kebenaran!

23.8K 1.4K 40
                                    

Di sebuah ruangan berwarna baby blue nampak seorang anak kecil tertidur di atas tempat tidur tepat ditengah ruangan mewah itu

Di dahi sang anak sudah melekat plester penurun panas, sementara di tangannya terpasang selang infus

"Eungh...!"

Anak itu menggeliat tak nyaman perlahan ia membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya

Mata itu terus mengerjap pelan hingga ia sudah benar benar melihat dengan jelas

"Ini dimana...?" Ujarnya sembari bangkit dan duduk, matanya menelisik setiap inci ruangan namun tentu tempat yang ditempatinya sekarang itu adalah tempat asing baginya

"Sssttt..."

Ia meringis merasakan sakit saat mengangkat tangan kanannya, sedari tadi ia memang sudah merasa kebas

Perlahan tapi pasti ia menoleh melihat penyebab rasa sakit itu, berharap semoga itu bukan hal yang difikirkannya

"Huaaaaa....anjir siapa yang infus gue! Yuk sini gelud yuk! Hiks.....sakit woi.... beraninya sama bocil...huaaa....!" Ello menangis keras dan histeris, membuat mereka yang sedang bercengkrama di ruang tamu kaget bercampur khawatir

Mereka segera menuju kamar dimana sang bungsu berada, mereka takut permata mereka terluka!

"BRAK...!!!"

Suara dobrakan pintu terdengar, dan seluruh keluarga nampak masuk kedalam kamar tersebut

Abraham dan Reina berpandangan menatap anak mereka yang menunduk sambil menangis tersedu-sedu

"Hiks....hiks...hiks....sakit...!" Ujar Ello lirih

Abraham dan Reina yang mendengar itu segera mendekati sang anak

"Kenapa baby?" Tanya Reina duduk disamping kiri Ello sambil mengelus lembut rambut halus kecoklatan Ello

"Tan...hiks...te..!" Lirih Ello menatap Reina

"Sssttt....jangan nangis! Nanti dada Ello sesak loh!" Ujar Reina lembut sambil menghapus air mata Ello

"Tante...hiks...lepas...Ello...mau...
pulang...hiks..." Cicit Ello menatap Reina

"Ehh...mau pulang kemana sayang? Ini rumah Ello!" Ujar Reina membelai pipi memerah itu

Abraham meletakkan punggung tangannya di dahi Ello, membuat Ello menoleh ke arahnya, karena sedari tadi anak ini tak menyadari keberadaan Abraham

"Om...lepas...ini! Tangan Ello...kebas!" Ujar Ello menatap Abraham

"E... Ello...hiks...juga...mau..pulang!" Tambahnya lagi, Abraham yang mendengar permintaan sang anak menghela nafas, tangan besarnya menangkup wajah Ello

"Mau pulang kemana baby? Ini rumah baby! Tempat tinggal baby!" Ujar Abraham lembut

Ello yang mendengar itu tentu saja tak terima, rumah gimananya? Orang dia baru sekali kesini!

"Ini bukan rumah saya om! Saya mau pulang!" Ujar Ello merengek

"Ini rumah Ello, Ello anaknya mommy dan daddy sayang!" Ujar Reina lembut

"What...?"

"Tunggu...tunggu! Denger yah om! Kita baru ketemu kemarin! Kemarin loh! Itupun nggak sengaja! Lantas kenapa tiba-tiba kalian bilang saya anak kalian hah?" Ujar Ello emosi setahunya dia itu anak yatim, dan dia tidak suka lelucon seperti ini

"Tidak...kamu anak mommy yang hilang 12 tahun yang lalu baby!" Ujar Reina menyanggah ucapan Ello

"Maaf Tante, tapi apa buktinya saya anak anda?" Tanya Ello, coba fikir siapa yang akan percaya begitu saja situasi seperti ini

Elloniar Braxa. XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang