Chapter 2

715 70 5
                                    

2020

"Terima kasih ya," ucap Mix sembari memberikan helm milik Earth. Earth menerimanya sembari tersenyum, ia meletakkannya di spion sebelum turun dari motornya.

Melihat itu Mix mengenyit heran, "Kau mau masuk juga?," tanyanya. Sekali lagi sahabatnya itu hanya tersenyum, lalu menggeleng.

"Sekarang jujur jawab pertanyaanku. Setiap hari kau bekerja di tiga tempat berbeda, apa kau benar-benar sedang membutuhkan uang?," tanya Earth dengan raut wajah khawatir.

Mix mencoba menubrukkan ke apapun pandangan matanya ketika mencoba mencari alasan, saat itu juga  Earth mencoba memenjarakannya dengan menangkup kedua sisi wajahnya untuk menghadapnya.

"Sedang mencari alasan?," tebak Earth tepat sasaran. Bagaimanapun juga mereka sudah bersahabat sejak berumur 10 tahun, menghafal setiap kebiasaan-kebiasaan kecil Mix merupakan hal yang lumrah.

Merasa terpojok, Mixpun menepis kedua tangan Earth segera, "Setiap orang pasti membutuhkan uang. Aku tidak sepertimu yang serba kecukupan," jawabnya. Mendengar itu Earth sedikit kesal, ia tidak terlalu suka jika Mix membahas tentang status sosial. Terlebih membanding-bandingkan.

"Dengar, semua itu milik orang tuaku. Aku ini laki-laki, aku juga akan hidup mandiri setelah ini. Aku akan menghasilkan uang dengan keringatku sendiri. Jadi, jangan berpikir seolah aku tidak memiliki beban seperti itu!," pesan Earth meremas kedua bahu Mix tanpa sadar membuat pria yang lebih kurus darinya itu meringis kesakitan.

"Kalau begitu urusi urusan kita sendiri-sendiri!," ucap Mix menyentak kedua tangan Earth dari pundaknya lalu pergi meninggalkan pria itu sendirian.

"MIX! KAU SEBENARNYA TAHU KAN KENAPA AKU BEGITU PEDULI DENGANMU!?," Mix menghentikan langkahnya mendengar teriakan Earth. Ia tidak berbalik, tapi ia masih menunggu apa yang akan dikatakan sahabatnya tersebut selanjutnya.

"KAU JUGA TAHU ALASAN AKU TIDAK MEMILIKI KEKASIH! TAPI SAMPAI KAPAN KAU BERPURA-PURA TIDAK TAHU!? SAMPAI KAPAN AKU MENAHAN PERASA—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAU JUGA TAHU ALASAN AKU TIDAK MEMILIKI KEKASIH! TAPI SAMPAI KAPAN KAU BERPURA-PURA TIDAK TAHU!? SAMPAI KAPAN AKU MENAHAN PERASA—"

"CUKUP!," potong Mix dengan teriakan tak kalah kerasnya. Ia berbalik, melangkahkan kakinya kembali ke hadapan Earth yang kini tengah memandangnya dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan. Marah, terluka, menjadi satu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Living Inside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang