Chapter 8

571 43 10
                                    

Zee hanya melihat dengan jengah wanita yang kini tengah duduk di kursi kerjanya. Wanita yang tak lain Baifern tersebut tengah mengambil pigora kecil di atas meja .yang berisikan foto pernikahan Zee dengan Nunew lalu menertawakannya.

"Seingatku kau tidak pernah meletakkan foto bodoh ini di sini sampai terakhir kita bermain gila di meja ini," komentar Baifern yang langsung membuat Zee menghela nafas frustasi.

"Kenapa kau kemari? Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak datang ke rumahku," tanya Zee yang tak bisa menutupi kekesalannya.

Baifern menyeringai menunjuk perutnya, "Dia ingin melihat ayahnya," jawabnya santai.

Zee mendecak, iapun berjalan ke sofa dan mendudukkan dirinya di sana dengan lelah. "Aku mohon hentikan semua ini. Aku sudah melakukan semua yang kau inginkan...kau juga sudah mendapatkannya," pinta Zee yang kini tengah menunduk mengurut pelipisnya yang berdenyut karena tekanan darahnya yang langsung naik.

Sekali lagi wanita itu menertawakannya, "Ingat Zee...kau melakukannya karena kau mencintaiku...," jawabnya yang kini tengah berjalan ke arah Zee dan duduk di pangkuannya. Zee sedikit memundurkan kepalanya dan membuang pandangannya ke arah lain, asalkan tidak melihat wajah Baifern yang tengah tersenyum itu. Namun di detik berikutnya ia terpaksa melihat wajah licik itu ketika Baifern menarik dagunya.

"Katakan...apa aku pernah memaksamu? Kau melakukannya karena kau mencintaiku. Kau menyukaiku lebih dulu," ucap Baifern sembari membelai sisi wajah Zee dengan gerakan lembut. Kedua bola mata Zee memerah, menahan rasa panas yang menyerangnya. Ia jauhkan tangan wanita itu dari wajahnya dan iapun menggertakkan giginya.

"Benar...aku mencintaimu...bahkan aku sangat mencintaimu...tapi sebelum aku sadar bahwa ternyata kau hanyalah memanfaatkanku. Kau senang saat aku menuruti semua kemauanmu, kau menikmatinya saat orang lain saling menghancurkan satu sama lain. Kau hanya wanita gila phi...," ucap Zee.

Lagi-lagi Baifern tertawa, kali ini ia menyisir rambut Zee dengan jari jemarinya. Menata  model rambut Zee menjadi seperti saat remaja dulu. "Kau merengek seperti anak kecil," komentarnya.

"Phi Bai....kau sudah mendapat semua yang kau inginkan, bahkan suami yang baik. Apa lagi yang kau inginkan?," ucap Zee frustasi. Menurutnya wanita yang sedang berada di hadapannya ini bukanlah seorang manusia, melainkan iblis yang menjelma dalam tubuh malaikat. Paras ayu yang bisa memanipulasi cara pandang orang yang melihatnya itu kembali menampilkan senyuman lembut.

 Paras ayu yang bisa memanipulasi cara pandang orang yang melihatnya itu kembali menampilkan senyuman lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana denganmu sendiri? Apa kau lupa, kau juga punya istri yang baik....Bahkan ia tidak marah melihat selingkuhan suaminya datang ke rumah," sindirnya.

Zee yang sudah tidak tahanpun berbalik mencengkeram leher Baifern, "Setidaknya aku sudahmemperingatkanmu...jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu denganmu. Ayahku bisa melakukan apapun yang ia mau," ancam Zee yang tak membuat Baifern takut sedikitpun.

"Benarkah? Oh...tentu saja...bukankah dia juga yang telah membunuh tuan Yanee...??," ucapan Baifern tentu membuat Zee terkejut bukan main.

"Menurutmu siapa yang paling jahat?," lanjut Baifern melepas tangan Zee yang sudah mengendur. Melihat wajah tegang Zee menjadi kesenangan tersendiri untuknya.

Living Inside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang