Chapter 6

0 0 0
                                    

Penampilan pembuka dari eskul musik sungguh mengagumkan. Semua siswa bersorak sorai dengan meriah.

Penampilan selanjutnya, adalah dari kelompok eskul tari. Mereka menampilkan tarian daerah sebagai penyambutan kepada para donatur dan kepala sekolah.

Pilihan mereka jatuh pada tari jaipong. Tari jaipong adalah jenis tarian yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tarian ini terkenal karena gerakan-gerakannya yang unik dan sederhana.

Berbeda dengan tari tradisional yang lain, tari jaipong memiliki ciri khas seperti keceriaan, humanism, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan. Selain itu, iringan alat musik tradisional juga menambah suasana gembira.

Para anggota eskul tari sudah bersiap di pintu aula. Rania menjadi penari utama disana. Tabuhan gamelan mulai terdengar dari sound system.

Para penari sudah mulai memeragakan gerakan mereka. Ada yang sedikit berbeda dengan tari jaipong kali ini. Para penari memadukan tari jaipong dengan sedikit sentuhan modern, menjadikan penampilan kali ini terlihat lebih wow.

Para donatur dan kepala sekolah sudah berada di pintu aula. Para penari membentuk barisan sejajar di depan pintu aula, bersiap menyambut para donatur dan kepala sekolah.

Rania berjalan dengan memainkan kedua sisi selendang nya yang berada di leher, mengiringi para donatur dan kepala sekolah untuk memasuki aula.

Para penari memberikan salam undur diri ketika para donatur dan kepala sekolah sudah menempati tempat duduk yang disediakan. Dilanjut dengan acara sambutan dari kepala sekolah.

###

"Zeline! Tangan Lo kenapa?!" Tanya Kinara kepada Zeline. Pasalnya cewek itu melihat darah mengucur dari telapak tangan kiri Zeline dengan cukup banyak.

"Gak papa kok, Ra. Tadi gak sengaja kena pecahan kaca."

"Gak papa gimana? Ini lukanya dalem lho. Lagian kenapa bisa sampe kaya gini sih?"

Mengabaikan ocehan sahabatnya, Zeline hanya mengidikan bahunya acuh. Sementara Kinara sedari tadi mondar-mandir mencari kotak P3K.

"Ra, tolong bilangin ke Dian ya, gue gak jadi tampil. Bagian gue skip aja, lanjutin sama penampilan yang lain." Pinta Zeline.

Kinara hanya mengangguk dan mulai mengobati luka di tangan Zeline.

"Zeline! Gue cariin kemana-mana ternyata disini. Ayo sekarang giliran Lo yang tampil." Kenan datang dan langsung menghampiri Zeline.

"Bilangin ke Dian, gue gak jadi tampil Ken." Balas Zeline.

"Gak bisa Zel. Nama Lo udah dipanggil."

"Eh, tangan Lo kenapa?" Lanjut Kenan yang melihat tangan Zeline sedang diperban.

"Lo buta ya? Zeline itu gak bisa tampil karna tangannya luka. otomatis dia juga gak bisa pegang gitar." Bukan Zeline yang membalas, tetapi Kinara. Entahlah, rasanya terlalu malas meladeni orang yang berstatus sahabat dari Naren itu.

"Ck, gue gak nanya sama Lo." Balas Kenan sengit.

"Jadi gimana Zel?" Kenan kembali bertanya kepada Zeline.

"Em, Kenan gue mau pinjem salah satu gitaris dari eskul musik bisa?" Setahunya, gitaris dari eskul musik ada banyak. Tapi dari sekian banyak nya, hanya beberapa saja yang sering tampil dan hasilnya memuaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang