Action 23

801 129 25
                                    

Sakura menemani Ino belanja di sepenjuru Mall, wanita berambut pirang ini benar-benar maniak belanja. Walaupun Sakura juga suka belanja, tapi Ino jauh lebih gila, saat ini tangan mereka hampir penuh oleh tas belanja, belum lagi beberapa pengawal Ino membawakan kotak sepatu dan lain-lain. Sekarang mereka sedang istirahat di sebuah restoran mewah, sambil memotong steak lezat dan minuman nikmat mereka berbincang-bincang, Ino bertanya pada Sakura tentang pertemuannya dengan Sasuke dan juga bagaimana mereka bisa berpacaran, mengingat Sasuke tidak mungkin memiliki pasangan tetap.

Setelah Sakura menceritakan semua kejadian dengan rinci pada Ino mulai dari kejadian mereka berawal dari saling benci, sampai kejadian Neji. Ino menatap Sakura dengan tatapan kagum, "Wah, kau keren sekali."

Sakura tersenyum kikuk, "Aku hanya mengikuti insting, hahaha."

"Tapi aku tidak pernah berpikir bahwa Sasuke akan menyukai seseorang, dia bahkan dingin terhadap anak buahnya sendiri."

Sakura tersenyum dan menatap telapak tangannya, terdapat bekas luka yang membuatnya merasa bangga, "dia tidak dingin seperti itu. Sasuke-kun, dia berusaha untuk jadi laki-laki yang baik, dia tidak pernah memaksakan sesuatu yang tidak kusuka, dia bahkan menebus kesalahannya walaupun aku bilang tidak apa-apa."

Melihat ekspresi Sakura yang begitu lembut ketika membicarakan tentang Sasuke membuat Ino tersenyum kecil. Sakura terlihat sangat mencintai Sasuke.

"Wow, Sasuke-kun pasti sangat menyayangimu, dia sepertinya sangat menjagamu sampai kau terlihat begitu mencintainya," ujar Ino sambil meminum sodanya.

Sakura tersipu dan tersenyum kecil, "Apa yang telah dia lakukan, itulah yang membuatku seperti ini padanya."

Ino menyeringai usil, "Biar kutebak, Sasuke-kun pasti sangat memanjakanmu di ranjang."

Sakura mendadak tersedak oleh salad yang baru saja dia masukan ke dalam mulut, "Uhuk! uhuk!"

"Minum! Minum! hati-hati kalau makan, Sakura."

Sakura meminum jus strawberry miliknya dan berusaha menenangkan jantungnya yang sedikit berdebar.

"Kau ini, masa hanya karena membahas masalah ranjang saja langsung panik," ujar Ino sambil terkekeh, "jadi bagaimana Sasuke-kun? Apa dia masih sekuat dulu?" Lanjut Ino sambil menusuk daging steak dan dimasukan ke dalam mulutnya.

"Ng?"

Ino kembali memotong steaknya, "Dulu waktu pertama kali kami melakukannya, dia hanya bisa berhenti ketika aku memohon untuk berhenti, staminanya..." Ino terdiam setelah sadar apa yang telah ia katakan.

Perlahan Ino menatap Sakura yang kini memasang wajah terkejut. Ino tidak bermaksud untuk memberitahu pada Sakura bahwa Sasuke dan Ino dulu pernah bercinta.

"Ehm, maksudku..."

"Kau dan Sasuke-kun?" tanya Sakura ragu.

Ino tidak menjawab, tidak ada gunanya juga untuk berbohong.

"Itu kejadian yang sudah lama, kami sama-sama penasaran, ah! Aku  dan Sasuke-kun tidak pernah ada hubungan istimewa, Sakura," Jawab Ino dengan panik, "benar-benar hanya teman yang saling membantu."

"Dalam sex?"

Ino merasa sangat bersalah ketika melihat raut wajah Sakura yang terlihat tidak tenang. Dengan helaan napas pelan Ino meletakkan pisau dan garpunya lalu menggenggam telapak tangan Sakura, "Sasuke-kun sangat mencintaimu, aku berani bersumpah karena aku tidak pernah melihat Sasuke-kun memperlakukan orang lain dengan lembut seperti apa yang dia lakukan padamu."

Sakura membalasnya dengan senyuman kecil. Mereka menghabiskan makanan dan memutuskan untuk pulang. Ino mengantar Sakura pulang sebelum kembali ke rumahnya, perasaan Sakura masih tidak tenang karena mendengar hal tadi, membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang.

Gengster VS QueenBeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang