Epilog

242 19 4
                                    

Setelah menunggu sekitar 1 bulan persiapan pernikahan, akhirnya pernikahan Oikawa dan (Y/N) pun digelar dengan tema outdoor, lagipula mereka melakukan pernikahan saat musim semi.





' aduh kok gerogi ya ' batik Oikawa
' aku deg-degan ' batik (Y/N)

Setelah selesai di rias, (Y/N) pun bersiap untuk menuju altar pernikahan
(bener gak sih? ?,maaf ya kalau salah soalnya author gak terlalu paham)
(Y/N) pun berjalan menuju altar dimana Oikawa dan seorang pendeta sudah berada di sana.

" gerogi ya " bisik ayah (Y/N), yang sedang menggandeng (Y/N) menuju altar,
"Sedikit" jawab (Y/N),
" santai saja, semua akan berjalan lancar " bisik ayah (Y/N) menenangkan.

Saat sampai di altar Oikawa segera mengulurkan tangannya untuk digandeng (Y/N),
" jaga baik-baik anakku, jika sampai kau menyakitinya kau akan berurusan denganku " ucap ayah (Y/N) pada Oikawa,
' yaampun ayah ' batin (Y/N)
" jangan khawatir saya pasti akan menjadi anak anda dengan baik, ayah " jawab Oikawa.

Kemudian Oikawa dan (Y/N) pun saling berhadapan, setelah mengucapkan janji suci pendeta mempersilahkan kedua pengantin untuk saling berciuman, Oikawa pun mendekatkan wajahnya ke wajah (Y/N). Kemudian mempersatukan bibir mereka, saat itu lah para undangan dan keluarga langsung bersorak dan menangis bahagia.

Ciuman itu hanya berlangsung selama 3 detik, kemudian Oikawa menyatakan keningnya dan (Y/N) lalu berucap.
" aku berjanji akan berusaha membuatmu bahagia ", (Y/N) yang mendengarnya hanya pun tersenyum bahkan meneteskan air mata bahagia.









































Skip 1 tahun kemudian.

Matahari mulai muncul dari ufuk timur untuk menyinari bumi, memaksa orang-orang untuk bangun dari mimpi indah mereka. Termasuk seorang wanita yang mulai terbangun dari tidur nyenyak nya.

Sang wanita mulai membuka matanya kemudian mendudukkan dirinya di atas kasur. Wanita itu alisa (Y/N),
(Y/N) kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, setelah dari kamar mandi (Y/N) pun menyiapkan baju yang akan Oikawa gunakan, setelah itu ia berjalan ke dapur untuk memasak sarapan.

Saat sarapan hampir matang (Y/N) pun berjalan ke kamar untuk membangunkan suaminya (Y/N) melihat suaminya yang masih tertidur lelap di sampingnya, dia pun  terkekeh melihat wajah tidur suaminya itu.

(Y/N) mengguncang pelan tubuh Oikawa, agar sang suami terbangun.
" Tooru- san ayo bangun " ucap (Y/N) secara lembut,perlahan Oikawa pun terbangun lalu duduk di atas kasur.
" segeralah bersiap agar kau tidak terlambat " ucap (Y/N), sedangkan Oikawa hanya menganggu karena masih mengantuk.

Setelah mendapat anggukan dari suaminya (Y/N) pun kembali ke dapur untuk lanjut memasak, tak lama masakan pun matang. (Y/N) pun segera menyajikannya di atas meja, kemudian dia lanjut membuat bekal untuk sang suami.

Saat sedang menata bekal tiba-tiba (Y/N) merasakan ada sepasang lengan kekar yang memeluknya dari belakang, kemudian disusul suara seseorang yang sangat (Y/N) kenal.
" selamat pagi sayang "
" selamat pagi " jawab (Y/N).

Setelah bekal siap, (Y/N) dan Oikawa pun mulai sarapan dengan tenang tanpa pembicaraan, setelah selesai sarapan (Y/N) pun mengantar Oikawa ke depan pintu rumah, karena sang suami akan berangkat berlatih dengan timnas nya.

" anu (Y/N)... . .. . , sepertinya hari ini aku akan pulang larut lagi " ucap Oikawa yang sedang berada di hadapan (Y/N), (Y/N) pun sedikit menghela nafas kemudian menjawab,
" iya tidak apa-apa "

love story  || Oikawa x Reader {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang