas.
"Aku tidak puas dengan apa yang kulakukan padamu saat ini, kakak. Aku ingin melihatmu menderita lebih banyak lagi! Sampai-sampai kau berlutut meminta tolong padaku, baru aku puas menghancurkan hidupmu. Hahaha," ujar Freya tertawa jahat.
"Aku tidak akan pernah bersujud ampun kepadamu!" kataku teriak.
"Benarkah? Kupikir kamu akan bersujud padaku suatu hari nanti. Aku akan menantikannya. Kau lihat bayi ini? Apa pendapatmu jika aku membunuhnya?" ucapnya memegang sebuah pisau.
"Apa yang kau lakukan!? Itu anakmu sendiri! Apa kau tega melakukan hal itu?"
"Ohh kakak, ayolah. Aku tidak benar-benar serius untuk membunuhnya. Apa kau sekhawatir itu kepada bayi ini? Bagaimana kalau aku memberikannya kepadamu?"
"Apa maksudmu? Kau tega membuang bayimu sendiri!?" aku seketika berdiri dan menuju Freya.
"Ayolah kakak, lagipula aku tidak suka pada bayi maupun anak-anak. Mereka sangat menjengkelkan. Lagipula ini bukan anakku. Aku hanya berpura-pura hamil untuk bisa menikahi Fredd," kata Freya sambil membukakan gembok tahananku.
"Apa? Apa maksudmu? Jadi kau hanya berpura-pura hamil?" teriakku pada Freya.
"Kenapa? Apa kau terkejud? Hahaha, bodoh sekali kau tidak mengetahuinya, kakak. Aku tidak suka pada orang yang bodoh." tahananku seketika terbuka dan membuatku terkejud.
"Baiklah kakak, kau boleh keluar sekarang." ujar Freya membukakan pintu tahanan.
"... Ini bukan bagian dari rencanamu, bukan?" kataku curiga padanya.
"Kalau iya, memangnya kenapa?"
"Apa!? Jadi-"
"Hahaha, yaampun, kakak. Aku hanya bercanda. Ini bukanlah bagian dari rencanaku. Sekarang, apa kau mau keluar dari sini atau tidak?" tatap Freya tajam padaku.
"Kalau aku bilang tidak, apa yang akan kau lakukan?"
"Aku akan membunuh bayi ini di depanmu, sekarang juga!" ujarnya menodong pisau ke bayi itu.
"Tidak! Baiklah, baiklah! Aku akan keluar darisini," aku berjalan keluar dari tahanan. Freya memberikaku bayi itu.
"Kau segeralah lari dari sini lewat pintu belakang."
***
🌿Terima kasih sudah membaca dan mendukung cerita ini, di tunggu kelanjutannya yah.🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
Callia's Revenge [End]
Fantasy"Aku.. Hidup kembali?.." Callia Damaris Adelardo adalah gadis yang sangat ceria. Semua orang sangat menyayanginya. Suaranya sangatlah indah, siapapun pasti sangat menyukai suaranya. Gadis yang polos nan ceria itu berubah setelah dia menikah. Dia san...