DON'T BE SIDERS PLEASE!
Sudah seminggu lebih Milsha tinggal di apartemen milik Gevano. Hubungan keduanya tidak bisa di katakan baik, tidak bisa juga di katakan buruk. Kadang mereka akur, namun tidak jarang juga keduanya bertengkar. Sangat tidak jelas!
Setiap malam, mereka selalu tidur sekamar. Mereka tidak seranjang, karena Milsha selalu menyuruh Gevano untuk tidur di sofa namun kadang juga Gevano sering pindah ketika Milsha sudah tidur.
Apartemen ini memiliki dua kamar, tapi Gevano tidak mengizinkan Milsha untuk tidur di kamar yang satunya. Gevano selalu memaksa Milsha untuk tidur di kamarnya.
Milsha menghembuskan nafasnya pelan, cewek itu memijat pelipisnya dengan mata yang di pejamkan. Milsha tentu tidak lupa bahwa ia dan Gevano tidak memiliki ikatan yang sakral.
Cewek itu membuka matanya ketika mendengar suara decitan pintu yang terbuka. Ia menatap datar Gevano yang kini tengah menatap ke arahnya.
Gevano menutup pintu itu dengan pelan lalu berbalik melangkah mendekati Milsha. "Sha--"
"Stop!Jangan deket-deket!" pekik Milsha.
Seakan tuli, Gevano malah semakin mendekat ke arah cewek itu lalu duduk di samping Milsha. Gevano menjatuhkan kepalanya di bahu terbuka Milsha, tangannya merengkuh tubuh mungil itu.
Milsha berdesis, kedua tangannya mendorong keras tubuh Gevano menjauh darinya. "Jangan sentuh!" Teriak Milsha kesal.
"Mau peluk," cicit Gevano pelan.
Milsha menggeleng keras, "Enggak!"
"Shaaaa!"
"Berisik! Mandi dulu sana!" Milsha merebahkan tubuhnya lalu berbalik membelakangi Gevano, tangannya menarik selimut guna menutupi seluruh tubuhnya.
Gevano menghembuskan nafasnya, cowok itu mengangguk kecil. "Iya."
Setelah Gevano memasuki kamar mandi, Milsha membuka selimut yang membungkus tubuhnya lalu berjalan menuju sofa yang ada di kamar Gevano. Cewek itu juga menyalakan tv guna mengusir rasa bosan.
Milsha terdiam sejenak, kepalanya menoleh ke arah bahu kirinya. Tadi, Gevano sempat mengecup beberapa kali bahunya. Kepalanya menoleh ke kanan ke kiri mencari sesuatu.
Matanya melirik kain berwarna abu yang menggantung di dekat lemari baju. Milsha mengambil kain itu lalu menggosok-gosokan pada bahu kirinya.
"Jijik banget, bekas si Serra."
•••
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan cowok dengan rambut yang masih basah serta handuk yang melilit di pinggangnya. Gevano mengambil handuk kecil di lemarinya lalu berjalan mendekati Milsha.
"Sha," panggilnya dengan nada rendah.
Tak ada jawaban dari Milsha, cewek itu tengah fokus menonton kartun Upin dan Ipin dengan mulut yang penuh dengan cemilan.
Gevano menarik ujung baju Milsha, "Micaaa"
"Apa sih?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO [ON HOLD]
Novela Juvenil"Kalo gue hamil gimana?" Gevano terdiam sejenak, "Gak mungkin, kita ngelakuin itu cuma sekali." "Kalo gue beneran hamil gimana?" "Gugurin." Milsha terdiam mendengar jawaban Gevano. Ia terkekeh miris, ternyata Gevano benar-benar brengsek. "Oke," j...